Salah satu pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawancara kerja adalah, “Kamu lebih suka bekerja sendiri atau dalam tim?” Pertanyaan ini bukan hanya sekadar pertanyaan biasa, tetapi juga dapat memberikan gambaran kepada pewawancara tentang kepribadian, gaya kerja, dan kemampuan kolaborasi calon karyawan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan jawaban yang baik dan meyakinkan.
Berikut adalah beberapa tips yang My Skill rangkum untuk menjawab pertanyaan ini dengan bijak. Yuk simak!.
Daftar Isi
1. Pahami kebutuhan perusahaan
Sebelum menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami kebutuhan dan budaya perusahaan tempat kita melamar. Jika perusahaan menekankan kerja tim dan kolaborasi, maka sebaiknya kita menunjukkan kecenderungan untuk bekerja dalam tim. Namun, jika perusahaan lebih menghargai kemandirian dan kemampuan bekerja sendiri, kita bisa menekankan kemampuan tersebut.
2. Pertimbangkan kelebihan dan kelemahan
Refleksikan pengalaman kerja kita sebelumnya baik dalam bekerja sendiri maupun dalam tim. Apa kelebihan dan kelemahan kita dalam kedua situasi tersebut? Memahami ini akan membantu kita memberikan jawaban yang lebih jujur dan meyakinkan.
3. Berikan contoh konkret:
Jangan hanya memberikan jawaban yang umum seperti “saya suka bekerja dalam tim” atau “saya lebih suka bekerja sendiri”. Berikan contoh konkret dari pengalaman kita yang relevan. Misalnya, kita dapat menceritakan tentang sebuah proyek di mana kita berhasil bekerja sendiri dan mencapai hasil yang luar biasa, atau tentang kolaborasi tim yang sukses dalam mencapai tujuan bersama.
4. Tekankan fleksibilitas
Tunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi kerja. Meskipun kita memiliki preferensi tertentu, tetapi kita juga siap untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan situasi kerja tertentu.
5. Jangan menjelekkan salah satu pilihan:
Hindari mengkritik atau menjelekkan salah satu pilihan, baik itu bekerja sendiri atau dalam tim. Pewawancara mungkin ingin melihat apakah kita memiliki kemampuan untuk berpikir secara positif dan adaptif terhadap berbagai situasi.
6. Tunjukkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi:
Apapun pilihan kita, pastikan untuk menekankan kemampuan komunikasi dan kolaborasi kita. Ini adalah keterampilan yang sangat dihargai di berbagai lingkungan kerja, baik bekerja sendiri maupun dalam tim.
Contoh Jawaban:
Jika kita lebih suka bekerja dalam tim:
“Saya memiliki pengalaman yang sangat positif dalam bekerja dalam tim. Saya menemukan bahwa kolaborasi dengan rekan-rekan kerja memungkinkan kita untuk membagi ide, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan mencapai hasil yang lebih baik daripada yang dapat saya capai sendiri. Sebagai contoh, di pekerjaan sebelumnya, saya terlibat dalam sebuah proyek tim di mana kami harus mengembangkan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks. Dengan berdiskusi secara terbuka dan menggabungkan keahlian kami, kami berhasil menciptakan solusi yang sangat efektif dan memenangkan penghargaan dari perusahaan.”
Jika kita lebih suka bekerja sendiri:
“Saya juga memiliki kemampuan yang baik untuk bekerja secara mandiri. Saya menemukan bahwa ketika saya bekerja sendiri, saya dapat fokus sepenuhnya pada tugas saya tanpa adanya gangguan eksternal. Saya memiliki kebiasaan untuk membuat jadwal yang terstruktur dan mengatur prioritas dengan baik. Sebagai contoh, di pekerjaan sebelumnya, saya ditugaskan untuk menyelesaikan proyek riset secara mandiri dalam waktu singkat. Saya berhasil menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu dan mencapai hasil yang memuaskan.”
Dengan mengikuti tips di atas dan memberikan jawaban yang jujur serta relevan sesuai pengalaman yang kita alami, kita dapat menjawab pertanyaan “Kamu lebih suka bekerja sendiri atau dalam tim?” dengan percaya diri dan meyakinkan dalam wawancara kerja kita. Ingatlah untuk selalu menjawab pertanyaan dengan tenang dan santun agar memberikan kesan yang baik bagi rekruter. Selamat mencoba!.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.