Applicant Tracking System (ATS): Mengelola Rekrutmen dengan Efisien

Dalam era digital dan persaingan ketat di dunia kerja, perusahaan memerlukan alat yang efisien untuk mengelola proses rekrutmen. Applicant Tracking System (ATS) adalah solusi yang memungkinkan perusahaan mengotomatisasi dan mengoptimalkan proses penerimaan karyawan. Mari kita jelajahi lebih detail tentang ATS.

Apa Itu Applicant Tracking System (ATS)?

Applicant Tracking System (ATS) adalah perangkat lunak komputer yang digunakan oleh departemen sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola dan mengotomatisasi proses penerimaan karyawan. Pada awalnya, ATS dirancang sebagai solusi penyimpanan untuk aplikasi pekerjaan guna memenuhi kepatuhan. Namun, saat ini, ATS tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga mengorganisir dan mengotomatisasi seluruh proses perekrutan, mulai dari pencarian kandidat hingga pengambilan keputusan.

Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.

Bagaimana ATS Bekerja?

  1. Pengajuan Aplikasi:
    • Ketika seorang kandidat mengirimkan aplikasi, data tersebut masuk ke dalam database ATS.
    • Sebelum pengajuan, kandidat mungkin akan menjawab pertanyaan knockout. Jika jawaban pada pertanyaan ini tidak memuaskan, resume akan diberi tanda atau secara otomatis ditolak oleh ATS.
    • Contoh pertanyaan knockout:
      • Apakah Anda bersedia berpindah tempat?
      • Apakah Anda bersedia bepergian sebagai bagian dari pekerjaan ini?
      • Apakah Anda bersedia bekerja penuh waktu?
      • Berapa tahun pengalaman yang Anda miliki?
      • Apakah Anda memiliki [gelar atau sertifikasi tertentu] yang diperlukan untuk posisi ini?
  2. Parsing Resume:
    • ATS memindai dan memparse resume yang diajukan.
    • Proses parsing melibatkan penyaringan informasi dan mengonversinya ke dalam format terstruktur.
    • Informasi yang telah diparse disimpan dalam database ATS.
  3. Pencarian Database:
    • Ketika rekruter ingin mencari kandidat yang sesuai, mereka dapat melakukan pencarian dalam database ATS.
    • Rekruter dapat menggunakan kata kunci, keterampilan, tingkat pengalaman, dan kriteria lainnya untuk menyaring dan mengidentifikasi calon yang potensial.
  4. Penyaringan dan Peringkat:
    • ATS secara otomatis menyaring resume berdasarkan kriteria yang telah ditentukan (misalnya, kata kunci, kualifikasi).
    • Resume yang sesuai dengan kriteria diberi peringkat dan disajikan kepada rekruter untuk ditinjau secara manual.
  5. Manajemen Alur Kerja:
    • ATS melacak status setiap kandidat selama proses perekrutan (misalnya, aplikasi diterima, jadwal wawancara, penawaran diberikan).
    • ATS mengotomatisasi tugas seperti penjadwalan wawancara, notifikasi, dan tindak lanjut.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Pentingnya ATS

  1. Efisiensi: ATS menghemat waktu dan usaha tim SDM dalam proses perekrutan.
  2. Konsistensi: ATS memastikan penilaian konsisten terhadap kandidat.
  3. Kepatuhan: ATS membantu mematuhi peraturan perekrutan.
  4. Keputusan Berbasis Data: ATS menyediakan data untuk analisis dan pengambilan keputusan.
  5. Peningkatan Pengalaman Kandidat: ATS yang baik meningkatkan pengalaman kandidat.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Tantangan ATS

  1. Optimisasi Kata Kunci: Resume harus disesuaikan dengan kata kunci yang relevan agar lolos seleksi ATS.
  2. False Negatives: Beberapa kandidat berkualifikasi mungkin ditolak karena keterbatasan ATS.
  3. Pengalaman Pengguna: ATS yang buruk dapat membuat kandidat frustrasi.

ATS memainkan peran krusial dalam rekrutmen modern. Pelamar kerja harus membuat resume yang ramah ATS dengan menggunakan kata kunci yang relevan dan format yang jelas.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill