Mengenal Risiko Likuiditas: Pengertian, Penyebab, Pengukuran, dan Cara Mengatasi

Apa Itu Risiko Likuiditas?

Risiko likuiditas adalah kemampuan suatu entitas, seperti perusahaan atau lembaga keuangan, untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dengan lancar tanpa mengalami kesulitan atau kerugian signifikan. Risiko ini timbul ketika suatu entitas tidak memiliki cukup aset likuid untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang jatuh tempo.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

Penyebab Risiko Likuiditas

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan risiko likuiditas, termasuk:

  1. Kurangnya Arus Kas yang Memadai: Jika sebuah entitas tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang jatuh tempo, risiko likuiditas dapat timbul.
  2. Pengelolaan Arus Kas yang Buruk: Kebijakan yang tidak tepat dalam pengelolaan arus kas, seperti pengeluaran yang tidak terkontrol atau penempatan investasi yang tidak tepat, dapat meningkatkan risiko likuiditas.
  3. Ketergantungan pada Sumber Dana Tertentu: Jika sebuah entitas terlalu bergantung pada sumber dana tertentu, seperti pinjaman jangka pendek, risiko likuiditas dapat meningkat jika sumber tersebut tiba-tiba tidak tersedia.

Pengukuran Risiko Likuiditas

Pengukuran risiko likuiditas dilakukan untuk menilai seberapa rentan suatu entitas terhadap risiko likuiditas. Beberapa metode yang umum digunakan untuk mengukur risiko likuiditas meliputi:

  1. Rasio Likuiditas: Rasio ini mengukur kemampuan suatu entitas untuk memenuhi kewajiban keuangannya dengan menggunakan aset likuid. Contoh rasio likuiditas termasuk rasio lancar dan rasio cepat.
  2. Stres Testing: Metode ini melibatkan pengujian kemampuan suatu entitas untuk bertahan terhadap situasi stres, seperti penarikan dana besar-besaran oleh nasabah atau penurunan signifikan dalam pendapatan.
  3. Simulasi Arus Kas: Dengan menggunakan model matematika, suatu entitas dapat mensimulasikan arus kas masa depan untuk menilai seberapa likuid asetnya dalam berbagai skenario.

Cara Mengatasi Risiko Likuiditas

Untuk mengurangi risiko likuiditas, suatu entitas dapat mengambil beberapa langkah, antara lain:

  1. Meningkatkan Akses ke Sumber Dana: Dengan mendiversifikasi sumber dana dan mengembangkan hubungan dengan berbagai lembaga keuangan, suatu entitas dapat meningkatkan aksesnya ke sumber dana yang beragam.
  2. Meningkatkan Manajemen Arus Kas: Entitas dapat meningkatkan manajemen arus kasnya dengan memantau dan mengelola arus kas dengan lebih efektif, termasuk menyesuaikan kebijakan pengeluaran dan penerimaan.
  3. Penyusunan Rencana Darurat: Menyusun rencana darurat yang memperhitungkan berbagai skenario likuiditas yang mungkin terjadi dapat membantu suatu entitas untuk menghadapi risiko likuiditas dengan lebih baik.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Dengan memahami risiko likuiditas, menyadari penyebabnya, mengukurnya, dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi, suatu entitas dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul akibat ketidakmampuannya untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang jatuh tempo.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill