Simak Contoh Laporan Keuangan UMKM Sesuai SAK EMKM

1. Pengertian SAK EMKM

SAK EMKM atau Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah adalah seperangkat standar akuntansi yang ditetapkan untuk memandu praktik akuntansi bagi entitas bisnis dengan ukuran yang lebih kecil, yakni entitas mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Standar ini disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan, kompleksitas, dan sumber daya yang tersedia bagi UMKM untuk menghasilkan laporan keuangan yang relevan, andal, dan bermakna.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang SAK EMKM:

1. Penyesuaian untuk Kebutuhan UMKM
  • SAK EMKM disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan UMKM, termasuk sumber daya keuangan, infrastruktur teknologi informasi, dan tingkat kompleksitas operasional.
  • Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman yang sesuai bagi UMKM dalam mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, dan memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan.
2. Simplicity and Practicality
  • Standar ini dirancang agar sederhana dan praktis sehingga dapat diterapkan oleh UMKM dengan mudah, tanpa memerlukan biaya yang tinggi atau keterampilan teknis yang kompleks.
  • Pendekatan ini memungkinkan UMKM untuk menghasilkan informasi keuangan yang relevan tanpa mengorbankan kualitas atau keandalan laporan keuangan.
3. Kompatibilitas dengan Standar Internasional
  • Meskipun disesuaikan untuk UMKM, SAK EMKM tetap mempertahankan prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten dengan standar internasional yang relevan, seperti IFRS for SMEs (Standar Pelaporan Keuangan Internasional untuk Entitas Kecil dan Menengah).
  • Hal ini memungkinkan laporan keuangan UMKM yang disusun berdasarkan SAK EMKM untuk memiliki tingkat kredibilitas yang lebih tinggi di mata pengguna informasi keuangan, termasuk investor, kreditur, dan pihak lain yang berkepentingan.
4. Penerapan Opsional
  • Penerapan SAK EMKM umumnya bersifat opsional, tergantung pada regulasi dan kebijakan yang berlaku di suatu negara.
  • Namun, dalam beberapa yurisdiksi, UMKM dapat diberikan insentif atau keringanan pajak jika mereka memilih untuk menerapkan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangannya.
5. Tujuan Utama
  • Tujuan utama dari SAK EMKM adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan informasi keuangan yang berkualitas bagi UMKM, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis mereka, mendapatkan akses ke modal, dan mengembangkan usaha mereka.

Dengan demikian, SAK EMKM merupakan alat penting dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM, serta memfasilitasi inklusi keuangan dan pembangunan ekonomi yang inklusif.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

2. Contoh Laporan Keuangan UMKM Yang Sesuai dengan SAK EMKM

Laporan keuangan UMKM yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik UMKM. Meskipun formatnya dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan kegiatan operasionalnya, berikut adalah beberapa contoh laporan keuangan UMKM yang umumnya disusun dengan mematuhi SAK EMKM:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi UMKM sesuai SAK EMKM mencakup informasi tentang pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, seperti satu tahun fiskal. Contoh elemen yang terdapat dalam laporan laba rugi UMKM antara lain:

  • Pendapatan Usaha: Pendapatan dari penjualan produk atau jasa.
  • Biaya Produksi: Biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa.
  • Biaya Operasional: Biaya-biaya lain yang terkait dengan operasional harian perusahaan, seperti gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya administrasi.
  • Laba Bersih: Selisih antara total pendapatan dan total biaya, yang merupakan keuntungan atau rugi bersih yang dihasilkan perusahaan.
2. Neraca (Balance Sheet)

Neraca UMKM sesuai SAK EMKM mencakup informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu, misalnya akhir tahun fiskal. Contoh elemen yang terdapat dalam neraca UMKM antara lain:

  • Aset Lancar: Aset yang dapat dicairkan atau digunakan dalam operasional perusahaan dalam jangka waktu singkat, seperti kas, piutang, dan persediaan.
  • Aset Tetap: Aset yang dimiliki perusahaan untuk penggunaan jangka panjang, seperti properti, tanah, dan peralatan.
  • Kewajiban Lancar: Hutang dan kewajiban yang harus dibayarkan dalam jangka waktu singkat, seperti hutang dagang dan pembayaran gaji.
  • Ekuitas: Modal saham dan laba ditahan perusahaan.
3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas UMKM sesuai SAK EMKM mencakup informasi tentang perubahan modal saham dan laba ditahan perusahaan selama periode tertentu, misalnya satu tahun fiskal. Contoh elemen yang terdapat dalam laporan perubahan ekuitas UMKM antara lain:

  • Modal Saham: Investasi modal awal dan penambahan modal saham selama periode tertentu.
  • Laba Ditahan: Laba atau rugi yang ditahan perusahaan dari periode sebelumnya.
  • Laba/Rugi Tahun Berjalan: Laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode tertentu.
  • Dividen: Pembayaran dividen kepada pemegang saham, jika ada.
4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Selain laporan keuangan utama, UMKM sesuai SAK EMKM juga dapat mencakup catatan atas laporan keuangan yang memberikan informasi tambahan dan penjelasan mengenai kondisi keuangan dan operasional perusahaan. Catatan atas laporan keuangan ini dapat berisi informasi tentang kebijakan akuntansi, estimasi, dan pengungkapan lain yang relevan.

Dengan menyusun laporan keuangan UMKM sesuai dengan SAK EMKM, UMKM dapat memberikan informasi keuangan yang relevan, andal, dan bermakna kepada pengguna informasi keuangan, seperti investor, kreditur, dan pihak lain yang berkepentingan, serta memenuhi kewajiban regulasi yang berlaku.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

3. Manfaat Laporan Keuangan UMKM Yang Sesuai dengan SAK EMKM

Laporan keuangan UMKM yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) memiliki berbagai manfaat bagi pemilik bisnis, pihak berkepentingan, dan ekonomi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari laporan keuangan UMKM yang sesuai dengan SAK EMKM:

1. Informasi Keuangan yang Relevan
  • Laporan keuangan UMKM sesuai SAK EMKM memberikan informasi yang relevan tentang kinerja keuangan dan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode waktu tertentu.
  • Informasi ini membantu pemilik bisnis memahami kesehatan keuangan perusahaan, mengidentifikasi tren, dan membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis.
2. Pemantauan Kinerja Bisnis
  • Laporan keuangan UMKM memungkinkan pemilik bisnis untuk memantau kinerja bisnis mereka dari waktu ke waktu dengan membandingkan hasil keuangan dari periode yang berbeda.
  • Dengan memantau kinerja keuangan, pemilik bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau diubah untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
3. Pengambilan Keputusan yang Tepat
  • Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan UMKM memungkinkan pemilik bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek bisnis, seperti perencanaan anggaran, pengelolaan kas, investasi, dan pengembangan produk atau layanan baru.
  • Keputusan yang didasarkan pada informasi keuangan yang akurat dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.
4. Mendapatkan Kepercayaan dari Pihak Berkepentingan
  • Laporan keuangan UMKM yang disusun sesuai SAK EMKM menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan perusahaan.
  • Dengan menyediakan informasi yang jelas dan terpercaya, laporan keuangan UMKM membantu memperoleh kepercayaan dari pihak berkepentingan, seperti investor, kreditur, dan mitra bisnis.
5. Persiapan untuk Mendapatkan Modal dan Kredit
  • Laporan keuangan yang baik dapat meningkatkan kemungkinan UMKM untuk mendapatkan modal tambahan dari investor atau pinjaman dari lembaga keuangan.
  • Pihak berkepentingan yang tertarik untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman akan menggunakan laporan keuangan UMKM sebagai alat evaluasi untuk mengukur kelayakan dan potensi bisnis.
6. Mematuhi Peraturan dan Kewajiban Hukum
  • UMKM yang menyusun laporan keuangan sesuai SAK EMKM memenuhi kewajiban hukum dan peraturan yang berlaku terkait dengan pelaporan keuangan.
  • Kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku juga dapat mengurangi risiko hukum dan potensi sanksi dari pihak berwenang.
7. Perbandingan dengan Pesaing dan Industri
  • Laporan keuangan UMKM memungkinkan pemilik bisnis untuk membandingkan kinerja keuangan mereka dengan pesaing sejenis dalam industri yang sama.
  • Informasi ini dapat membantu UMKM untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk tetap bersaing di pasar.

Dengan demikian, laporan keuangan UMKM yang sesuai dengan SAK EMKM bukan hanya alat penting dalam pengelolaan bisnis sehari-hari, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM serta mendukung perkembangan ekonomi secara keseluruhan.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill