Apa Itu Diagram Pareto? Manfaat, Cara Membaca, Contoh & Cara Membuatnya

Diagram Pareto adalah alat visualisasi data yang sangat efektif dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang paling penting atau memengaruhi prioritas tertinggi. Artikel ini akan membahas apa itu Diagram Pareto, alasan penggunaannya, cara membaca diagram ini, contoh penggunaannya dalam berbagai konteks, dan langkah-langkah untuk membuat Diagram Pareto.

Apa itu Diagram Pareto?

Diagram Pareto, dinamai dari ekonom Italia Vilfredo Pareto, adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memvisualisasikan perbandingan pentingnya berbagai faktor atau masalah dalam satu set data. Ini didasarkan pada prinsip 80/20, yang menyatakan bahwa sekitar 80% hasil berasal dari 20% penyebab atau faktor. Diagram Pareto menggambarkan elemen-elemen yang paling berkontribusi terhadap masalah atau hasil tertentu dalam urutan berdasarkan besarnya kontribusi.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Kenapa Menggunakan Diagram Pareto?

  1. Prioritas yang Jelas: Diagram Pareto membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor atau masalah yang paling penting, memungkinkan kita untuk fokus pada perbaikan yang paling signifikan.
  2. Optimasi Sumber Daya: Ini membantu dalam alokasi sumber daya dengan lebih efisien, karena kita tahu di mana sebaiknya kita menginvestasikan upaya.
  3. Pengambilan Keputusan: Dengan visualisasi yang jelas, pengambilan keputusan menjadi lebih mudah dan didasarkan pada data.
  4. Efisiensi Peningkatan: Dengan fokus pada faktor-faktor utama, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bisnis, produksi, atau perbaikan proses.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Cara Membaca Diagram Pareto

Untuk membaca Diagram Pareto, kita perlu memahami elemen-elemennya:

  1. Bar Chart: Diagram Pareto umumnya berupa bar chart dengan sumbu vertikal yang mengukur kontribusi (biasanya dalam persentase) dan sumbu horizontal yang mencantumkan faktor-faktor atau masalah yang dianalisis.
  2. Pareto Line: Sebuah garis vertikal atau horizontal pada grafik, yang biasanya menunjukkan batas persentase tertentu (misalnya, 80%). Faktor-faktor yang ada di sebelah kiri garis ini dianggap sebagai penyumbang utama.
  3. Faktor-faktor atau Masalah: Mereka terdaftar di sumbu horizontal dan diurutkan berdasarkan besarnya kontribusi. Faktor teratas adalah yang paling signifikan.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Contoh Penggunaan Diagram Pareto

  1. Manajemen Kualitas: Dalam industri manufaktur, Diagram Pareto digunakan untuk mengidentifikasi cacat paling umum dalam produk dan fokus pada perbaikan yang diperlukan.
  2. Manajemen Proyek: Dalam proyek konstruksi, Diagram Pareto digunakan untuk menentukan masalah atau penyebab keterlambatan paling umum.
  3. Manajemen Bisnis: Bisnis menggunakan Diagram Pareto untuk mengidentifikasi produk atau layanan yang menghasilkan sebagian besar pendapatan atau masalah pelanggan yang signifikan.
  4. Perbaikan Proses: Organisasi menggunakan Diagram Pareto untuk menemukan penyebab paling umum dari masalah dalam proses bisnis dan perbaiki mereka.
  5. Manajemen Inventaris: Dalam manajemen inventaris, Diagram Pareto membantu dalam mengklasifikasikan barang berdasarkan tingkat penjualan atau konsumsi, sehingga sumber daya dapat diarahkan ke barang yang paling penting.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Bagaimana cara membuat Diagram Pareto

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat Diagram Pareto:

  1. Kumpulkan Data: Kumpulkan data yang relevan tentang faktor-faktor atau masalah yang ingin Kita analisis.
  2. Urutkan Data: Urutkan data berdasarkan besarnya kontribusi dari yang tertinggi ke terendah.
  3. Hitung Total Kontribusi: Hitung total kontribusi dari seluruh data.
  4. Hitung Kumulatif Kontribusi: Hitung kumulatif kontribusi masing-masing faktor saat Kita bergerak dari atas ke bawah.
  5. Gambarkan Grafik: Gunakan perangkat lunak atau alat grafis untuk menggambar bar chart dengan faktor-faktor di sumbu horizontal dan persentase kontribusi di sumbu vertikal.
  6. Tambahkan Pareto Line: Tambahkan Pareto line pada grafik, menandai batas persentase yang Kita pilih (biasanya 80%).
  7. Label dan Analisis: Tambahkan label ke faktor-faktor pada grafik, dan analisis hasilnya.

Kesimpulan

Diagram Pareto adalah alat visualisasi data yang efektif dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berkontribusi terhadap masalah atau hasil tertentu. Mereka membantu kita mengoptimalkan sumber daya dan pengambilan keputusan berdasarkan data. Dengan memahami cara membuat dan membaca Diagram Pareto, kita dapat mengambil tindakan yang lebih bijak dan efisien dalam berbagai konteks.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill