Tes Pauli: Pengertian dan Tips Mengerjakannya

Saat menjalani seleksi kerja, kalian tak hanya melakukan seleksi berkas dan wawancara saja, melainkan terdapat proses seleksi melalui psikotes. Pada tahap tersebut, ada berbagai macam tes yang harus diselesaikan, salah satunya adalah tes koran seperti tes Pauli. 

Mungkin tes Pauli ini sudah tidak asing lagi bagi yang sering mengikuti psikotes. Akan tetapi, sudahkah kalian tahu pengertian dan tips mengerjakannya? Mari, kita simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian Tes Pauli

Tes Pauli adalah tes yang mengandalkan kecepatan dan konsentrasi
Contoh jenis soal tes Pauli

Tes Pauli merupakan pengembangan dari tes Kraepelin besutan Emil Kraepelin pada akhir abad ke-19. Pengembangan tersebut mulai dilakukan oleh Richard Pauli, Wilhelm Arnold, dan Vanmethod di tahun 1938. Pembaharuan tersebut menghasilkan tes Pauli, yang dapat mengukur kecepatan dan akurasi melalui penjumlahan dasar matematika. 

Definisi dari tes Pauli sendiri adalah ujian kemampuan dasar menghitung cepat. Lembar kerja pada tes ini berupa lembaran kertas koran yang di dalamnya terdapat kumpulan angka dari 0- 9, yang tersusun secara vertikal berbentuk lajur. Saat pengerjaanya, peserta harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu. Hasil dari setiap penjumlahannya  perlu ditulis di antara dua angka tersebut.

Penjumlahan angka-angka ini harus dilakukan dari atas ke bawah, dalam waktu 60 menit. Pengawas akan memberikan aba-aba pada saat-saat tertentu. Biasanya, mereka akan memberikan aba-aba setiap 3 menit sekali. Ketika mendengar aba-aba tersebut, peserta harus memberi garis (sebagai tanda) pada batas terakhir hasil kerjanya. Kemudian, mulai mengerjakan penjumlahan pada lajur berikutnya. 

Aspek Penilaian Tes Pauli

Tes Pauli: Pengertian dan Tips Mengerjakannya
Ujian ini menilai tingkat konsistensi, keuletan, dan ketelitian

Pengerjaan tes Pauli ini bertujuan untuk menilai karakter pribadi individu pada beberapa aspek. Beberapa aspek yang dimaksud di antaranya adalah tingkat konsistensi, keuletan, dan ketelitian. Selain itu, tes Pauli juga bisa menilai tingkat stabilitas emosi, penyesuaian diri, dan kecepatan seseorang dalam mengerjakan sesuatu. 

Tes Pauli tak hanya menguji kemampuan menghitung cepat peserta saja. Dari hasil dari tes ini, perusahaan akan menginterpretasikannya untuk mengetahui ritme kerja, kehendak, dan produktivitas kerja serta keuletan dari para pesertanya. 

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Tips Mengerjakannya Tes Pauli

Tes Pauli: Pengertian dan Tips Mengerjakannya
5 tips sukses kerjakan tes

Walau tampaknya tidak sulit, tetapi dalam pengerjaanya kita butuh persiapan dan cara-cara tertentu agar mendapat hasil maksimal. Oleh karena itu, MySkill.id ingin berbagi tips yang bisa membantu teman-teman dalam menyelesaikannya secara maksimal. Yuk, simak bersama-sama pembahasannya di bawah ini!

1. Siapkan Alat Tulis Berupa Pulpen atau Pensil Kayu

Ketika mengerjakannya, gunakanlah pulpen atau pensil kayu. Jangan lupa juga  untuk sediakan cadangannya. Hindari pemakaian pensil mekanik, ketika ujung granit pensil mekanik habis kita perlu mengisi ulangnya. Hal tersebut dapat memakan waktu sekitar setengah sampai 1 detik. 

Jika melakukan pengisian ulang pensil pada 10 lajur, kita telah kehilangan waktu 5-10 detik. Maka dari itu, kalian perlu menghindari penggunaanya, karena tes Pauli sangat terikat pada waktu. 

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

2. Konsentrasi

Perlu diketahui bahwa tes ini sangat menguras energi. Oleh karena itu, Konsentrasi merupakan modal penting dalam mengerjakannya. Usahakan agar tidak mengalami blank saat mengerjakannya. Sehingga kalian dapat lebih maksimal dalam menjawabnya.

3. Usahakan Jumlah Angka yang Terjawab dalam Tiap Kolom Stabil

Upayakan jumlah angka yang kita jawab pada tiap kolom sama dan stabil. Jangan memaksakan diri ketika menjawab lajur-lajur awal. Sebab akan membuat kalian kesulitan untuk mempertahankannya di lajur pertengahan hingga akhir. Hal tersebut menyebabkan hasil kurva kita berbentuk zig-zag atau menurun.

Peserta tidak wajib menyelesaikan semua penjumlahan dari atas sampai bawah pada tiap lajur. Karenanya, kalian hanya perlu mengerjakannya secara konsisten dengan patokan yang sesuai kemampuan. Cukup upayakan untuk bisa menjawab 12 penjumlahan dengan stabil pada tiap lajurnya. 

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

4. Jangan kerjakan Lajur yang Waktunya Telah Habis

Ketika waktu mengerjakan suatu lajur telah habis, segeralah pindah ke lajur berikutnya. Jika kita terus mengerjakan lajur tersebut, maka waktu untuk mengerjakan lajur berikutnya akan termakan. Hal itu akan menyebabkan hasil pada lajur berikutnya menjadi buruk.

5. Jaga Kondisi Fisik

Pada poin sebelumnya terdapat pembahasan bahwa konsentrasi adalah hal terpenting untuk mengerjakan tes Pauli. Oleh karena itu, kondisi fisik juga berpengaruh. Ketika sedang dalam kondisi yang tidak prima, kita akan sulit berkonsentrasi. Sebelum menjalani ujian, usahakan tidak bergadang. Jangan lupa juga untuk mengisi perut terlebih dahulu.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Melalui penjelasan di atas, kita dapat mengetahui pengertian dan tips untuk mengerjakan tes Pauli. Jangan lupa untuk persiapkan diri dengan melakukan latihan soal agar dapat menyelesaikannya secara maksimal. Guna menyiapkan diri menghadapi tes seleksi kerja, teman-teman bisa ikuti kelas dari MySkill.id. agar Sukses Menghadapi Wawancara Kerja 

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill

Semoga teman-teman sukses dalam proses seleksi kerja, ya!