Review Buku Coaching for Performance by Sir John Whitmore

Judul buku: Coaching for Performance

Penulis: Sir John Whitmore

Penerbit: Nicholas Brealey Publishing

Tahun penerbitan: 1992

“Coaching for Performance” adalah buku yang ditulis oleh Sir John Whitmore, seorang ahli dalam bidang coaching dan pengembangan kinerja. Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana melatih dan mengembangkan individu serta tim untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.

Dalam buku ini, penulis menggambarkan pentingnya peran seorang pelatih dalam membantu orang lain mencapai potensi mereka yang terbaik. Buku ini menyajikan prinsip-prinsip dan teknik coaching yang efektif, termasuk pendekatan berbasis pertanyaan, mendengarkan aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan menumbuhkan tanggung jawab pribadi.

Penulis menjelaskan bahwa tujuan coaching adalah mendorong refleksi, pemahaman diri, dan pengembangan keterampilan individu. Buku ini juga menyoroti pentingnya menciptakan hubungan saling percaya antara pelatih dan yang dilatih, serta memberikan kerangka kerja yang jelas dan struktur yang mendukung dalam proses coaching.

Dalam “Coaching for Performance”, penulis menyajikan studi kasus, contoh nyata, dan latihan praktis untuk membantu pembaca memahami dan menerapkan konsep coaching dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana mengidentifikasi kebutuhan pengembangan individu, merumuskan tujuan yang jelas, dan mendukung individu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Buku ini cocok untuk pemimpin, manajer, dan siapa pun yang tertarik untuk mengembangkan keterampilan coaching mereka untuk meningkatkan kinerja tim dan individu. “Coaching for Performance” merupakan sumber yang berharga bagi mereka yang ingin memahami prinsip-prinsip coaching yang efektif dan menerapkannya dalam konteks organisasi atau kehidupan pribadi.

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut

Key Summary

  1. Memahami arti coaching: Sebagai pembaca, kita perlu memahami bahwa coaching adalah suatu proses di mana seorang pelatih membantu individu atau tim mencapai potensi maksimal mereka. Dalam coaching, fokus diberikan pada pengembangan keterampilan, pendorong refleksi, dan pertumbuhan individu.
  2. Menggunakan pendekatan berbasis pertanyaan: Salah satu prinsip utama dalam coaching adalah menggunakan pertanyaan sebagai alat untuk merangsang pemikiran dan refleksi. Kita dapat mengajukan pertanyaan terbuka untuk membantu individu merenung tentang situasi, memecahkan masalah, dan menemukan solusi mereka sendiri.
  3. Menerapkan mendengarkan aktif: Mendengarkan aktif adalah keterampilan penting dalam coaching. Kita perlu memberikan perhatian penuh pada apa yang dikatakan individu, mendengarkan tidak hanya kata-kata, tetapi juga bahasa tubuh dan ekspresi mereka. Ini membantu membangun hubungan yang kuat dan memahami secara lebih mendalam.
  4. Memberikan umpan balik konstruktif: Sebagai pelatih, kita harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada individu. Umpan balik yang efektif memberikan informasi yang jelas, spesifik, dan berguna untuk membantu individu mengenali kekuatan mereka dan meningkatkan area yang perlu diperbaiki.
  5. Membangun tanggung jawab pribadi: Salah satu prinsip coaching adalah mendorong individu untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kita perlu membantu mereka mengidentifikasi tujuan mereka sendiri, merumuskan rencana tindakan yang dapat diukur, dan memotivasi mereka untuk bertindak menuju pencapaian tujuan tersebut.
  6. Menciptakan hubungan saling percaya: Hubungan saling percaya antara pelatih dan yang dilatih merupakan dasar yang penting dalam coaching yang efektif. Kita perlu menciptakan lingkungan yang aman, menghargai, dan terbuka di mana individu merasa nyaman untuk berbagi, belajar, dan tumbuh.
  7. Memahami kebutuhan pengembangan individu: Sebagai pelatih, kita harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengembangan individu yang kita bantu. Ini melibatkan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, minat, dan ambisi mereka. Dengan memahami ini, kita dapat merancang pendekatan coaching yang sesuai dan relevan.
  8. Merumuskan tujuan yang jelas: Tujuan yang jelas merupakan landasan penting dalam coaching. Kita perlu membantu individu merumuskan tujuan yang spesifik, terukur, terjangkau, realistis, dan berbatasan waktu. Tujuan yang jelas memberikan arah yang jelas dan fokus pada perubahan dan perkembangan yang diinginkan.
  9. Mendukung individu dalam mencapai hasil yang diinginkan: Sebagai pelatih, tugas kita adalah memberikan dukungan yang kuat kepada individu dalam mencapai hasil yang diinginkan. Kita dapat memberikan dukungan moral, memberikan sumber daya yang diperlukan, dan membantu mereka mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam perjalanan mereka.
  10. Mengembangkan keterampilan coaching secara terus-menerus: Coaching adalah keterampilan yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan secara terus-menerus. Kita perlu melatih dan meningkatkan keterampilan kita dalam bertanya, mendengarkan, memberikan umpan balik, dan memotivasi individu. Pelatihan dan refleksi diri dapat membantu kita menjadi pelatih yang lebih efektif.
  11. Menggunakan model coaching yang efektif: Buku ini menghadirkan berbagai model coaching yang efektif, seperti GROW (Goals, Reality, Options, Will) yang membantu individu merumuskan tujuan, mengeksplorasi realitas, mengidentifikasi pilihan, dan mengambil tindakan yang tepat. Menggunakan model-model seperti ini dapat memberikan struktur dan arahan dalam proses coaching.
  12. Menerapkan teknik kecerdasan emosional: Kecerdasan emosional adalah keterampilan yang penting dalam coaching. Kita perlu membantu individu mengembangkan kesadaran emosional, mengelola emosi dengan baik, dan memahami pengaruh emosi terhadap perilaku dan kinerja mereka.
  13. Menghargai keunikan individu: Setiap individu adalah unik dengan kebutuhan, minat, dan cara belajar yang berbeda. Kita perlu menghargai keunikan ini dan menyelaraskan pendekatan coaching kita dengan preferensi dan gaya belajar individu. Menghormati keunikan individu membantu menciptakan pengalaman coaching yang efektif dan bermakna.
  14. Membangun budaya coaching: Coaching tidak hanya terbatas pada sesi formal, tetapi juga bisa menjadi bagian dari budaya kerja sehari-hari. Kita dapat mendorong budaya coaching dengan mempromosikan kolaborasi, pemberdayaan, umpan balik, dan pertumbuhan individu dalam organisasi.
  15. Menyadari batasan dan mengarahkan ke sumber daya lain: Sebagai pelatih, kita juga perlu menyadari batasan kita sendiri dan mengarahkan individu ke sumber daya lain jika diperlukan. Jika masalah yang dihadapi individu di luar cakupan kompetensi kita, penting untuk mengarahkannya ke profesional yang sesuai atau sumber daya lain yang dapat memberikan bantuan yang tepat.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill