Rangkuman Buku Contagious: Why Things Catch On

Judul buku: Contagious: Why Things Catch On

Penulis: Jonah Berger

Penerbit: Simon & Schuster.

Tahun Penerbitan: 2013

“Contagious: Why Things Catch On” adalah buku yang ditulis oleh Jonah Berger, seorang profesor pemasaran di Wharton School of the University of Pennsylvania. Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang alasan mengapa suatu hal menjadi viral atau menyebar dengan cepat dalam budaya populer dan masyarakat.


Berger mengajukan pertanyaan mengapa beberapa ide, produk, atau pesan menjadi begitu menular dan berhasil menarik perhatian orang banyak, sementara yang lain tidak. Melalui penelitian dan studi kasus, ia mengidentifikasi enam prinsip utama yang berkontribusi terhadap daya tarik viral suatu hal.


Salah satu prinsip yang dibahas dalam buku ini adalah “Social Currency” (mata uang sosial), yang berhubungan dengan sejauh mana suatu konten dapat membuat orang merasa terhubung, bergengsi, atau dianggap keren oleh orang lain. Berger juga membahas konsep “Triggers” (pemicu), yaitu cara-cara di mana suatu hal dapat membangkitkan dan mengaitkan dirinya dengan pemikiran atau tindakan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.


Buku ini juga membahas pentingnya “Emotion” (emosi) dalam menarik perhatian dan membuat suatu hal menular. Berger menggali lebih dalam tentang jenis emosi apa yang paling efektif dalam mempengaruhi perilaku orang.
Selain itu, buku ini membahas konsep “Public” (publik), yaitu sejauh mana suatu hal terlihat dan terlihat oleh orang banyak, serta bagaimana hal itu dapat mempengaruhi keputusan orang lain. Berger juga menjelaskan mengenai “Practical Value” (nilai praktis) dan “Stories” (cerita) sebagai prinsip-prinsip lain yang memainkan peran penting dalam keberhasilan suatu hal menular.


“Contagious: Why Things Catch On” menggabungkan penelitian akademis dengan contoh-contoh nyata yang menarik, sehingga memungkinkan kita untuk memahami mekanisme di balik kesuksesan viral. Buku ini ditulis dengan gaya yang mudah dipahami, membuatnya relevan bagi siapa saja yang ingin memahami fenomena viral dan mengaplikasikannya dalam konteks pemasaran, bisnis, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Key Summary:

1. Social Currency: Memperhatikan bagaimana sesuatu dapat membuat orang merasa terhubung dan bergengsi. Misalnya, dengan memberikan eksklusivitas atau pengetahuan unik kepada mereka yang terlibat, akan meningkatkan kemungkinan mereka berbagi informasi atau merekomendasikannya kepada orang lain.

2. Triggers: Membuat suatu hal terhubung dengan pemicu dalam kehidupan sehari-hari orang. Misalnya, jika sebuah merek berhasil dikaitkan dengan momen-momen khusus atau situasi tertentu, akan ada kemungkinan lebih besar bahwa orang akan mengingatnya dan membagikannya dengan orang lain.

3. Emotion: Menggunakan emosi yang kuat untuk menarik perhatian dan mempengaruhi perilaku orang. Emosi positif seperti kebahagiaan atau kekaguman sering kali lebih efektif dalam memicu tindakan dan berbagi informasi daripada emosi negatif.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

4. Public: Membuat sesuatu terlihat dan terlihat oleh orang lain. Ketika orang melihat bahwa orang lain mengikuti atau mendukung sesuatu, mereka cenderung menjadi lebih tertarik dan mungkin ingin bergabung atau membagikannya juga.

5. Practical Value: Menawarkan nilai praktis yang jelas kepada orang-orang. Jika sesuatu memberikan manfaat nyata atau membantu orang mencapai tujuan mereka, mereka akan lebih cenderung memperhatikannya dan berbagi informasi tentangnya.

6. Stories: Membangun cerita yang menarik dan dapat dibagikan. Manusia secara alami tertarik pada narasi yang kuat dan bisa mengingatnya dengan baik. Dengan membangun cerita yang relevan dan menarik, pesan atau konten yang kita bagikan memiliki peluang lebih besar untuk menyebar dengan cepat.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

7. Berikan nilai yang unik dan eksklusif kepada pelanggan: Ini dapat berupa akses awal ke produk baru, penawaran khusus, atau pengalaman yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Ketika pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan sesuatu yang istimewa, mereka lebih cenderung untuk berbicara tentangnya dan merekomendasikannya kepada orang lain.

8. Menggunakan pemicu yang relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari pelanggan: Jika merek kita terkait dengan liburan musim panas, menggunakan gambar dan kata-kata yang menggambarkan aktivitas musim panas akan memicu asosiasi positif pada pikiran pelanggan dan meningkatkan kemungkinan mereka berinteraksi dengan produk atau merek kita.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

9. Ciptakan emosi yang kuat dalam konten atau pesan kita: Emosi seperti kegembiraan, keterkejutan, atau kekaguman akan mendorong orang untuk berbagi dan berinteraksi lebih lanjut. Emosi yang kuat dapat membuat konten kita lebih melekat dalam ingatan orang dan meningkatkan peluang bagi mereka untuk berbagi pengalaman tersebut dengan orang lain.

10. Jadikan pengalaman atau pencapaian pelanggan terlihat oleh orang lain: Testimonial, ulasan, atau fitur “dilihat oleh” yang dapat mempengaruhi keputusan orang lain. Ketika orang melihat bahwa orang lain telah mendapatkan manfaat atau kesuksesan melalui penggunaan produk atau layanan kita, mereka akan merasa lebih percaya dan termotivasi untuk mencobanya juga.

11. Fokus pada memberikan manfaat nyata dan praktis kepada pelanggan: Dalam hal penyelesaian masalah atau kepuasan kebutuhan mereka, mereka akan merasa terdorong untuk berbagi pengalaman positif mereka dengan orang lain. Jika produk atau layanan kita memiliki nilai yang jelas dan dapat dirasakan, pelanggan akan merasa senang untuk membagikannya dengan orang lain yang mungkin menghadapi situasi serupa.

12. Gunakan cerita yang kuat dan menarik untuk mengomunikasikan pesan atau nilai merek: Manusia lebih mudah mengingat cerita daripada data atau informasi yang datar. Dengan mengemas pesan atau nilai dalam bentuk narasi yang menarik, kita dapat membuatnya lebih tahan lama dalam pikiran orang dan memperbesar kemungkinan mereka berbagi cerita tersebut dengan orang lain.

13. Membangun ekspektasi positif: Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penawaran khusus, diskon, atau akses eksklusif kepada pelanggan yang berkontribusi pada promosi produk atau merek kita. Ini mendorong pelanggan untuk berpartisipasi aktif dalam promosi dan berbagi informasi tentang produk atau merek kita dengan orang lain, karena mereka merasa mendapatkan manfaat yang berharga.

14. Manfaatkan media sosial dan platform online: Untuk meningkatkan eksposur dan memfasilitasi berbagi konten oleh pengguna, dilakukan dengan menyediakan tombol berbagi, fitur komentar, dan penghargaan bagi pengguna yang berpartisipasi aktif. Dengan memanfaatkan potensi viralitas media sosial, kita dapat menciptakan kesempatan bagi pengguna untuk dengan mudah berbagi konten dan memberikan kontribusi pada penyebaran pesan atau informasi kita.

15. Ciptakan keterlibatan: keterlibatan pengguna dengan menggunakan kontes, tantangan, atau elemen interaktif lainnya yang mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dan berbagi pengalaman mereka. Ketika pengguna merasa terlibat dan terlibat secara langsung dengan merek atau kampanye kita, mereka memiliki motivasi lebih besar untuk berbagi dan melibatkan orang lain dalam proses tersebut.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill