Ringkasan Buku Human-Centered Communication by Ethan Beaute

Judul Buku: Human-Centered Communication: Building Meaningful Connections in a Digital World

Penulis: Ethan Beaute & Stephen Pacinelli

Penerbit: Fast Company Press

Tahun Penerbitan: 2021

Buku “Human-Centered Communication: Building Meaningful Connections in a Digital World” oleh Ethan Beaute & Stephen Pacinelli merupakan panduan komprehensif tentang pentingnya komunikasi yang berpusat pada manusia dalam era digital yang terus berkembang. Buku ini mengeksplorasi dampak teknologi modern pada cara kita berinteraksi dan berkomunikasi, serta menawarkan strategi dan pendekatan yang dapat digunakan untuk membangun hubungan yang bermakna di dunia yang semakin terhubung ini.

Dalam buku ini, Ethan Beaute & Stephen Pacinelli menggali bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Ia membahas fenomena seperti media sosial, perangkat seluler, dan penggunaan algoritma dalam menyampaikan konten. Namun, penulis tidak hanya fokus pada pengaruh negatif teknologi, tetapi juga menguraikan cara-cara di mana kita dapat memanfaatkannya untuk memperkuat dan memperdalam hubungan interpersonal.

Buku ini membahas berbagai topik yang relevan, termasuk pentingnya empati dalam komunikasi, penggunaan bahasa yang jelas dan efektif, kemampuan mendengarkan secara aktif, dan pengelolaan konflik secara konstruktif. Ethan Beaute & Stephen Pacinelli juga mengajak kita untuk merefleksikan bagaimana mereka dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam komunikasi pribadi dan profesional mereka.

Dengan gaya penulisan yang jelas dan lugas, buku ini ditujukan untuk semua orang yang ingin meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Dengan mengedepankan manusia sebagai fokus utama, “Human-Centered Communication” memberikan wawasan berharga dan saran praktis tentang cara membangun hubungan yang lebih bermakna di era modern ini.

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut

Key Summary:

1. Kehadiran Emosional: Kita harus sadar akan pentingnya menghadirkan diri secara emosional saat berkomunikasi. Ini berarti kita memberikan perhatian dan menunjukkan minat kepada orang lain dengan sepenuh hati untuk menciptakan hubungan yang lebih bermakna.

2. Mendengarkan Aktif: Prinsip mendengarkan aktif melibatkan fokus sepenuhnya pada apa yang dikatakan orang lain dan menunjukkan empati. Kita menghindari gangguan dan jeda yang tidak perlu, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

3. Bahasa yang Jelas: Menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana dalam komunikasi membantu memastikan pesan kita sampai dengan jelas kepada orang lain. Kita menghindari penggunaan jargon atau frasa yang rumit agar pesan kita dapat dipahami dengan mudah.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca panduan lengkap Graphic Design di sini.

4. Interaksi Manusia yang Nyata: Teknologi memungkinkan komunikasi jarak jauh, namun kita harus mengakui pentingnya interaksi manusia yang nyata. Kita berusaha untuk mengatur pertemuan langsung atau panggilan video untuk membangun koneksi yang lebih pribadi dan autentik.

5. Konteks dalam Komunikasi Digital: Saat berkomunikasi melalui pesan teks atau email, kita perlu memperhatikan konteks dan perasaan orang lain. Kita menyadari bahwa pesan tertulis dapat terlihat berbeda dari maksud aslinya, oleh karena itu penting untuk memperhatikan nuansa dan mengklarifikasi jika diperlukan.

6. Pendekatan Konflik yang Konstruktif: Ketika menghadapi konflik, kita mengadopsi pendekatan yang fokus pada pemecahan masalah dan kerjasama. Kita tidak mengarahkan seseorang atau mempermalukannya, tetapi berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan komunikasi yang terbuka dan penuh pengertian.

7. Perhatian Penuh: Ketika berbicara secara langsung, kita memberikan perhatian penuh pada lawan bicara kita. Kita menghindari gangguan seperti memeriksa ponsel atau mengalihkan perhatian, sehingga mereka merasa didengarkan dan dihargai.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini

8. Bahasa Tubuh dan Ekspresi Wajah: Kita tidak mengabaikan ekspresi nonverbal dalam komunikasi. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah memberikan petunjuk penting tentang perasaan dan pikiran orang lain. Kita belajar untuk menjadi peka terhadap isyarat ini dan memperhatikannya secara aktif.

9. Pertanyaan Mendalam dan Terbuka: Kita memperkaya komunikasi kita dengan pertanyaan mendalam dan terbuka. Ini mengundang orang lain untuk berbagi lebih banyak informasi dan pemikiran mereka, sehingga kita dapat membangun pemahaman yang lebih baik dan mendalam tentang mereka.

10. Lingkungan yang Tenang: Saat berkomunikasi secara virtual, kita menciptakan lingkungan yang tenang dan bebas gangguan. Ini membantu kita tetap fokus dan menjaga kualitas komunikasi yang baik tanpa gangguan eksternal yang dapat mengganggu proses komunikasi.

11. Kesadaran akan Perbedaan Budaya: Kita mengakui bahwa komunikasi lintas budaya membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang norma, nilai, dan praktik budaya. Kita berusaha untuk menghargai dan menghormati perbedaan tersebut dalam interaksi kita.

12. Keseimbangan Antara Berbicara dan Mendengarkan: Kita memahami bahwa komunikasi yang efektif melibatkan keseimbangan antara berbicara dan mendengarkan. Kita memberikan ruang kepada orang lain untuk berekspresi, sambil juga memberikan kontribusi yang bernilai dalam percakapan.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

13. Penguatan Hubungan Melalui Komunikasi Positif: Kita menyadari bahwa komunikasi positif memperkuat hubungan interpersonal. Kita berusaha untuk mengungkapkan apresiasi, mengucapkan kata-kata yang membangun, dan menghindari sikap defensif atau mengkritik yang dapat merusak ikatan kita dengan orang lain.

14. Keterampilan Membaca Emosi: Kita mengembangkan keterampilan membaca emosi orang lain dengan mengamati ekspresi wajah, intonasi suara, dan bahasa tubuh mereka. Ini membantu kita mengenali perasaan yang mendasari komunikasi mereka dan menanggapi dengan sensitivitas.

15. Kesadaran Diri: Kita mengutamakan kesadaran diri dalam komunikasi. Kita mengenali emosi, sikap, dan kebutuhan kita sendiri, sehingga kita dapat berkomunikasi secara autentik dan mengelola diri dengan baik dalam interaksi dengan orang lain.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill