Review Buku Metaphors We Live By (G. Lakoff dan M. Johnson)

Judul Buku: Metaphors We Live By

Nama Penulis: George Lakoff dan Mark Johnson

Nama Penerbit: University of Chicago Press

Tahun Penerbitan: 1980

“Metaphors We Live By” yang ditulis oleh George Lakoff dan Mark Johnson adalah karya yang berpengaruh dalam bidang linguistik dan kognisi. Buku ini menggali konsep bahwa bahasa bukan hanya alat untuk menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk cara kita memahami dunia dan berpikir tentangnya.

Lakoff dan Johnson mengajukan argumen bahwa pemahaman kita tentang dunia secara inheren didasarkan pada metafora. Mereka berpendapat bahwa metafora tidak hanya terbatas pada penggunaan bahasa figuratif, tetapi mendasari struktur berpikir kita yang lebih dalam. Metafora melibatkan penggunaan gambaran dan konsep yang lebih konkrit untuk memahami abstraksi dan pengalaman yang sulit untuk dijelaskan secara langsung.

Dalam buku ini, para penulis menggali berbagai metafora yang kita gunakan sehari-hari tanpa menyadarinya. Mereka mengungkapkan bagaimana metafora membentuk pemikiran kita tentang waktu, ruang, emosi, dan konsep lainnya. Misalnya, pemahaman kita tentang waktu sering kali dikonseptualisasikan sebagai gerakan dalam bentuk metafora “Waktu adalah Perjalanan” (Time is a Journey). Metafora semacam ini mempengaruhi bagaimana kita memahami kehidupan dan membuat keputusan.

Buku ini memberikan contoh-contoh metafora yang melibatkan berbagai aspek kehidupan, seperti politik, cinta, agama, dan ilmu pengetahuan. Para penulis juga membahas implikasi metafora dalam politik dan memberikan pandangan baru tentang bagaimana metafora dapat digunakan untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat.

“Metaphors We Live By” adalah karya penting yang merangsang pemikiran tentang bahasa, pikiran, dan pemahaman manusia. Buku ini mengajak kita untuk melihat bagaimana metafora meresap dalam kehidupan sehari-hari dan mengubah cara kita berpikir tentang dunia di sekitar kita.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Key Summary:

  1. Metafora Membentuk Pemahaman: Buku ini mengajarkan kita bahwa metafora tidak hanya sebagai alat retorika, tetapi juga membentuk cara kita memahami dunia. Metafora memungkinkan kita menggunakan pengalaman dan konsep yang lebih konkrit untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
  2. Pengaruh Metafora Terhadap Pemikiran: Penulis membahas bagaimana metafora secara tidak sadar mempengaruhi pemikiran kita tentang berbagai hal, termasuk waktu, ruang, dan emosi. Misalnya, metafora “Waktu adalah Perjalanan” mempengaruhi cara kita memandang kehidupan dan membuat keputusan.
  3. Metafora dalam Politik: Buku ini mengungkapkan bagaimana politik sering kali menggunakan metafora untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat. Metafora politik seperti “Negara adalah Keluarga” dapat membentuk persepsi kita tentang pemerintah dan kebijakan publik.
  4. Makna dalam Metafora: Penulis menjelaskan bahwa metafora bukan hanya sekadar perbandingan, tetapi juga mengandung makna yang mendalam. Misalnya, metafora “Cinta adalah Api” membawa konsep kehangatan, kekuatan, dan bahaya yang terkait dengan api.
  5. Metafora dalam Bahasa Sehari-hari: Buku ini memberikan contoh-contoh metafora yang kita gunakan tanpa menyadarinya dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, mengatakan “saya sedang dalam keadaan sulit” adalah penggunaan metafora untuk menggambarkan situasi yang sulit di dalam istilah yang lebih konkret.
  6. Metafora dalam Agama dan Filosofi: Penulis menjelaskan bagaimana metafora melibatkan pemikiran agama dan filosofi kita. Metafora seperti “Tuhan adalah Ayah” atau “Keberadaan adalah Perjalanan” memainkan peran penting dalam memahami konsep-konsep abstrak ini.
  7. Metafora dalam Ilmu Pengetahuan: Buku ini mengilustrasikan bagaimana metafora berperan dalam pemahaman ilmu pengetahuan. Contohnya adalah metafora “DNA adalah Kode” yang membantu kita memahami kompleksitas genetika dengan mengaitkannya dengan konsep pemrograman komputer.
  8. Menjadi Pemaham yang Lebih Kritis: Buku ini mendorong kita untuk menjadi lebih kritis terhadap metafora yang digunakan dalam komunikasi dan pemikiran kita. Dengan menyadari kehadiran metafora, kita dapat menggali pemikiran tersembunyi di baliknya dan mempertanyakan asumsi yang mendasarinya.
  9. Mengubah Pemahaman Diri: Buku ini menawarkan kesempatan untuk melihat kembali cara kita memahami diri sendiri melalui metafora. Dengan menyadari konsep-konsep yang terlibat dalam metafora diri kita, kita dapat memahami pengaruhnya terhadap pemikiran, emosi, dan tindakan kita.
  10. Membangun Kesadaran Linguistik: Buku ini membantu kita membangun kesadaran linguistik tentang penggunaan metafora dalam bahasa sehari-hari. Dengan menyadari metafora yang kita gunakan, kita dapat menghargai kekuatan dan kekayaan bahasa serta memperluas cara kita memahami dan berkomunikasi.
  11. Kesadaran akan Metafora dalam Budaya Populer: Buku ini mengajak kita untuk mengenali penggunaan metafora dalam budaya populer seperti film, musik, dan iklan. Dengan memahami metafora yang ada di balik hiburan kita, kita dapat lebih menghargai pengaruhnya terhadap persepsi dan nilai-nilai yang diadopsi oleh masyarakat.
  12. Metafora sebagai Alat Komunikasi yang Efektif: Buku ini menyoroti bahwa penggunaan metafora secara cerdas dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman dalam komunikasi. Dengan mempelajari metafora yang paling efektif dalam situasi tertentu, kita dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dan membangun koneksi yang lebih baik dengan orang lain.
  13. Refleksi atas Pemikiran Budaya dan Sosial: Buku ini mengajak kita untuk merefleksikan bagaimana metafora yang dianut oleh masyarakat mencerminkan nilai-nilai budaya dan sosial yang ada. Dengan mempertimbangkan konsep-konsep yang terlibat dalam metafora yang digunakan, kita dapat lebih peka terhadap beragam perspektif dan pengalaman orang lain.
  14. Mengenali Metafora yang Menyesatkan: Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana metafora tertentu dapat memengaruhi pemikiran kita dengan cara yang menyesatkan. Dengan mengenali metafora yang digunakan secara manipulatif atau bias, kita dapat melindungi diri dari pengaruh yang tidak sehat dan mendasarkan pemikiran kita pada pemahaman yang lebih akurat.
  15. Menerapkan Metafora dalam Kreativitas dan Inovasi: Buku ini mendorong kita untuk menerapkan metafora secara kreatif dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan bermain-main dengan metafora, kita dapat memicu pemikiran lateral, membuka pintu bagi solusi baru, dan menggali potensi kreativitas dan inovasi yang lebih besar.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill