Review Buku The Little Book of Common Sense Investing

Judul Buku: “The Little Book of Common Sense Investing: The Only Way to Guarantess Your Fair Share of Stock Market Returns”

Nama Penulis: John C. Bogle

Nama Penerbit: Wiley

Tahun Penerbitan: 2007

“The Little Book of Common Sense Investing” adalah buku yang ditulis oleh John C. Bogle, pendiri The Vanguard Group dan tokoh terkenal di dunia investasi. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2007 dan mengusung gagasan bahwa pendekatan sederhana dan konsisten dalam berinvestasi adalah kunci untuk meraih pengembalian pasar saham yang wajar.

Dalam buku ini, Bogle mengemukakan prinsip dasar investasi yang mengedepankan pendekatan indeks. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan dana indeks sebagai strategi investasi yang efektif dan menguntungkan bagi investor jangka panjang. Bogle menjelaskan bahwa dengan berinvestasi dalam indeks pasar saham secara luas, kita dapat mencapai pengembalian pasar dengan biaya yang rendah dan menghindari risiko dan kompleksitas yang sering terkait dengan perdagangan individual saham.

Bogle menjelaskan konsep penting seperti biaya rendah, diversifikasi, alokasi aset, dan manfaat investasi jangka panjang. Ia juga mengajak para investor untuk menjauhi spekulasi dan praktik perdagangan yang berisiko tinggi, serta menyoroti betapa pentingnya kesabaran dan konsistensi dalam meraih hasil investasi yang optimal.

Buku ini juga mengulas sejarah dan evolusi indeks pasar saham serta menyajikan data dan bukti empiris untuk mendukung pendekatan investasi pasif yang diusung oleh Bogle. Dalam bahasa yang mudah dipahami, Bogle mengajak pembaca untuk mengadopsi pendekatan berinvestasi yang sederhana, terukur, dan terpercaya, dengan fokus pada pengembalian jangka panjang yang sebanding dengan pasar saham secara keseluruhan.

“The Little Book of Common Sense Investing” memberikan wawasan yang berharga kepada investor, baik yang baru maupun yang berpengalaman, tentang pentingnya mengikuti pendekatan investasi yang sederhana dan rendah biaya. Bogle menekankan bahwa keberhasilan investasi bukanlah tentang mencoba mengalahkan pasar, tetapi tentang memperoleh bagian kita yang adil dari pengembalian pasar secara konsisten dan cerdas. Buku ini merupakan panduan praktis yang relevan bagi mereka yang ingin mencapai tujuan keuangan jangka panjang melalui investasi yang bijaksana dan terinformasi.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Key Summary:

  1. Fokus pada Pengembalian Pasar: Menginvestasikan uang kita dalam dana indeks yang mencakup seluruh pasar saham membantu kita mencapai pengembalian pasar yang konsisten dan menghindari risiko kinerja yang buruk.
  2. Biaya Rendah Penting: Memilih dana investasi dengan biaya rendah membantu kita memaksimalkan pengembalian kita dalam jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan biaya investasi dapat mempengaruhi hasil akhir dari investasi kita.
  3. Jauhi Perdagangan Aktif: Membeli dan menjual saham berdasarkan prediksi pasar atau spekulasi jangka pendek cenderung merugikan kita dalam jangka panjang. Hindari mencoba memprediksi masa depan dan pertahankan strategi investasi yang pasif.
  4. Diversifikasi Mengurangi Risiko: Dengan melakukan pembagian dana kita yang tersebar ke berbagai jenis investasi membantu mengurangi risiko kerugian dalam jumlah yang besar. Dengan syarat, jika satu saham atau sektor mengalami penurunan.
  5. Investasi Jangka Panjang: Mengadopsi pandangan jangka panjang dalam berinvestasi membantu kita memanfaatkan kekuatan pertumbuhan pasar saham yang kita miliki dalam waktu yang cukup panjang.
  6. Konsistensi Penting: Menjaga konsistensi dalam kontribusi investasi kita dan mempertahankan alokasi aset yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang kita adalah kunci keberhasilan dari investasi yang telah kita miliki.
  7. Pasif vs. Aktif: Pendekatan Investasi Aktif: Pendekatan investasi aktif melibatkan analisis dan pengambilan keputusan aktif dalam memilih saham atau aset investasi, seperti penelitian yang mendalam, pemantauan pasar yang konstan, dan upaya untuk menghasilkan keuntungan melebihi pengembalian pasar secara keseluruhan. Sedangkan, pendekatan investasi pasif mengikuti prinsip bahwa pasar saham secara keseluruhan cenderung memberikan pengembalian yang baik dalam jangka panjang dan berfokus pada pengembalian pasar secara keseluruhan dan mengurangi biaya transaksi yang tinggi yang mungkin terkait dengan perdagangan aktif. Pendekatan aktif berusaha mengalahkan pasar dengan analisis dan transaksi yang lebih sering, sementara pendekatan pasif menerima pengembalian pasar secara keseluruhan dengan mengikuti indeks pasar saham. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan pilihan antara keduanya tergantung pada tujuan investasi, risiko toleransi, dan preferensi masing-masing investor.
  8. Reinvestasi Dividen: Reinvestasi dividen adalah proses mengambil dividen yang diterima dari investasi kita dan menggunakannya untuk membeli lebih banyak saham atau aset investasi. Dengan menggunakan dividen yang diterima dari saham untuk membeli lebih banyak saham, maka dapat membantu mempercepat pertumbuhan portofolio kita.
  9. Waktu Pasar vs. Waktu di Pasar: Untuk mengetahui kapan masuk dan keluar pasar adalah hal yang hampir tidak mungkin. Oleh karena itu, kita sebaiknya lebih baik tetap berinvestasi dalam jangka panjang dan menghindari spekulasi waktu pasar.
  10. Emosi dan Keputusan Investasi: Kita perlu untuk tetap bersikap tenang dan tanpa tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. Jauhkan emosi dari keputusan investasi kita. Jangan terpengaruh oleh euforia pasar atau panik saat pasar sedang bergejolak.
  11. Investor Individual vs. Institusional: Investor individual adalah individu yang melakukan investasi dengan menggunakan dana pribadi untuk dapat berinvestasi dalam saham, obligasi, reksa dana, properti, atau instrumen keuangan lainnya. Sedangkan, investor institusional adalah entitas pengelola dana yang berasal dari berbagai sumber seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dana investasi, atau dana amal. Investor individual seringkali kalah dari institusi dalam perdagangan saham. Hal ini dikarenakan investor institusional seringkali memiliki dana yang lebih besar dan akses ke penelitian pasar yang lebih mendalam serta tim ahli investasi yang terlatih.
  12. Rencana Investasi: Miliki rencana investasi yang jelas, termasuk alokasi aset dan strategi diversifikasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari keputusan yang terlalu impulsif dan terburu-buru yang dipengaruhi oleh adanya perubahan pasar.
  13. Menghindari Biaya Transaksi: Perdagangan terlalu sering dapat memakan banyak biaya. Hindari biaya transaksi yang tinggi dengan mempertahankan pendekatan strategi dalam berinvestasi jangka panjang.
  14. Perencanaan Keuangan Holistik: Melihat investasi sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang lebih luas membantu kita memahami bagaimana investasi kita mendukung tujuan keuangan kita secara keseluruhan.
  15. Konsultasikan dengan Penasihat Keuangan: Jika membutuhkan bantuan atau saran, konsultasikan dengan penasihat keuangan yang kompeten untuk membantu kita mengatur investasi kita dengan bijaksana.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill