Dalam berbagai situasi, kita seringkali harus mempertahankan argumen atau pendapat kita untuk menyampaikan pesan dengan efektif. Namun, terkadang terlihat ngotot dalam menyampaikan argumen dapat membuat komunikasi menjadi tidak efektif dan bahkan memicu konflik. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami cara-cara mempertahankan argumen tanpa terlihat ngotot. Berikut adalah 7 cara yang bisa kita terapkan:
Daftar Isi
1. Gunakan Bahasa yang Santun dan Berbobot
Kita dapat mempertahankan argumen dengan menggunakan bahasa yang santun dan berbobot. Hindari penggunaan kata-kata kasar atau menggurui yang dapat membuat lawan bicara merasa tersinggung atau tidak dihargai. Sebaliknya, gunakan bahasa yang sopan namun tetap tegas untuk menyampaikan argumen kita.
2. Dengarkan dengan Aktif
Penting bagi kita untuk mendengarkan dengan aktif saat lawan bicara menyampaikan pendapatnya. Jangan langsung menolak atau mengkritik pendapat tersebut tanpa memahami secara utuh. Dengan mendengarkan dengan aktif, kita dapat menunjukkan bahwa kita menghargai pendapat lawan bicara dan membuka ruang untuk diskusi yang lebih konstruktif.
3. Berikan Alasan yang Jelas
Saat mempertahankan argumen, pastikan kita memberikan alasan yang jelas dan relevan untuk mendukung pendapat kita. Jelaskan dengan baik mengapa kita memegang pendapat tersebut dan berikan bukti atau data yang mendukung argumen kita. Hal ini akan membuat argumen kita terlihat lebih kuat dan meyakinkan.
4. Terbuka terhadap Pendapat Lain
Sebagai orang yang ingin mempertahankan argumen tanpa terlihat ngotot, penting bagi kita untuk tetap terbuka terhadap pendapat orang lain. Jika lawan bicara memiliki argumen yang valid atau memberikan sudut pandang yang berbeda, kita harus bersedia untuk mempertimbangkan dan mengakui hal tersebut.
5. Jaga Ekspresi Wajah dan Tubuh
Ekspresi wajah dan tubuh kita dapat memberikan sinyal kuat tentang bagaimana kita merespon atau mempertahankan argumen. Pastikan kita menjaga ekspresi wajah dan tubuh agar terlihat tenang dan terbuka selama berdiskusi. Hindari ekspresi yang terlalu keras atau defensif yang dapat menimbulkan kesan ngotot.
6. Ajukan Pertanyaan yang Mendalam
Salah satu cara efektif untuk mempertahankan argumen tanpa terlihat ngotot adalah dengan mengajukan pertanyaan yang mendalam kepada lawan bicara. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami sudut pandang lawan bicara dan menggali informasi tambahan yang dapat mendukung argumen kita.
7. Jangan Ragu untuk Mengakui Kesalahan
Terakhir, jika dalam diskusi kita menemukan bahwa argumen kita tidak lagi berlaku atau terdapat kesalahan dalam pendapat kita, jangan ragu untuk mengakui hal tersebut. Mengakui kesalahan adalah tanda kedewasaan dan integritas, dan hal ini dapat meningkatkan kepercayaan lawan bicara terhadap kita.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat mempertahankan argumen tanpa terlihat ngotot dan tetap membangun hubungan yang baik dengan lawan bicara. Hal ini akan membantu kita untuk mencapai kesepakatan atau solusi yang lebih baik dalam berbagai situasi komunikasi.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.