Dalam lingkungan kerja, sering kali kita menemukan diri kita terlibat dalam berbagai obrolan dengan rekan kerja. Namun, ada saat-saat di mana kita perlu mengakhiri obrolan dengan sopan dan profesional untuk bisa kembali fokus pada tugas-tugas kita. Berikut adalah delapan cara elegan untuk mengakhiri obrolan dengan rekan kerja tanpa menimbulkan ketegangan atau kesan kurang ajar.
Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.
Daftar Isi
1. Berikan Sinyal Non-verbal
Kita dapat menggunakan bahasa tubuh untuk memberikan petunjuk bahwa kita perlu mengakhiri obrolan. Misalnya, meluruskan posisi tubuh, mengangguk dengan santai, atau mengalihkan pandangan ke arah lain dapat menjadi sinyal halus bahwa kita siap untuk mengakhiri percakapan.
2. Ajukan Pertanyaan Terbuka
Sebelum mengakhiri obrolan, kita dapat mengajukan pertanyaan terbuka yang mengarah pada kesimpulan alami. Misalnya, “Apakah ada hal lain yang perlu kita bahas?” atau “Adakah hal yang perlu ditambahkan sebelum kita melanjutkan tugas kita?”
3. Tetapkan Batas Waktu
Ketika memulai obrolan, kita dapat menetapkan batas waktu yang jelas. Misalnya, “Saya hanya punya waktu sebentar untuk berbicara, jadi apa yang ingin kita diskusikan?” Dengan demikian, ketika batas waktu tersebut tercapai, akan lebih mudah untuk mengakhiri obrolan.
4. Jelaskan Kebutuhan Waktu
Kita juga bisa mengungkapkan kebutuhan waktu kita dengan jelas. Misalnya, “Saya harus menyelesaikan tugas ini sebelum rapat berikutnya, jadi maaf saya harus pergi sekarang.” Memberi alasan yang jelas akan membantu rekan kerja memahami mengapa kita perlu mengakhiri obrolan.
Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut.
5. Gunakan Pernyataan Pengalihan
Pernyataan pengalihan adalah cara halus untuk memindahkan fokus obrolan ke topik atau kegiatan lain. Misalnya, “Terima kasih atas masukan Anda, saya akan mempertimbangkannya. Sekarang, saya harus melanjutkan pekerjaan saya.”
6. Berikan Penutup yang Ramah
Saat mengakhiri obrolan, penting untuk memberikan penutup yang ramah. Misalnya, “Sangat senang berbicara dengan Anda. Mari kita bicarakan lebih lanjut nanti. Sekarang, saya harus melanjutkan pekerjaan saya.”
7. Tawarkan Follow-Up
Untuk menunjukkan bahwa kita tetap peduli dengan topik yang dibahas, kita bisa menawarkan untuk melakukan follow-up di lain waktu. Misalnya, “Mari kita jadwalkan waktu untuk membahas ini lebih lanjut di lain kesempatan. Bagaimana jika saya mengirimkan email kepada Anda?”
8. Tinggalkan dengan Tegas dan Ramah
Terakhir, pastikan untuk meninggalkan obrolan dengan tegas namun tetap ramah. Misalnya, “Saya harus pergi sekarang. Semoga kita bisa melanjutkan pembicaraan ini nanti. Sampai jumpa!”
Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.
Dengan menggunakan pendekatan yang elegan dan profesional, kita dapat mengakhiri obrolan dengan rekan kerja tanpa menimbulkan ketidaknyamanan atau mengurangi hubungan kerja yang baik. Dengan memberikan perhatian pada sikap dan komunikasi kita, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.