Ambush Marketing, Strategi Pemasaran yang Cuma Numpang

Dalam sebuah bisnis, pemasaran membantu sebuah produk dikenal oleh konsumen. Namun, kompetisi yang kuat terkadang menyulitkan proses ini. Kita harus merogoh kocek untuk bisa unggul dari kompetitor. Namun, kalau gak mau keluar banyak duit, kita bisa menggunakan ambush marketing.

Di artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam salah satu strategi marketing yang paling kontroversial ini. Kenapa kontroversial, ya? Apakah kita punya peluang menggunakannya dalam bisnis? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini!

1. Definisi Ambush Marketing

Ambush Marketing, Strategi Pemasaran yang Cuma Numpang
Praktik pemasaran yang satu ini banyak terdapat pada event kejuaraan olahraga

Ambush marketing adalah strategi pemasaran di mana sebuah perusahaan mengiklankan produknya dengan mengaitkan produk tersebut dengan sebuah event tertentu, sekalipun ia bukan sponsornya.

Pada praktiknya, strategi marketing ini mungkin lebih sering muncul bersamaan dengan jadwal ajang-ajang olahraga, seperti Piala Dunia, olimpiade, kompetisi kriket, dan sejenisnya.

Tentu saja, yang namanya ajang bergengsi pastilah mahal, termasuk biaya sponsor. Itu baru dari sisi biaya, dari sisi slot sponsor pun juga terbatas. Biasanya, hanya tersedia 1 tempat untuk tiap sponsor dengan jenis yang sama. 

Hal itulah yang membuat marketer harus mencari celah bagaimana caranya agar tetap bisa beriklan tanpa perlu melanggar hukum atau mencoret reputasi perusahaan.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Kelebihan

Ambush Marketing, Strategi Pemasaran yang Cuma Numpang
Pelaku ambush marketing lebih fleksibel, dapat beriklan di mana saja

Seberapa pentingnya sebuah ajang bergengsi di mata para penjual produk? Well, ajang tersebut bisa membantu branding produk terkait, membuat calon konsumen mengasosiasikan nilai yang terdapat pada event tersebut dengan barang yang perusahaan jual.

Oleh karena itu, sejumlah marketer sampai nekat melakukan ambush marketing dengan satu tujuan, yaitu menggaet minat dan awareness konsumen. Bidang usaha yang melakukannya mungkin akan menemui kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan yang pertama mungkin dari segi dana dan ketersediaan. Tentu, karena tidak menjadi sponsor utama, para perusahaan yang “numpang” beriklan hanya perlu mengeluarkan biaya yang lebih sedikit. Di samping itu, slot iklan juga menjadi lebih pasti tersedia. 

Celah-celah yang perusahaan isi pun mau tidak mau membuat mereka harus menggunakan pendekatan kreatif dalam beriklan—tak jarang menjadi sangat berbeda dari gaya pemasaran pada umumnya. Di sini, konsumen mungkin akan melihat pertunjukan permainan gambar atau kata-kata yang menyenangkan dan terkadang nyeleneh.

Bermain di celah kebijakan sponsorship juga berarti perusahaan punya ruang iklan yang lebih beragam dan tidak hanya yang sesuai ketentuan penyelenggara event saja.

Ambush marketing juga bisa menjadi ajang perusahaan menyerang kompetitornya, lo! Tujuannya hanya satu: mengaburkan fakta bahwa kompetitor mereka adalah sponsor resmi dari event tersebut.

Terdapat beberapa kasus di mana konsumen pada akhirnya lupa siapa sponsor utamanya dan malah memilih produk pada ambush marketing. Wah, cara yang nakal, tetapi cerdik, ya?

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

3. Kekurangan

Ambush Marketing, Strategi Pemasaran yang Cuma Numpang
Jika salah menerapkan, ambush marketing dapat berdampak buruk pada reputasi brand

Karena kurang jelas kepantasannya, ambush marketing dapat sedikit-banyak memengaruhi branding dari produk. Untuk menyaingi kompetitor yang menjadi sponsor utama, tentu butuh ide yang out of the box serta persiapan yang matang. Alhasil, lebih banyak waktu yang tersita bagi tim marketing dalam merancang kampanyenya.

Selain itu, besar peluang gagal juga pasti mengikuti besarnya reward. Dunia marketing yang tipu-tipu tidak terlalu bagus di mata konsumen. Jika sampai ketahuan, konsumen mungkin akan mengira kita menipu mereka. Jika serangan terhadap kompetitor juga gagal, mungkin kita akan dicap melakukan kampanye yang tidak elegan.

Lebih jauh lagi, karena strategi ini benar-benar bergantung pada momentum publisitas event perlombaan/olahraga, respons dari pembaca iklan yang diterima oleh tim marketing harus cepat.

Jika kampanye gagal mengikuti waktu penyelenggaran event, hasilnya akan sia-sia dan bukan tidak mungkin calon konsumen malah lebih mengingat brand milik kompetitor.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

4. Apakah Ambush Marketing Legal?

Ambush Marketing, Strategi Pemasaran yang Cuma Numpang
Pada praktiknya, ambush marketing tergolong legal selama tidak melampaui batas tertentu

Melihat sisi abu-abu dari ambush marketing, apakah kita boleh menerapkannya dalam bisnis? Jawabannya, tergantung. Tidak sedikit yang menomorduakan moralitas dalam dunia pemasaran ketika melakukan kampanye iklan. Selama tidak melanggar peraturan tertulis, tentu tidak masalah.

Yang lain beranggapan bahwa ambush marketing tidak etis karena mencegah sponsor utama mendapatkan haknya di bidang publisitas, brand awareness, dan sebagainya.

Namun, pada kenyataannya, praktik strategi pemasaran yang satu ini lumrah terjadi di seluruh dunia. Hanya saja, tim marketing harus mengetahui bahwa ada batasan-batasan tertentu yang tidak bisa mereka lewati.

Supaya tidak berurusan dengan hukum, mereka dilarang menuliskan frasa “sponsor of” atau sejenisnya pada kampanye iklan. Mereka yang bukan sponsor resmi juga tidak boleh menggunakan logo, slogan, atau branding dari event tersebut. Mereka juga dilarang membagi-bagi tiket event.

Jika suatu perusahaan mampu mentaati peraturan tersebut, seharusnya, tidak ada masalah dari sisi legalitas. Sisanya, tinggal bagaimana mereka melakukan kampanye ambush marketing supaya dapat memberikan kesan baik bagi siapa saja yang melihat.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

5. Contoh Ambush Marketing dalam Kehidupan Nyata

Ambush Marketing, Strategi Pemasaran yang Cuma Numpang
Ambush marketing Pepsi pada Coca Cola adalah salah satu yang paling terkenal

Brand besar sekelas Samsung pernah melakukan ambush marketing, lo! Pada tahun 2011, ketika Apple sedang merilis smartphone terbarunya, iPhone 4s, di Sydney, Samsung ikut-ikutan membangun pop up store di dekat toko milik Apple yang lebih permanen.

Para calon pembeli melihat harga iPhone terbaru yang tertera di toko Apple dan melihat antreannya yang begitu panjang. Di saat yang bersamaan, mereka melihat pop-up store milik Samsung sedang menjual smartphone Samsung Galaxy S II tanpa antrean panjang dan harga yang jauh lebih murah.

Mereka yang tergiur pun menggagalkan niatnya berbelanja di toko Apple dan lebih memilih menuju toko Samsung. Itu adalah contoh dari ambush marketing yang tidak berkaitan dengan event perlombaan.

Untuk yang berkaitan dengan event perlombaan, ada Coca Cola dan Pepsi. Pada Kejuaraan Dunia Kriket 1996, Coca Cola menjadi sponsor utama event tersebut. Pepsi pun tidak tinggal diam.

Perusahaan tersebut lantas mensponsori bintang kriket terkenal dari India, Sachin Tendulkar, dan membuat kampanye slogan yang berbunyi “Nothing official about it”. Di India, kriket adalah olahraga kesayangan warganya dan sudah sama pentingnya seperti agama. Pepsi pun sukses mengungguli Coca Cola.

Setelah mengetahui trik pemasaran berupa ambush marketing, apakah Sobat jadi ingin menggunakannya pada bisnismu? Kalau iya, persiapkan secara matang dan pastikan untuk selalu patuhi peraturan yang berlaku supaya tidak terjerat hukum, ya!

Ingin menguasai skill digital di era informasi ini? MySkill punya jawabannya! Saat ini, MySkill sedang mengadakan bootcamp skill era 4.0 dengan berbagai topik, mulai dari copywriting hingga data science. Tunggu apa lagi? Ketik MySkill.id di browser-mu sekarang juga!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill