Apa Itu Bootcamp? – Definisi, Benefit, dan Tips Memilihnya

Indonesia sedang membutuhkan 17 juta tenaga kerja di sektor digital. Begitulah kata Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini merupakan sebuah peluang besar. Apalagi, perusahaan melihat para talenta digital sebagai sesuatu yang begitu berharga. Masalahnya, bagaimana kita mengembangkan diri ke arah tren tersebut? Di situlah peran bootcamp.

Nah, kali ini, MySkill mau mengajakmu untuk berkenalan lebih dekat dengan bootcamp. Berikut informasinya! Buat yang lagi bimbang mau ikut program ini atau tidak, baca sampai habis, ya!

1. Definisi Bootcamp

Apa Itu Bootcamp? - Definisi, Benefit, dan Tips Memilihnya
Awalnya, bootcamp adalah pelatihan intensif di bidang programming

Bootcamp adalah program pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak tertentu dalam waktu yang relatif singkat, tetapi intensif. Dalam program ini, Sobat akan mempelajari materi yang relevan dengan dunia kerja dan langsung ke inti-intinya. Itu sebabnya, kebanyakan pemateri merupakan profesional dengan pengalaman dan jam terbang tinggi.

Program pelatihan yang satu ini tidak serta-merta muncul begitu saja. Bootcamp sendiri bermula dari seseorang di forum online Y Combinator yang menawarkan pelatihan bahasa pemrograman untuk 6 orang selama 8 minggu secara tatap muka. Tak perlu punya kemampuan khusus, semua orang bisa mengikutinya.

Apabila berhasil menyelesaikan pelatihan, para peserta akan mendapatkan kesempatan interview dengan beberapa perusahaan yang bekerja dengan pemateri.

Kini, karakteristik serupa juga diterapkan di banyak bootcamp. Materinya pun sudah semakin luas—tidak melulu tentang IT. Karena keberhasilan orang tersebut dalam men-deliver tenaga kerja terampil, metode ini bertahan hingga saat ini.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Karakteristik Bootcamp

Apa Itu Bootcamp? - Definisi, Benefit, dan Tips Memilihnya
Zaman ini, bootcamp juga mencakup materi di luar IT, seperti digital marketing

Perbedaan antara bootcamp dengan kursus biasa cenderung tidak terlalu jelas. Walaupun begitu, ada sejumlah praktik yang sedikit berbeda. Berikut adalah beberapa di antaranya:

a. Memiliki waktu yang relatif singkat

Alasan penyelenggaraan bootcamp relatif singkat (biasanya 3–6 bulan) adalah karena untuk mengejar permintaan pasar yang sedang tinggi dalam tempo secepat-cepatnya.

Ini supaya tidak ketinggalan momentum dan para perusahaan bisa segera menyerap para peserta yang sekarang sudah memiliki skill sesuai kebutuhan industrinya.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

b. Mengajarkan materi yang sedang trending

Alasannya masih sama seperti sebelumnya, yakni untuk memperbesar peluang para peserta dalam dunia kerja. Jika peserta berhasil meniti karier dari pelatihan tersebut, hal ini juga akan berdampak positif pada perusahaan penyedia program, misalnya mendapat rating yang baik.

Nah, karena yang lagi nge-tren saat ini adalah dunia digital, banyak pelatihan yang menawarkan pengajaran topik tersebut. Materi yang ada biasanya tentang digital marketing, content creation, data science, programming dasar, hingga web development dan software engineer.

c. Intensif

Inilah yang membedakan bootcamp dengan course biasa. Kurikulum pada pelatihan ini sudah disusun sedemikian rupa sehingga padat dan efisien waktu. Dalam 1 hari saja, kemungkinan besar Sobat sudah bisa menguasai beberapa submateri.

Ini juga yang menyebabkan penyedia program mendatangkan mentor-mentor kompeten yang siap menjawab pertanyaan dari para peserta.

d. Berfokus pada skill yang sesuai dengan kebutuhan industri

Karena memang tujuan bootcamp adalah sebagai linkandmatch antara calon pekerja dengan dunia industri, submateri-submaterinya pun hanya terbatas pada yang memiliki nilai praktikal tinggi di dunia kerja. Berbeda dengan bangku perkuliahan yang mata kuliahnya lebih bersifat teoretik dan fundamental.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

3. Jenis-Jenis Bootcamp

Apa Itu Bootcamp? - Definisi, Benefit, dan Tips Memilihnya
Terdapat bootcamp yang dibimbing langsung oleh instruktor

Terdapat beberapa jenis bootcamp yang bisa Sobat pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Menurut laman Career Karma, berikut adalah jenis-jenisnya:

a. Berdasarkan ketersediaan waktu
  • Part time

Pembelajaran dan pelatihannya terjadi hanya pada jam atau hari tertentu—biasanya, di waktu-waktu dengan kesibukan yang sedikit. Yap, tipe ini cocok untuk orang yang punya kegiatan lain di luar program pelatihan, seperti pekerja atau pelajar.

  • Full time

Pelatihannya berlangsung pada waktu produktif, yaitu dari pagi sampai sore. Tipe ini membutuhkan alokasi waktu dan komitmen yang tinggi dari para pesertanya. Meskipun begitu, waktu selesainya cenderung lebih cepat.

b. Berdasarkan fleksibilitas
  • In-person

Sobat harus datang ke tempat dan pada waktu yang telah ditentukan untuk mengikuti program pelatihan secara tatap muka. Tipe ini memanglah yang paling strict, tapi menawarkan pemahaman yang lebih baik karena peserta dan instruktor dapat menjangkau satu sama lain dengan mudah.

  • Online

Peserta tidak perlu datang ke suatu tempat, tetapi harus tetap mengikuti bootcamp sesuai waktunya secara realtime alias sinkronus. Jenis pelatihan ini cocok buat Sobat yang pengin belajar sesuai jadwal, tetapi hemat biaya.

  • Self-paced

Tipe inilah yang paling memberikanmu kebebasan dan keleluasaan. Sebab, yang mengatur waktu dan cara belajarnya adalah kamu sendiri. Tim kurikulum hanya sekadar memberikan urutan modul dan roadmap pembelajarannnya saja. Sifat belajar seperti ini kita kenal sebagai asinkronus.

Program self-paced cocok untuk yang punya kesibukan tidak terduga dan percaya dengan alur belajar sendiri. Walaupun begitu, Sobat tetap butuh komitmen dan kesadaran kuat untuk mau berprogres setiap harinya.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

4. Apa Manfaatnya bagi Kita?

Apa Itu Bootcamp? - Definisi, Benefit, dan Tips Memilihnya
Biaya yang dibutuhkan untuk sebuah bootcamp jauh lebih murah daripada mengikuti perkuliahan

Berbicara soal benefit atau manfaat, ada banyak yang bisa Sobat dapatkan dari sebuah bootcamp. Pertama, Sobat bisa semakin lebih mudah mencari pekerjaan. For your information, dulu, bootcamp hanya ditujukan untuk anak teknologi informasi maupun IT. Hal ini karena jumlah tenaga terampil IT pada saat itu masih sedikit.

Dengan adanya program pelatihan ini, mereka bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan sekaligus memenuhi kebutuhan perusahaan akan tenaga IT. Namun, saat ini, bootcamp tentu tidak hanya tentang IT, tapi juga bidang lain.

Kedua, banyak penyedia bootcamp yang menawarkan fasilitas link-and-match dengan perusahaan yang sudah mereka ajak kerja sama. Hal ini lantaran naiknya kebutuhan akan tenaga cakap digital yang tidak berbarengan dengan kenaikan jumlah pekerja di lingkup tersebut.

Kemudian, bootcamp juga menjadi solusi bagi mereka yang ingin kuliah di bidang IT atau sejenisnya, tetapi terkendala oleh biaya atau terlanjur kuliah di jurusan lain. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan ada materi yang tidak ter-cover di program pelatihan lantaran keterbatasan waktu dan biaya.

Selain untuk mencari kerja, bootcamp juga cocok bagi yang ingin keep up dengan skill yang sedang booming. Orang-orang seperti ini biasanya mengikuti program pelatihan sembari menunggu datangnya kesempatan karier yang baru.

5. Cara Memilih Bootcamp yang Sesuai

Apa Itu Bootcamp? - Definisi, Benefit, dan Tips Memilihnya
Bootcamp yang sesuai dapat mempermudah kita mendapatkan tujuan kita

Meskipun punya banyak benefit, memilih bootcamp haruslah sesuai dengan minatmu, lo! Salah-salah, Sobat tidak akan mendapatkan manfaatnya dan malah ogah-ogahan mengikuti rangkaian kegiatan. Waktu dan uang akhirnya terbuang percuma.

Supaya tidak salah pilih, Sobat bisa mengikuti tips berikut ini:

a. Tentukan alasan mengikuti bootcamp

Pertama-tama, ketahui tujuan Sobat mengikuti program pelatihan. Apakah mencari portofolio, sertifikat, atau supaya bisa cepat dapat pekerjaan? Tentukan dulu apa sebenarnya yang ingin kamu raih.

Jika ingin mencari portofolio, bisa mengikuti pelatihan dengan materi berbentuk studi kasus. Apabila ingin mendapatkan pekerjaan, bisa memilih yang menyediakan penyaluran ke lapangan kerja setelah lulus bootcamp. Intinya, masing-masing program memiliki desain kurikulum yang berbeda-beda.

b. Pilih bootcamp dari penyedia yang sudah terjamin kualitasnya

Karena bootcamp belum memiliki standar, tentu bakal ada program yang bagus dan tidak. Walaupun begitu, banyak, kok, penyedia bootcamp yang sudah memperlihatkan testimoni dan rating dari pengguna di laman website-nya. Jadi, itu bisa menjadi bahan pertimbanganmu.

c. Materi dan alokasi waktu

Sebelum memilih bootcamp, Sobat harus menyisihkan sedikit waktu untuk kegiatan tersebut. Sebab, seperti yang kita ketahui dari penjelasan sebelumnya, bootcamp bersifat intensif. Jadi, jangan sampai kesibukan di luar pelatihan mampu memengaruhi performamu selama menjalani kegiatan.

Selain itu, pastikan program pelatihan yang kamu pilih memang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu. Jika salah menentukan, bukan tidak mungkin Sobat yang awalnya begitu antusias menjadi bosan.

d. Menentukan timing

Sebenarnya, Sobat bisa mengikuti bootcamp pelatihan kapan saja. Namun, timing-nya akan lebih cocok jika kamu sedang membutuhkan pekerjaan atau materi pendamping perkuliahan.

e. Sesuaikan dengan budget di dompet

Last but not least, sesuaikan dengan budget-mu, ya! Soalnya, siapa, sih, yang mau rela ikut pelatihan mewah, tapi malah jadi kesulitan memenuhi kebutuhan hariannya?

Namun, Sobat gak perlu khawatir karena saat ini, sudah banyak bootcamp yang harganya cukup ramah dengan isi dompet.

Ternyata, bootcamp memiliki banyak jenis dan manfaat, ya? Selain itu, dengan tips di atas, Sobat gak bakal bingung dan salah pilih program pelatihan, deh. Masih bingung? Tenang, MySkill menyediakan serangkaian bootcamp yang kualitasnya pasti terjamin.

Selain itu, harganya terjangkau dan materinya pun bervariasi, mulai dari web development sampai digital marketing. Jadi, tunggu apa lagi?

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill