YouTube kini tidak hanya menjadi sarana berbagi video menarik saja, tetapi juga menjadi potensi bisnis dan profesi yang menggiurkan. Hampir semua orang memiliki kanal YouTube dan tak sedikit yang beralih profesi menjadi YouTuber. Salah satu alasannya karena profesi ini menjanjikan ketenaran dengan cepat. Namun, ada juga yang beralasan bahwa penghasilannya banyak, bahkan gaji YouTuber di awal saja sudah cukup memuaskan, loh!
Pemuda zaman sekarang berlomba-lomba menjadikan profesi ini sebagai profesi utama, sekaligus cara untuk mengekspresikan diri mereka. Lalu, sebenarnya berapa sih gaji seorang YouTuber ? Nah, kali ini MySkill.id akan mengulas tentang berapa gaji YouTuber di awal dan cara hitungnya. Simak selengkapnya di bawah ini!
Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.
Daftar Isi
1. Perhitungan Gaji Youtuber
Fokus utama YouTuber adalah mendapatkan subscriber sebanyak-banyaknya. Semakin banyak subscriber, semakin banyak pula iklan yang masuk, dan semakin besar gaji yang diterima. Nah, kamu pasti pernah mendengar tentang AdsSense, kan? AdsSense sendiri adalah produk jaringan periklanan dari Google yang keuntungannya bisa kamu dapatkan berdasarkan banyak faktor.
Rata-rata seorang YouTuber yang sudah cukup terkenal dapat menerima gaji sebesar US$18 per 1.000 tampilan iklan. Perolehan gaji juga berdasarkan negara, topik, dan harga iklan yang muncul pada video. Oleh sebab itu, biasanya perhitungan gaji Youtuber juga berdasarkan sistem Cost per Mille atau CPM (biaya per seribu tampilan). Pendapatan lainnya bisa berasal dari biaya per klik, yakni ketika penonton mengeklik iklan yang muncul dalam video tersebut.
Menurut Forbes, video dengan 1 juta views dapat menghasilkan lebih dari US$500 atau setara dengan Rp7.134.375,-. Oleh karena itu, jika kanal sudah memiliki banyak subscriber maka jumlah penonton semakin banyak sehingga tawaran endorsement akan datang dan penghasilan bertambah. Namun, pengunggahan video harus konsisten dan konten juga harus menarik, ya!
Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.
2. Gaji Youtuber
Syarat untuk memperoleh gaji dari Youtube adalah memiliki minimum 1.000 subscriber. Jadi, sebenarnya berapa gaji Youtuber? jadi gaji pemain Youtube di awal sebenarnya tidak terlalu besar jika hanya berasal dari satu video saja, tetapi akan menjadi sangat besar jika konsisten membuat konten. Hal ini juga tetap bergantung pada CPM dan jumlah penonton videonya. Untuk 1.000 viewers akan mendapat kurang lebih US$1.68 atau setara dengan Rp24.000,-.
Namun, jangan berkecil hati dulu, jika kamu punya 10 video dengan jumlah penonton 1000 maka kamu bisa mendapat gaji sebanyak Rp240.000,-. Nah, kalau ada 10 video dengan jumlah view 5.000-an, bisa dapat gaji sebanyak Rp790.000,-. Jadi, bisa kamu bayangkan gaji untuk pemilik 1 juta subscriber dapat menyentuh 10 juta rupiah untuk satu video saja. Sangat menjanjikan, bukan? So, jangan patah semangat!
Ya, itulah pembahasan berapa gaji YouTuber dan perhitungannya. Kuncinya adalah konsistensi dalam membuat konten dan tidak menyerah dalam meniti karier di bidang ini. Jika mendapat kritik atau saran melalui kolom komentar video, pastikan untuk melakukan evaluasi pada konten supaya terus menjadi lebih baik dan berkembang sehingga subcriber bertambah dan bisa semakin sukses.
Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut
Jika ingin mendalami profesi yang sedang naik daun ini, kamu bisa bergabung dengan MySkill.id dan ikuti kelas Strategi Konten! Kamu akan belajar membuat strategi konten untuk pemasaran, fondasi copywriting, hingga cara untuk menjadi YouTuber sukses ala Gita Savitri, loh! Tunggu apa lagi? Yuk, gabung!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.