Dalam membangun start-up, tentu kamu memerlukan ide-ide yang brilian. Namun, permasalahan utamanya adalah pasti banyak juga orang di luar sana yang memiliki segudang ide brilian. Hal yang membedakan ide mana yang terbaik adalah dari segi besar-kecilnya dampak yang dihasilkan di masyarakat.
Dalam hal ini, ide tentu bukan persoalan utama. Setelah kamu berhasil membangun start-up sendiri, tantangan dan penghalang lain tentu akan datang menghampiri. Namun, ketika semua masalah itu dapat teratasi, artinya kamu sudah berhasil membangun start-up dengan baik.
Kemudian, bagaimana cara memulai untuk membangun sebuah start-up? Penasaran bagaimana langkah-langkahnya? Mari simak lima langkah mudah dalam membangun start-up berikut ini!
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
Daftar Isi
1. Buat Rencana Bisnis
Bukan hanya tentang memiliki ide-ide brilian, melainkan kamu juga harus memiliki rencana bisnis sebelum memulai start-up-mu. Secara simpel rencana bisnis adalah deskripsi tertulis dari masa depan bisnismu.
Dalam hal ini, kamu perlu membuat sebuah rangkuman dan penjelasan tentang harapkan dan strategi untuk bisa mencapainya di masa depan. Dengan adanya rencana bisnis tersebut, kamu akan dengan mudah menyusun langkah-langkah selanjutnya.
Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.
2. Dapatkan Modal yang Sesuai dengan Rencanamu
Langkah selanjutnya agar kamu dapat merealisasikan semua rencanamu, yaitu tentu harus memiliki modal yang sesuai. Tidak semua start-up membutuhkan jumlah modal yang sama. Justru terkadang ada yang lebih besar ataupun lebih kecil. Berbeda industri berarti berbeda pula jumlah modalnya.
Selain rencana bisnis, kamu juga harus memiliki rencana finansial. Melalui rencana finansial ini, kamu akan mendapatkan jumlah modal dengan perkiraan yang hampir tepat.
Selanjutnya, kamu juga perlu mempersiapkan alternatif dana ketika mendapati kemungkinan jumlah modal ternyata lebih besar dari rencana awal.
Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.
3. Tentukan Lokasi dan Bangun Sebuah Website
Start-up yang baru kamu bangun membutuhkan sebuah alamat fisik dan digital. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas start-up dan memudahkan urusan dalam berbagai hal.
Kamu perlu mempertimbangkan pengeluaran untuk alamat fisik, karena biaya membeli tentu akan lebih hemat daripada menyewa. Dalam hal ini, integrasikan rencana properti dengan rencana bisnis dan finansial yang sudah kamu susun.
Selanjutnya, untuk meningkatkan kredibilitas, disarankan kamu juga perlu membuat sebuah website untuk bisa mengenalkan bisnismu ke jangkauan yang lebih luas.
4. Lancarkan Marketing
Dengan memiliki website, kamu sudah memiliki tahapan awal untuk melancarkan marketing. Sudah menjadi kepastian bahwa produk atau jasa yang kamu tawarkan tidak akan konsumen kenali apabila marketing-nya gagal. Oleh karena itu, manfaatkanlah digital marketing! Kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pengguna.
Di sisi lain, kamu juga dapat menggunakan cara konvensional, seperti menggunakan iklan cetak, radio, dan televisi. Hal yang perlu kamu catat adalah upaya marketing ini merupakan salah satu tahapan esensial dalam mengenalkan start-up-mu kepada masyarakat pengguna.
Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.
5. Bangun Jaringan Konsumen
Setelah mempersiapkan marketing, meningkatkan jejak digital, dan membuat rencana keuangan, kamu perlu membuka pintu untuk para konsumen. Kamu perlu membuat sebuah strategi untuk bisa membuat konsumen tetap menggunakan produk yang kamu tawarkan.
Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas layanan konsumen. Jadikan konsumen sebagai prioritas karena memang start-up-mu pun memerlukan konsumen.
Dengan mempertahankan konsumen, besar kemungkinan kamu juga akan mendapatkan konsumen lainnya dengan mudah. Hal ini karena konsumen baru akan menilai bahwa produkmu bagus sebab konsumen lama terus melakukan pembelian ulang.
Nah, demikian itu tadi lima langkah mudah membangun start-up! Selanjutnya, apakah kamu berniat untuk membangun sebuah bisnis juga?
Melalui MySkill, kamu dapat belajar lebih banyak dalam mengenali start-up! Misalnya, kamu dapat belajar bagaimana berinvestasi dalam start-up dan mempertahankannya! Dengan begitu, kamu pun akan semakin matang mempersiapkan modal untuk membangun dan/atau berinvestasi dalam sebuah start-up bersama MySkill!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.