Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Kamu Kuliah Di Jerman

Bagi orang yang memiliki banyak uang, kuliah di luar negeri tidak akan menjadi masalah. Namun, kebanyakan orang berlomba-lomba mendapat beasiswa untuk studi di luar negeri. Bagi kamu yang merencanakan untuk kuliah di Jerman, kamu harus mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Selain kemampuan berbahasa Jerman yang cukup, ini dia 5 hal yang perlu kamu ketahui sebelum berkuliah di Jerman!

1. Kebutuhan Administratif

Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Kamu Kuliah Di Jerman
Jangan lupa persiapkan semuanya, yah

Ketika hendak berkuliah, tentunya kita akan menjalani proses pendaftaran. Proses pendaftaran tersebut akan berbeda di setiap perguruan tinggi. Kita juga akan melengkapi berbagai berkas sebagai keperluan administratif. Hal ini pastinya akan kalian temui ketika ingin melanjutkan studi ke Jerman.

Berbagai berkas yang kalian butuhkan untuk melanjutkan studi di Jerman yaitu visa atau izin menetap, kualifikasi penerimaan yang dapat kalian buktikan dengan ijazah, bukti sumber keuangan atau bantuan keuangan, asuransi kesehatan, serta tes bakat dan kecerdasan.

Nantinya, beberapa kebutuhan administratif di atas akan bervariasi pada setiap kampus yang kalian tuju. Mungkin saja ada beberapa kebutuhan administratif tambahan selain yang telah disebutkan di atas. Jadi, persiapkan semuanya dengan baik, yah!

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Biaya Perkuliahan

Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Kamu Kuliah Di Jerman
Gak punya duit, cari beasiswa

Sama seperti di Indonesia, biaya perkuliahan di setiap perguruan tinggi akan sangat bervariasi. Namun, rentang harganya berkisar antara 90 euro hingga 1500 euro per semester. Harga tersebut akan berbeda tergantung pada regulasi di setiap negara bagiannya.

Kamu gak perlu khawatir kalau tidak bisa menutupi kebutuhan biaya per semester. Ada berbagai beasiswa yang dapat kamu ambil untuk menunjang semua kebutuhan perkuliahan. Beasiswa-beasiswa tersebut adalah Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD), Erasmus+, dan beasiswa LPDP dari pemerintah Indonesia.

Kebanyakan dari beasiswa di atas membutuhkan motivation letter sebagai persyaratan. Namun, persyaratan-persyaratan tersebut akan bervariasi tergantung penyedia beasiswanya. Jangan patah semangat dan persiapkan diri kalian dengan matang, yah!

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

3. Sistem Perkuliahan

Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Kamu Kuliah Di Jerman
Kamu bisa ngerasain sistem kuliah yang berbeda, nih!

Sistem perkuliahan di Jerman sangatlah berbeda dengan sistem yang ada di Indonesia, loh! Indonesia menggunakan sistem SKS dengan rentang nilai IP sebesar 0-4 per semesternya, sedangkan Jerman menggunakan sistem European Credit Transfer Accumulation System (ECTS) dengan rentang nilai IP sebesar 5-1 per semesternya.

ECTS memiliki keunikan sendiri yaitu nilai IP 1,00 menunjukkan angka tertinggi dan 5,00 sebagai angka terendah. Hal ini berbanding terbalik dengan sistem yang ada di Indonesia dimana angka 4.00 merupakan nilai IP tertinggi yang dapat mahasiswa capai. Selain itu, ECTS memiliki bobot rata-rata sebesar 30 setiap semesternya. Sedangkan SKS hanya memiliki bobot rata-rata sebesar 20 per semesternya. Menarik banget, kan?

Sebagai negara yang terkenal akan disiplin ilmu sains dan teknik, Jerman memiliki sistem berupa Vorpraktikum untuk program studi dengan disiplin ilmu tersebut. Kamu harus menyelesaikan Vorpraktikum sebelum benar-benar menempuh studi selama 4 tahun.

4. Sistem Tugas Akhir

Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Kamu Kuliah Di Jerman
Dosen pembimbing sekaligus penguji? Ya cuma di Jerman

Setelah berhasil menempuh perkuliahan selama 7 semester dan memenuhi kebutuhan minimum ECTS, mahasiswa di Jerman dapat memprogram skripsi di semester 8. Berbeda dengan di Indonesia, kamu tidak akan menemui seminar proposal skripsi saat berkuliah di Jerman.

Mahasiswa akan memilih 2 dosen pembimbing skripsi dan kedua dosen pembimbing tersebut sekaligus menjadi dosen penguji skripsi. Setiap mahasiswa akan benar-benar mandiri saat mengerjakan skripsinya. Tidak ada yang namanya bimbingan skripsi mingguan. Jika mahasiswa benar benar merasa butuh bantuan, ia akan menghubungi dosen pembimbingnya dan membuat janji untuk bertemu. 

Pertemuan tersebut tentunya akan benar-benar singkat dan hanya membahas pokok pembicaraan, kamu gak akan nemuin basa-basi di bimbingan tersebut. Kamu juga gak  perlu takut kesusahan buat menghubungi dosen! Dosen pembimbing di Jerman tidak akan ngehambat dan nge-PHP-in kamu, kok!

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

5. Budaya Jerman

Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Kamu Kuliah Di Jerman
Belajar gak cuma materi tapi budayanya juga, yah

Seperti kata pepatah, ‘dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung’. Kamu harus benar-benar memperhatikan kebudayaan Jerman, terutama terkait dengan masalah etika dan perilaku. Masyarakat Jerman sangatlah tegas, disiplin, dan tepat waktu. Jadi, jangan sekali-kali kalian mencoba untuk tidak disiplin dan tidak tegas! Apalagi ngaret, yah!

Satu hal lagi yang harus kalian perhatikan! Masyarakat Jerman sangat menganggap tabu untuk membahas Adolf Hitler dan partainya. Mereka menganggap Nazi sebagai aib negara mereka dan cenderung tidak menyukai obrolan yang berkaitan dengan hal tersebut. Jadi, jangan sekali-kali menyinggung hal tersebut, yah!

Itu dia 5 hal yang harus kamu ketahui sebelum kuliah di Jerman. Setelah membaca artikel dari kami, kamu tentunya dapat mempersiapkan diri untuk studi lanjut dan kuliah di Jerman dengan mudah!

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Buat kamu yang tertarik untuk mendapatkan berbagai artikel menarik dan informatif terkait Masa Kuliah, kamu bisa menemukan dan membacanya setiap hari hanya di MySkill.id! Selain itu, kamu juga bisa mengikuti berbagai kelas dan boot camp mengenai Persiapan Karir yang telah MySkill.id sediakan untuk mempersiapkan diri setelah menyelesaikan masa studi kamu!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill