Portofolio kerja umumnya terlampir saat kamu hendak melamar sebuah pekerjaan. Portofolio kerja merupakan rekam jejak dari pekerjaan yang telah kamu lakukan sebelumnya. Dengan adanya portofolio kerja, dapat menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan.
Perekrut bisa lebih mudah mengetahui skill serta pengalamanmu dalam portofolio yang terlampir. Jadi, buatlah sebagus mungkin portofoliomu agar lebih eye catching. Bukan hanya sekadar design portofolionya saja yang perlu kamu perhatikan, isi dari portofoliomu juga penting lho.
Saat membuat portofolio, jangan lupa untuk selalu upgrade isi portofoliomu ya. Agar lebih paham poin apa saja yang perlu tercantum, yuk simak poin wajib yang harus ada di portofolio kerja ala Myskill.id berikut ini!
1. Show Off Project Pengalaman Kerja

Poin awal yang pastinya wajib ada dalam portofolio kamu yaitu jejak projek kerjamu. Maksudnya memberitahu apa saja yang telah kamu kerjakan. Jangan lupa untuk menyertakan tautan link jika memang perlu. Jangan lupa untuk mendeskripsikan tiap jobdesk yang kamu lakukan pada portofoliomu. Sehingga, orang tahu bahwa kamu telah melakukan banyak hal.
Ingat, dalam mencantumkan pengalaman kerjamu ini, entah berhubungan dengan design maupun writing, pastikan selalu upgrade. Isikan projek terbaru kamu. Usahakan selalu update portofolio kerjamu ya! Sebisa mungkin jangan mencantumkan projek yang sudah lama. Dikhawatirkan apa yang ada dalam portofolio kerjamu sudah tidak relevan dengan skill kamu sekarang.
Baca Juga: Intip Tips Portofolio Kerja Bagi Content Writer
2. Cantumkan Biodata di Portofolio Kerja

Poin berikutnya yang tentunya wajib ada dalam portofoliomu adalah biodata. Jika kamu tidak mencantumkan CV (Curriculum Vitae) secara terpisah, kamu bisa menambahkannya dalam portofolio. Atau kamu juga bisa mendambakan sedikit profilmu pada portofolio, meski sudah menuliskannya di CV.
Baca Juga: 6 Poin Paling Jitu yang Oke Banget untuk Membuat CV Terlihat Menarik
Alternatif lain dalam menuliskan biodata pada portofolio adalah pada web pribadi. Kamu dapat membuat blog atau website pribadi yang berisikan portofolio kerjamu. Lebih praktis, jadi sekali lihat dan langsung bisa membuka portofolio. Orang langsung paham siapa pemilik web portofolio dan apa pakerjaannya. Tuliskan deskripsi biodata semenarik mungkin agar perekrut menyukai portofoliomu.
3. Jangan Lupa Tulis Kontak di Portofolio Kerja

Setelah orang terkesan dengan proyek yang kita buat, maka orang orang akan mencoba menghubungi kita. Salah satunya tentu lewat portofolio yang terlampir saat mengumpulkannya pada HRD atau perekrut. Atau bahkan saat kamu memang sengaja memajangnya pada akun media sosialmu.
Agar lebih memudahkan orang yang ingin memperkerjakan kamu, berikanlah kontak yang dapat dihubungi. Utamanya adalah nomor telepon. Namun, kamu juga bisa menuliskam link yang nanti ada tautan untuk diarahkan ke Twitter, E-mail, Instagram, dan akun media sosial lainnya. Dengan begitu, setidaknya membantu orang tersebut dalam menghubungi pemilik portofolio kerja yang ada.
Nah, itu tadi ulasan poin yang wajib ada dalam portofolio kerja yang kamu buat. Simple bukan? Jadi jangan sampai lupa untuk menyertakan poin-poin di atas ketika membuat portofolio kerjamu ya! Selain penampilan portofolio yang menarik, tentu bagian isi juga harus diperhatikan.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi bermanfaat untukmu ya, Sobat Myskill.id. Jika kamu memiliki pendapat lain tentang poin yang wajib ada dalam portofolio kerja, yuk jangan malu untuk membagikannya lewat kolom komentar di bawah ini!
Good luck!
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Myskill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Editor: Silvilla Sani