Membongkar Cara Kerja Low Code: Mempercepat Pengembangan Aplikasi Tanpa Kode

Bagaimana Cara Kerja Low Code?

Low code adalah pendekatan pengembangan aplikasi yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi perangkat lunak dengan cepat dan mudah tanpa perlu menulis banyak kode secara manual. Konsep utama di balik low code adalah penggunaan alat pengembangan visual dan antarmuka drag-and-drop untuk merancang, mengonfigurasi, dan menyusun aplikasi. Dengan menggunakan low code, kita dapat membangun aplikasi dengan lebih cepat, mengurangi biaya pengembangan, dan meningkatkan produktivitas.

Siapa yang Cocok Menggunakan Platform Low Code?

Platform low code sangat cocok untuk berbagai jenis pengguna, termasuk:

  • Pengembang Aplikasi: Mereka yang memiliki sedikit atau tidak ada pengalaman dalam pemrograman konvensional dapat dengan mudah menggunakan platform low code untuk membuat aplikasi.
  • Bisnis dan Profesional Non-Teknis: Para profesional di luar industri teknologi yang ingin mengembangkan solusi teknologi untuk bisnis mereka sendiri juga dapat memanfaatkan platform low code.
  • Startup dan Usaha Kecil Menengah: Startup dan usaha kecil menengah (UKM) dapat memanfaatkan platform low code untuk mempercepat pengembangan prototipe produk dan memasuki pasar dengan cepat.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

9 Platform Low Code yang Banyak Digunakan

  1. Microsoft Power Apps: Platform low code yang menawarkan berbagai alat pengembangan aplikasi, termasuk pembuat formulir, pembuat aplikasi, dan integrasi data.
  2. OutSystems: Platform low code yang kuat dengan fokus pada pengembangan aplikasi perusahaan dan skala besar.
  3. Appian: Platform low code yang dirancang untuk mengembangkan aplikasi bisnis yang kompleks dengan cepat.
  4. Salesforce Lightning: Platform low code yang terintegrasi dengan solusi CRM Salesforce untuk mengembangkan aplikasi bisnis yang efisien.
  5. Mendix: Platform low code yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi yang responsif dan skala besar dengan cepat.
  6. Google App Maker: Platform low code yang terintegrasi dengan layanan Google Cloud untuk membuat aplikasi bisnis.
  7. Zoho Creator: Platform low code yang menyediakan berbagai alat pengembangan untuk membuat aplikasi bisnis yang efisien.
  8. Quick Base: Platform low code yang digunakan untuk membangun aplikasi bisnis kustom dengan cepat.
  9. AppSheet: Platform low code yang terintegrasi dengan Google Workspace untuk membuat aplikasi seluler tanpa menulis kode.

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut.

Kekurangan Umum Platform Low Code untuk Mengembangkan Aplikasi

Meskipun platform low code menawarkan banyak manfaat, ada beberapa kekurangan yang perlu kita pertimbangkan, antara lain:

  1. Keterbatasan Kustomisasi: Beberapa platform low code mungkin memiliki keterbatasan dalam kustomisasi aplikasi, terutama untuk kasus pengembangan yang kompleks.
  2. Ketergantungan pada Vendor: Kita akan menjadi bergantung pada vendor platform low code, yang dapat menjadi masalah jika vendor mengubah kebijakan atau menaikkan harga.
  3. Kinerja dan Skalabilitas: Beberapa platform low code mungkin memiliki keterbatasan dalam hal kinerja dan skalabilitas, terutama untuk aplikasi yang membutuhkan throughput tinggi atau penanganan data yang kompleks.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Dengan memahami cara kerja low code dan kelebihan serta kekurangannya, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik saat memilih platform low code yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan aplikasi kita.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/

Tinggalkan Balasan