Mengenal BUMN dan Perannya dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Dalam lintas sejarah ekonomi suatu negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selalu menjadi pilar utama dalam pembangunan dan perekonomian nasional. Melalui artikel ini, mari kita eksplorasi makna dan peran penting BUMN, serta beragam tujuan dan jenis yang ada dalam struktur ekonomi suatu negara. Yuk simak!.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Apa itu BUMN?

BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. BUMN adalah perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah suatu negara, baik secara langsung maupun melalui kepemilikan saham mayoritas. BUMN beroperasi dalam berbagai sektor ekonomi dan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi suatu negara.

Tujuan BUMN

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Salah satu tujuan utama BUMN adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan layanan dan produk yang diperlukan untuk kebutuhan dasar seperti transportasi, energi, kesehatan, dan pendidikan.
  2. Memajukan Ekonomi: BUMN memiliki peran penting dalam memajukan ekonomi suatu negara dengan berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur besar dan sektor-sektor strategis lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
  3. Menjadi Agen Pembangunan: BUMN juga bertindak sebagai agen pembangunan dengan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan nasional seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan akses masyarakat terhadap layanan publik, dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Jenis-Jenis BUMN

  1. BUMN Strategis: BUMN strategis adalah perusahaan yang beroperasi dalam sektor-sektor yang dianggap vital bagi kepentingan nasional, seperti energi, transportasi, telekomunikasi, dan perbankan. Contoh BUMN strategis adalah PLN (Perusahaan Listrik Negara), Pertamina, PT Telkom Indonesia, dan Bank Mandiri.
  2. BUMN Non-Strategis: BUMN non-strategis adalah perusahaan yang beroperasi dalam sektor-sektor yang tidak dianggap sebagai sektor vital, tetapi masih memiliki peran penting dalam perekonomian negara. Contoh BUMN non-strategis adalah PT Garuda Indonesia (maskapai penerbangan), PT Pelindo (perusahaan pelabuhan), dan PT Krakatau Steel (industri baja).
  3. BUMN Holding: BUMN holding adalah perusahaan induk yang memiliki saham mayoritas dalam beberapa perusahaan anak di berbagai sektor. Tujuan utama BUMN holding adalah untuk mengoptimalkan sinergi antara anak perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional. Contoh BUMN holding adalah PT PGN (Persero) Tbk yang memiliki anak perusahaan di sektor energi, gas, dan migas.
  4. BUMN Daerah: BUMN daerah adalah perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah atau pemerintah provinsi. BUMN daerah biasanya beroperasi dalam sektor-sektor yang berhubungan dengan pelayanan publik di tingkat lokal, seperti air minum, transportasi lokal, dan pelayanan kesehatan. Contoh BUMN daerah adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan perusahaan bus kota yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.

BUMN memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara dengan menyediakan layanan dan produk penting bagi masyarakat serta menjadi agen pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami tujuan dan jenis-jenis BUMN, kita dapat lebih menghargai peran strategis yang dimainkan oleh BUMN dalam pembangunan nasional.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill