Cloud Engineer, Apakah Mereka Bisa Menggerakkan Awan?

Zaman sekarang, banyak perusahaan yang mengaplikasikan cara-cara nonkonvensional untuk mengefisiensikan proses bisnis dan mendorong laba yang lebih besar. Salah satu contohnya yang mulai populer adalah dengan menggunakan komputasi awan. Hal ini akan menjadi pekerjaan seorang cloud engineer.

Hmm, komputasi awan terdengar asing, ya? Apa cloud engineer berarti pawang hujan? Tentu bukan! Awan di sini maksudnya adalah sekumpulan komputer, Guys. Nah, supaya pemahamanmu gak salah, yuk, kenalan dengan cloud engineer! Prospek kariernya menjanjikan, lo!

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

1. Apa Itu Cloud Computing?

Cloud Engineer, Apakah Mereka Bisa Menggerakkan Awan?
Cloud computing mengandalkan kerja komputer pada tingkat server

Komputasi awan atau cloud computing adalah sebuah praktik pemanfaatan jaringan internet untuk menyimpan, merawat, mengembangkan aplikasi, data, atau layanan yang berada di server. Terdengar familier, tetapi masih bingung?

Contoh paling populer adalah Google Docs. Kamu tidak perlu meng-install aplikasi tersebut, bukan? Tinggal akses lewat browser, kita sudah bisa mengunduh, mengunggah, dan menyunting dokumen di dalamnya.

Hasil unduhan, unggahan, atau suntingan dokumen tersebut berada pada suatu sistem terpisah bernama sistem awan. Di dalam sistem tersebut, terdapat penyimpanan data besar (data center) dan komputer yang berfungsi sebagai server. Oleh karena itu, segala perawatan infrastrukturnya menjadi tanggung jawab penyedia layanan. Jadinya, kita tinggal pakai saja, deh.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

2. Solusi Baru Digitalisasi Perusahaan

Cloud Engineer, Apakah Mereka Bisa Menggerakkan Awan?
Cloud computing memudahkan perusahaan berbagai skala untuk bermigrasi ke arah digital

Pada perusahaan, sistem awannya bukan lagi seperti Google Docs yang berfokus pada 1 aplikasi, melainkan sudah bisa dikustomisasi. Sistem awan tersebut sudah membutuhkan data center kapasitas besar dan server dengan kinerja mumpuni. Di situlah mulai terlihat pentingnya peran penyedia layanan cloud.

Keberadaan jasa penyedia layanan cloud menjadi solusi bagi perusahaan. Mereka hanya perlu menyewa infrastruktur sesuai kebutuhan tanpa harus membangun sistemnya di dalam perusahaan. Kegiatan ini umum dikenal dengan istilah on-premise.

Selain lebih memahami teknologi tersebut daripada perusahaan, kapasitas dan kekuatan infrastruktur dari penyedia jasa pun sudah jempolan. Di samping itu, klien tinggal membayar biayanya sesuai dengan kapasitas yang ia pakai.

Walaupun penyedia jasa cloud sudah pasti mengerti IT, perusahaan tetap membutuhkan orang dari pihaknya yang mengerti betul seluk-beluk lingkungan digital baru tersebut. Di situlah peran dari seorang cloud engineer.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

3. Definisi Cloud Engineer

Cloud Engineer, Apakah Mereka Bisa Menggerakkan Awan?
Cloud engineer bertugas sebagai penghubung antara teknologi pada penyedia jasa dengan kebutuhan perusahaan

Setelah membaca bagian sebelumnya, kamu mungkin bertanya-tanya tentang apa cloud engineer itu. Jadi, cloud engineer adalah pihak dari perusahaan yang berfokus mengurusi segala macam hal tentang cloud.

Daripada melihatnya sebagai suatu role yang spesifik, lebih baik melihatnya sebagai gabungan dari beberapa peran yang cukup fleksibel. Intinya, apa pun yang berhubungan dengan cloud, engineer inilah yang akan mengatasinya.

4. Job Description Cloud Engineer

Cloud Engineer, Apakah Mereka Bisa Menggerakkan Awan?
Cloud engineer juga bertanggung jawab terhadap kesepakatan dalam kontrak

Melansir dari Northeastern University, menurut Tony Mullen, job description seorang cloud engineer secara garis besar terbagi menjadi 4 bagian:

a. Cloud Engineering

Seorang cloud engineer bertugas melihat apakah ada kesempatan yang mungkin untuk suatu perusahaan dapat bermigrasi ke dalam teknologi awan. Jika mungkin, apakah bisa keseluruhan sistem atau hanya sebagian?

Si engineer perlu melihat keseluruhan perusahaan dan menerjemahkannya ke dalam versi awan. Jika terdapat kemungkinan, ia akan mengawasi proses perpindahan dari awal hingga selesai.

b. Cloud Architecture

Pada fungsi ini, cloud engineer perlu menentukan infrastruktur awan apa saja yang sesuai dengan kebutuhan dan dari vendor mana mereka bisa memakainya. Setelah menentukan, langkah selanjutnya adalah mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut menjadi satu kesatuan. Contoh teknologinya adalah database, network, security system, dan server.

c. Cloud Development

Selanjutnya, engineer perlu melakukan komputasi pada cloud supaya dapat berguna bagi para pemangku kepentingan. Komputasi di sini meliputi pembuatan basis data, aplikasi, dan fungsi-fungsi tertentu serta mengoptimalkannya agar dapat berjalan cepat pada browser. Jika sudah, output-nya adalah teknologi awan yang dapat dipakai oleh para pihak di dalam perusahaan.

d. Cloud Administration

Selain fungsi-fungsi teknis, job description seorang cloud engineer juga meliputi tugas-tugas administratif, seperti mengawasi kontrak pengadaan teknologi awan antara perusahaan dengan pihak vendor, mengomunikasikan jalannya kontrak kepada pemangku kepentingan, hingga ikut serta dalam pembuatan kebijakan.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

5. Masa Depan Cloud Engineer

MasaCloud Engineer, Apakah Mereka Bisa Menggerakkan Awan? Depan Cloud Engineer. Pexels
Di masa depan, akan lebih banyak pemilik usaha yang memanfaatkan cloud computing

Baru berkembang di abad ke-21, cloud computing tergolong inovasi yang baru. Inovasi yang baru ini tentu membutuhkan adaptasi sana-sini, tidak terkecuali dari sisi perusahaan mapan. Tipe perusahaan ini sudah memiliki sistem terintegrasi besar yang bergerak secara on-premise sehingga butuh waktu dan tenaga ahli untuk dapat memigrasikan keseluruhannya. Karena jika salah sedikit, proses bisnis akan terdampak.

Itu dari segi perusahaan besar. Bagaimana dengan perusahaan menengah atau kecil? Layanan cloud yang hanya menagih biaya sesuai dengan kapasitas yang digunakan tentu cocok untuk skala usaha seperti ini. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan maka pemilik usaha dapat merasakan teknologi tinggi tanpa harus membuat dompet jebol.

Malahan, perusahaan skala kecil-menengah sangat memerlukan seorang engineer di bidang ini. Daripada mencoba-coba tapi ternyata salah, tentu akan jauh lebih efisien memercayakan kebutuhan migrasi pada seseorang dengan kompetensi yang lebih tinggi.

Lebih jauh lagi, jurnal karya James Tandy dan Siswono (2013) menjelaskan mengapa semua perusahaan tidak bisa menolak cloud computing. Menurutnya, teknologi ini cocok untuk semua sektor dan merupakan inovasi yang revolusioner karena keunggulan pada bagian IT-nya memampukan usaha sektor apa pun untuk dapat menjangkau pasar lebih luas lagi.

Bagaimana, tertarik terjun ke dunia cloud engineer? Tentu sebelum terjun ke cloud, kita harus memahami dulu bagaimana mengembangkan sesuatu di lingkungan web. Nah, MySkill bisa membantumu, lo!

Saat ini, MySkill menyediakan bootcamp online di bidang web development. Penasaran? Tinggal ketik myskill.id pada browser, kamu sudah bisa memilih bootcamp yang gak cuma tentang web development, tetapi juga beragam topik lainnya. Yuk, cek sekarang!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill