Mengenal Workaholic: Definisi dan Dampak Negatifnya

Workaholic adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki obsesi atau kecanduan terhadap pekerjaan. Mereka cenderung bekerja secara berlebihan, sering kali melebihi jam kerja normal, dan sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaan bahkan saat berada di luar jam kerja.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Apakah Workaholic Adalah Gangguan Jiwa?

Meskipun workaholic seringkali dianggap sebagai seseorang yang sangat berdedikasi terhadap pekerjaan, namun status ini tidak secara langsung dikategorikan sebagai gangguan jiwa. Workaholic seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tekanan dari lingkungan kerja, dorongan untuk mencapai kesuksesan, atau bahkan kebutuhan untuk merasa diakui.

Ciri-ciri Kamu Adalah Workaholic

  1. Obsesi dengan Pekerjaan
    Jika kamu selalu memikirkan pekerjaan bahkan saat tidak sedang bekerja, seperti saat liburan atau akhir pekan, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu adalah seorang workaholic.
  2. Melebihi Jam Kerja Normal
    Kamu sering kali bekerja melebihi jam kerja normal dan sulit untuk membatasi waktu kerja, bahkan saat sudah waktunya istirahat.
  3. Kesulitan Menjaga Keseimbangan Hidup
    Workaholic cenderung kesulitan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga mengorbankan waktu untuk keluarga, hobi, atau aktivitas lain yang bersifat relaksasi.
  4. Kecenderungan Perfeksionis
    Kamu memiliki standar yang sangat tinggi terhadap pekerjaanmu dan sulit untuk merasa puas dengan hasil yang sudah baik, selalu merasa perlu untuk terus meningkatkan kualitas kerja.
  5. Kurangnya Dampak Positif dari Pekerjaan
    Meskipun bekerja keras, workaholic seringkali tidak merasakan kepuasan yang memadai dari hasil kerjanya, bahkan cenderung merasa tidak bahagia atau tertekan.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

Dampak Menjadi Seorang Workaholic

  1. Kesehatan Fisik yang Terpengaruh
    Workaholic rentan mengalami masalah kesehatan fisik seperti kelelahan, kurangnya olahraga, kurangnya waktu istirahat yang cukup, dan masalah kesehatan lainnya akibat stres yang berlebihan.
  2. Kesehatan Mental yang Terancam
    Kecanduan terhadap pekerjaan dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya karena kurangnya waktu untuk istirahat dan merawat diri sendiri.
  3. Kehilangan Kualitas Hidup
    Workaholic cenderung mengorbankan waktu untuk hal-hal yang bersifat pribadi dan relaksasi, sehingga kehilangan kualitas hidup yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan sosial.
  4. Kehilangan Hubungan Sosial
    Karena fokus terlalu banyak pada pekerjaan, workaholic dapat kehilangan hubungan sosial yang sehat dan mendukung, baik dengan keluarga, teman, maupun pasangan.
  5. Penurunan Produktivitas Jangka Panjang
    Meskipun mungkin terlihat produktif dalam jangka pendek, menjadi workaholic dapat menyebabkan penurunan produktivitas jangka panjang karena kurangnya waktu untuk istirahat dan pemulihan.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Saat mengenali ciri-ciri menjadi workaholic, penting untuk mencari keseimbangan antara dedikasi terhadap pekerjaan dan kesehatan serta keseimbangan hidup yang baik. Mengatur waktu, mengembangkan hobi atau aktivitas relaksasi, serta menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekat dapat membantu menghindari dampak negatif menjadi seorang workaholic.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill