7 Metode Scrum yang Berguna dalam Pengembangan Produk

Apakah kamu tahu apa itu Scrum? Artikel ini bisa membantu kamu memahami penjelasan sekaligus metode scrum untuk pengembangan produk!

Kamu mungkin pernah mendengar tentang “Scrum” dan “Agile” jika berkecimpung dalam dunia teknologi industri.

Jika menggunakan penjelasan analogi, Scrum adalah bahan-bahan untuk memasak sebuah makanan sedangkan makanan tersebut adalah Agile.

Metodologi Scrum secara garis besar adalah metode iteratif yang termasuk dalam metode Agile. Metode ini menjelaskan bagaimana cara pelaku mengelola dan menjalankan sebuah project. Mulai dari pembuatan software, website, marketing, planning, dan lainnya.

Berikut 7 metode Scrum yang berguna dalam pengembangan produk. Mari simak bersama!

1. Tentukan Tim Scrum

Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/7437495/
Tentukan anggota dalam tim Scrum

Tim dapat terdiri dari 5 hingga 9 anggota. Semua anggota harus memiliki kombinasi kompetensi yang mencakup pengembang, penguji, pendukung, perancang, analisis bisnis, dan lain-lain.

Dalam tim Scrum, anggotanya dituntut untuk bekerja sama dan berkompeten. Tim itu sendiri bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka dapat memproduksi produk.

Pada akhir sprint, lakukanlah sebuah review atau ulasan (dapat berupa meeting) dengan demonstrasi hasil kerja atau produk.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Tentukan Lamanya Sprint

Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/5990265/
Sampai kapan sprint akan berjalan?

Sprint adalah lama waktu yang berlangsung antara 7 hingga 30 hari. Biasanya tetap sama selama project berlangsung. Tentukan tenggat waktunya dalam meeting perencanaan tim dan teruslah berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Lakukan peninjauan agar sprint berikutnya dapat terlaksana. Jika masih tidak yakin dengan tenggat waktunya, kamu bisa mulai dengan 2 minggu terlebih dahulu.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

3. Tunjuk Seorang Master Scrum

Metode Scrum  https://www.pexels.com/photo/7437090/
Pilih penanggung jawab dalam tim Scrum

Scrum master adalah seorang katalisator dalam sebuah tim Scrum. Master ini memastikan bahwa kelompok Scrum bekerja secara efektif dan progresif. Jika terjadi hambatan, master Scrum akan menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah dalam tim tersebut.

Master Scrum bisa juga dikenal sebagai project manager dalam tim. Dalam menjalankan tugasnya, master Scrum akan membantu tim dalam merencanakan pekerjaan sprint berikutnya.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

4. Tentukan Product Owner

Metode Scrum  https://www.pexels.com/photo/3184465/
Tunjuk pemilik produk dalam proyek Scrum

Pemilik produk adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam memastikan tim menghasilkan produk yang berhasil masuk dalam bisnis, kepada klien, atau siapapun yang menginginkan hasil project tersebut (pembeli akhir).

Product owner dapat menuliskan persyaratan yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam produk tersebut. Hal ini dapat berbentuk deskripsi (story) yang memuat bahan-bahan penting dalam proses pembuatan dan memasukkannya ke backlog.

5. Membuat Backlog Produk Awal

Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/6224/
Buatlah backlog produk agar mempermudah sprint dalam Scrum

Produk backlog adalah wishlist yang berupa deskripsi (story) dari klien atau yang menginginkan produk tersebut. Story dari klien yang paling penting harus berada di urutan teratas daftar backlog. Jadi, keseluruhan simpanan tersusun secara teratur berdasarkan urutan kepentingan story.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

6. Rencanakan dan Mulailah Sprint Pertama

Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/3183127/
Laksanakan sprint hingga selesai

Berdasarkan urutan prioritas backlog, tim akan mengambil bahan dari daftar yang biasanya dari paling atas. Tim lalu melakukan meeting dan memutuskan apa dan berapa banyak yang dapat mereka selesaikan dalam sprint pertama dan selanjutnya.

Setelah mencapai kesepakatan, tim dapat mulai mengerjakan proyek dalam rentang sprint tersebut.

7. Tutup Sprint dan Mulai Sprint Berikutnya

Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/3183145/
Lanjutkan sprint sebelumnya atau mulai sprint baru

Bila akhir tenggat waktu sudah tercapai dan semua pekerjaan yang terencana sudah lengkap, tim akan memutuskan apakah pekerjaan yang tersisa harus berlanjut ke sprint berikutnya atau kembali ke dalam backlog.

Setelah menyelesaikan tugasnya, tim harus melakukan retrospektif di mana mereka mendiskusikan apa yang berjalan dengan baik dan apa yang harus lebih baik dalam sprint berikutnya. Setelah itu, meeting perencanaan untuk sprint berikutnya berlanjut dan berulang dari tahap awal.

Tidak ada batasan untuk jumlah sprint, kecuali jika bergantung pada deadline atau saat seluruh deskripsi (story) backlog selesai. Jika tidak ada kriteria yang terpenuhi, sprint terus berlanjut tanpa batas waktu.

Scrum berguna dalam mengorganisir sebuah tim dan sebagai jembatan komunikasi yang kuat antaranggota. Scrum terlaksana pada saat awal melakukan sebuah rencana yang kemudian berakhir dengan review dari rencana. Ini adalah ide fundamental dari Scrum untuk sebuah project management.

Bagaimana menurutmu tentang penjelasan metode Scrum tadi? Apakah kamu masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai metode Scrum?

Jangan khawatir, MySkill.id memiliki sebuah kelas pelatihan mengenai metode Scrum, loh! Di dalam kelas ini kamu akan mendapatkan penjelasan mengenai konsep Scrum framework, komponen Scrum, hingga nilai-nilai dari Scrum. Yuk, segera cek!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill