Saat ini, terdapat ratusan startup yang bermunculan di Indonesia dan angka tersebut terus bertambah. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, perkembangan teknologi yang kian pesat bagaikan ragi bagi jamur-jamur startup. Namun, merintis sebuah startup tidaklah mudah. Manajemen yang buruk dapat berakibat fatal dan menyebabkan kegagalan. Untuk menghindarinya, kamu wajib mengetahui 5 penyebab kegagalan startup di bawah ini!
Daftar Isi
1. Tidak Ada Kebutuhan Pasar
Penyebab kegagalan pertama yang paling sering terjadi adalah tidak ada kebutuhan pasar, bahkan persentasenya menyentuh angka 42%. Tingginya angka tersebut terjadi karena banyak pengusaha yang tak acuh dengan kebutuhan pasar. Kebanyakan dari mereka terlalu idealis dan menganggap kebutuhan pasar akan berubah sesuai dengan produk mereka.
Maka dari itu, pastikan startup-mu bersifat dinamis ketika kamu merintisnya. Jangan terlalu idealis dan jadikan perusahaanmu bagai bunglon yang bisa menyesuaikan setiap kebutuhan pasar.
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
2. Kehabisan Dana
Kehabisan dana menempati peringkat kedua dari penyebab kegagalan startup yang paling sering terjadi dengan persentase sebesar 29%. Tata kelola uang yang buruk serta burn rate yang membahayakan dapat menjadi penyebab sebuah perusahaan rintisan kehabisan dana.
Maka dari itu, pastikan pengelolaan dana tidak semrawut. Hal tersebut penting untuk kamu lakukan agar perusahaanmu tidak gulung tikar. Kamu juga bisa mempekerjakan seorang ahli dalam bidang keuangan untuk mengatur dan mengelola dana perusahaanmu. Lebih baik mengeluarkan sedikit uang untuk membiayai seorang ahli daripada harus mengalami nasib sial. Ya, kan?
Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.
3. Komposisi Tim Kurang Tepat
Dengan persentase sebesar 23%, komposisi tim yang kurang tepat menduduki peringkat ketiga dari daftar penyebab kegagalan suatu startup. Meskipun terbilang kecil, kesalahan ini sangatlah fatal. Sebuah startup bernama Zirtual dapat menjadi contoh bagus bagi kamu. Mereka menyadari bahwa kegagalan bisnisnya merupakan akibat dari komposisi tim yang kurang tepat.
Hal tersebut memiliki butterfly effect yang menyebabkan pengelolaan dana menjadi buruk. Selain itu, pemilihan tim yang kurang tepat juga dapat menghasilkan analisa pasar yang buruk sehingga produk yang mereka jual tidak memenuhi kebutuhan pasar. Maka dari itu, kamu harus memperhatikan komposisi tim di perusahaanmu agar tidak mengalami hal yang serupa.
Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.
4. Kalah Bersaing
Kompetitor bisnis akan selalu ada. Oleh karena itu, kamu tidak bisa bersikap bodo amat terhadap mereka. Kamu harus mengembangkan berbagai inovasi produk dan layanan kepada pelanggan agar tidak kalah bersaing dengan kompetitor. Meremehkan kompetitor hanya akan membawa petaka bagi perusahaan rintisanmu.
Sayangnya, banyak perusahaan rintisan yang tidak mengindahkan hal ini. Maka tidak mengherankan jika kalah bersaing masuk ke dalam list penyebab kegagalan startup dengan persentase sebesar 19%.
5. Harga yang Bermasalah
Menentukan harga yang tepat untuk sebuah produk tidaklah mudah. Kesalahan dalam mematok harga dapat menyebabkan kegagalan suatu startup. Hal tersebut terbukti dari persentase perusahaan rintisan yang gagal karenanya masih tinggi, yaitu sekitar 18%.
Itu dia 5 penyebab kegagalan startup. Kamu harus menghindari berbagai kesalahan di atas agar startup-mu tidak gulung tikar. Kamu gak mau kan kalau startup yang sudah kamu bangun dengan susah payah harus berakhir menyedihkan?
Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.
Nah, buat kamu yang merasa kesulitan dalam Membangun Startup, kamu gak perlu khawatir lagi karena MySkill.id punya solusinya! Kamu bisa belajar buat ngembangin startup dengan mengikuti berbagai kelas yang hanya ada di MySkill.id! Selain itu, kamu juga bisa mengikuti kelas Mengenal Investasi di Startup untuk belajar bagaimana cara menanam modal, memutar uang, dan mendapat keuntungan!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.