Ada yang masih bingung nggak, sama istilah Curriculum Vitae (CV) dan portofolio? Kedua dokumen tersebut merupakan syarat penting saat akan melamar kerja, nih, sahabat MySkill. Jadi, kamu harus betul-betul memikirkan apa saja informasi yang akan kamu lampirkan. Selama ini, diri kita lebih akrab dengan CV sebagai syarat utama, namun ada juga lho, beberapa perusahaan yang mengharuskan para pelamar untuk menyertakan portofolio juga.
Misalkan saja waktu sahabat MySkill ingin mendaftar kegiatan magang ketika berada pada jenjang pendidikan sarjana, nah, pasti salah satu persyaratan paling esensial ialah CV. Setelahnya kalian baru akan mulai menyusunnya, deh.
Sebagian orang beranggapan bahwa CV dan portofolio itu sama, tapi itu merupakan dua hal yang berbeda. Lalu, apa sih, perbedaannya? Mau tahu? Yuk, simak penjelasan mengenai perbedaan mereka berikut ini.
1. Perbedaan Sifat CV dan Portofolio
Curriculum Vitae (CV) sifatnya itu lebih umum jika dibandingkan dengan portofolio. Mengapa demikian? Karena CV berisikan biodata kamu, mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, informasi media sosial, riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman volunteer, prestasi yang pernah kamu raih, dan lain sebagainya.
Sedangkan isi portofolio itu cenderung spesifik, yakni hasil karyamu yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan kamu apply. Wah, ini semacam kesempatan untuk membuktian pencapaian, lho.
2. Cara Penyajian Informasi
Baca juga: 6 Poin Paling Jitu yang Oke Banget untuk Membuat CV Terlihat Menarik
CV penyajiannya cukup panjang dan memuat setiap detail informasi sang pelamar kerja dan bentuknya berupa tulisan. Di samping itu, kita sudah sedikit menyinggungnya pada poin pertama tadi, bahwa penyajian informasi terkait portofolio lebih singkat dan memperlihatkan output terbaik kamu selama menjalani suatu pekerjaan. Berbeda dengan CV, portofolio tidak mesti berbentuk tulisan, bisa saja berupa gambar.
Contohnya, portofolio fotografer yang berisi hasil jepretan bidang yang ia tekuni, seperti foto pernikahan, foto alam, foto seni rupa, foto konser, dan masih banyak lagi. Gimana nih, sahabat MySkill? Sudah mulai mengerti bukan?
3. Detail Isi yang Dimuat
HRD akan melirik CV kamu saat keterangan yang ada itu lengkap, tetapi bisa terlihat ringkas. Kenapa? Pastinya setiap hari HRD menerima banyak sekali surat lamaran, yang mana untuk membacanya saja hanya sekilas. Oleh karenanya, sangat penting untuk kamu mencari tahu apa yang harusnya ada dan apa yang tidak.
Kemudian, kamu harus menunjukkan keunggulanmu dari segi karakter, bakat, dan potensi diri yang ada dengan baik pada halaman portofolio. Poin yang tidak boleh kamu lupakan ialah membuat portofolio yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. CV dan portofolio rupanya saling terkait.
4. Periode Waktu Penggunaan CV dan Portofolio
Portofolio tidak sama dengan CV yang tertuang dalam satu atau dua lembaran saja dan tidak bisa pula mencampuradukkan berbagai macam keahlian pada satu kali kesempatan. Perlu penekanan kembali bahwa portofolio sifatnya harus berhubungan dengan posisi pekerjaan yang kamu impikan.
Lebih lanjut, kamu dapat memanfaatkan CV berkali-kali, maksudnya ialah hanya perlu membuat dokumen itu sekali dan apabila ingin mendaftar kerja pada kesempatan lain, bisa memanfaatkannya lagi, kalaupun ada yang berubah, itu tidak signifikan. Isi dari CV tidak banyak berubah karena berisi informasi umum dan dasar.
Nah, setelah mengetahui fakta bahwa CV dan portofolio itu berbeda, buat sahabat MySkill yang berencana untuk mengirim lamaran kerja ke perusahaan idaman kalian, bisa banget nih, mulai menyusunnya dari sekarang. Selain itu, bagi kamu yang sudah banyak mengerti tentang kedua dokumen tersebut, boleh banget berbagi pengetahuannya di kolom komentar, ya. Semoga berhasil dan tetap semangat!
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Myskill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Editor: Theodora Beatrice Suryateja