Sebelum memasarkan dan menentukan produk yang akan kamu jual, kamu harus memahami konsep dari siklus hidup produk terlebih dahulu, loh! Nah, sebenarnya apa saja tahap siklus hidup produk itu?
Siklus hidup produk atau product life cycle adalah siklus yang terjadi pada suatu produk. Pengertian mengenai siklus hidup produk sendiri adalah konsep yang menggambarkan rangkaian tahapan dari memasarkan produk hingga produk berguna bagi para konsumen.
Siklus produk dapat membantu produsen dalam menetapkan strategi yang tepat pada saat pemasaran produk. Tak hanya itu, produsen juga dapat mengambil langkah perpanjangan umur produk dengan peningkatan kualitas dan kuantitas.
Berikut ini 4 tahap dari siklus hidup produk. Mari simak bersama-sama!
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
Daftar Isi
1. Tahap Perkenalan
Pertama, adalah pengenalan. Tahap ini mencakup proses produksi dari bahan baku hingga menghasilkan sebuah produk jadi. Hasil produksi adalah barang baru di pasaran. Setelah itu, produk akan menuju ke proses pengenalan dan pemasaran ke masyarakat luas atau konsumen.
Pada tahap ini, umumnya keuntungan perusahaan masih kecil dan memerlukan biaya yang sangat besar. Sebab, konsumen belum mengenal produk baru tersebut.
Produk pada tahap perkenalan ini adalah produk makanan atau minuman. Banyak dari konsumen yang masih butuh penyesuaian dan pengenalan lebih lanjut dari produk tersebut melalui promosi.
Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut
2. Tahap Pertumbuhan
Selanjutnya adalah tahap pertumbuhan. Siklus ini akan menunjukkan apakah produk dapat berkembang atau justru tidak berhasil menggaet konsumen.
Apabila produk belum berhasil menarik minat konsumen, maka kamu harus mengevaluasi dan memperbaiki produk hingga mendapatkan konsumen yang tepat.
Produk yang berada dalam tahap ini adalah produk yang sedang viral di tengah masyarakat. Saat proses promosi dan pemasaran produk tersebut berhasil, maka banyak orang atau konsumen yang kemudian memesan produk. Hal ini mengakibatkan tingginya intensitas produksi dari produk tersebut.
Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.
3. Tahap Kedewasaan
Tahap kedewasaan merupakan tahap siklus hidup produk pascapertumbuhan. Pada tahap ini, biasanya produk sudah tidak lagi mengalami kenaikan penjualan drastis. Namun, produk tetap terjual dan produsen tetap mendapat keuntungan.
Produk siklus produk pada tahap ini adalah stabilnya intensitas pemesanan produk dan keuntungan dari penjualan. Akan tetapi, jika tidak segera memperbarui strategi siklus hidup produk, penjualan dapat terancam mengalami penurunan.
Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.
4. Tahap Penurunan
Pada tahap penurunan ini, intensitas produk merosot baik dari segi penjualan dan keuntungan. Hal ini akibat dari minat konsumen yang menurun. Target pasar yang mulai bosan dan tidak adanya perubahan dari segi produk juga menjadi salah satu alasannya.
Siklus hidup produk pada tahap ini adalah perusahaan tidak memperoleh keuntungan dari penjualan produk. Intensitas pemesanan produk oleh konsumen pun menurun drastis.
Nah, itulah tadi 4 tahap siklus hidup dari sebuah produk. Kamu harus benar-benar memahami kondisi pasar dan konsumen sebelum menjual produkmu, ya! Kamu tidak ingin siklus hidup dari produk milikmu mengalami penurunan, bukan?
Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai manajemen dari siklus produk digital, MySkill.id punya solusinya!
Di kelas pengenalan manajemen siklus produk digital yang tersedia di bootcamp MySkill.id, kamu akan mendapat banyak informasinya, loh! Yuk, segera cek!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.