5 Model Keuntungan di Start-Up! Sudah Tahu?

2 min read

Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif, agar tetap eksis perusahaan harus mempersiapkan business dan financial model dengan baik. Perusahaan harus memperhitungkan faktor keuntungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu cara untuk memperhitungkan keuntungan tersebut adalah dengan model keuntungan.

Apa yang dimaksud dengan model keuntungan? Model keuntungan merupakan strategi mengolah pemasukan atau keuntungan bisnis serta cara-cara untuk mencapai keuntungan tersebut. Banyak start-up yang telah mengaplikasikan jenis model keuntungan tertentu di perusahaannya guna mengolah pemasukan atau keuntungan bisnis.

Lantas, apa saja jenis model keuntungan yang ada di start-up? Mari simak berikut ini!

1. Model Keuntungan Berdasarkan Iklan

Jenis keuntungan berbasis iklan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
https://www.pexels.com/photo/street-lights-802024/
Jenis keuntungan berbasis iklan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Jenis model keuntungan yang pertama ini khusus untuk start-up yang mengandalkan website, aplikasi, dan jasa yang berbasis internet. Perusahaan akan menaruh iklan di media tertentu, lalu akan mendapatkan keuntungan dari traffic kunjungan.

Kelebihan dari jenis model ini simpel dan mudah diimplementasikan. Inilah alasan mengapa banyaknya start-up yang menggunakan model keuntungan ini.

Di sisi lain, kekurangan dari jenis model ini, yaitu perusahaan harus sudah memilik banyak pengguna. Selain itu, banyak juga pengguna yang menganggap bahwa iklan merupakan hal yang mengganggu.

2. Model Keuntungan Kemitraan

Kemitraan yang kamu miliki haruslah saling menguntungkan.
https://www.pexels.com/photo/monochrome-photography-of-people-shaking-hands-814544/
Kemitraan yang kamu miliki haruslah saling menguntungkan.

Model keuntungan ini memanfaatkan promosi produk-produk relevan, lalu keuntungannya berasal dari komisi tiap transaksi yang berhasil. Dalam praktiknya, jenis keuntungan ini dapat perusahaan gabungkan dengan keuntungan iklan.

Kelebihan utama dari jenis model ini adalah tingginya tingkat keuntungan jika kamu bandingkan dengan keuntungan berbasis iklan. Keuntungan juga akan bertambah jika kamu berhasil mengimplementasikan iklan.

Kekurangan dari jenis model ini adalah keuntunganmu terbatas hanya ke industri yang kamu tawarkan. Kamu juga harus memerhatikan produk yang kamu jual dan konsumen yang akan membeli produknya.

3. Model Keuntungan Transaksional

Model ini merupakan model paling konvensional.
https://www.pexels.com/photo/black-payment-terminal-2988232/
Model ini merupakan model paling konvensional.

Model keuntungan transaksional adalah model yang paling konvensional, baik untuk start-up maupun bisnis biasa. Keuntungan akan masuk saat konsumen membayar produk atau jasa. Banyak sekali start-up yang menggunakan sistem ini sebagai sumber keuntungan utama.

Kelebihannya, model ini paling simpel dan memiliki opsi yang luas bagi para konsumen. Kekurangannya adalah sebab banyaknya start-up yang menggunakan model ini mengakibatkan terjadi kompetisi dan keuntungan pun menjadi lebih sedikitnya.

Baca juga: 4 Tahap Membangun Start-Up Tanpa Modal!

4. Model Keuntungan Subskripsi

Model subskripsi makin eksis di tengah majunya teknologi dan internet.
https://www.pexels.com/photo/photo-of-cup-near-flat-screen-television-2726370/
Model subskripsi makin eksis di tengah majunya teknologi dan internet.

Model ini menuntut para konsumen untuk berlangganan dengan produk atau jasa yang perusahaan tawarkan. Pelanggan akan berlangganan dan melakukan pembelian ulang produk setiap bulan atau tahunan.

Selanjutnya, kelebihan dari model ini, yaitu perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar dari setiap transaksi ulang pelanggan. Kekurangannya adalah perusahaan harus mempersiapkan pelanggan dengan jumlah besar. Perusahaan harus bisa mempertahankan tingkat subskripsi produknya agar pelanggan tidak beralih ke produk atau perusahaan lain.

Baca juga: Mengapa Kita Harus Membangun Start-Up?

5. Model Keuntungan Freemium

Banyak start-up yang memanfaatkan model freemium.
https://www.pexels.com/photo/crop-asian-shoppers-interacting-while-choosing-clothes-in-shop-5709665/
Banyak start-up yang memanfaatkan model freemium.

Selanjutnya, jenis model keuntungan yang terakhir merupakan salah satu jenis yang paling banyak start-up gunakan saat ini. Model freemium menyediakan produk atau jasa dasar secara gratis, tetapi konsumen harus membayar jika ingin mengakses konten premium.

Kelebihan model keuntungan ini biasanya banyak konsumen yang akhirnya tertarik membeli konten premium karena kebutuhan atau mungkin rasa penasaran. Kekurangannya, model ini memerlukan investasi waktu dan uang untuk mendapatkan konsumen dalam jumlah besar.

Nah, itu tadi lima jenis model keuntungan yang ada dan sering start-up gunakan! Hal-hal di atas menjadi acuan bagaimana sebuah start-up mengolah pemasukan dan keuntungan perusahaan.

Tambahan informasi, kamu dapat belajar lebih banyak mengenali start-up melalui MySkill, lo! Misalnya, belajar tentang bagaimana cara berinvestasi di start-up dan mempertahankannya. Kamu pun akan semakin siap untuk membangun start-up sendiri bersama MySkill!

Baca juga: Yuk, Intip 5 Kelas Terbaik untuk Membangun Startup Impian Bersama MySkill

Editor: Resti Hanafiani