15 Contoh & Studi Kasus Lengkap Mengenai UX Writing oleh Brand Terkenal

UX Writing, atau user experience writing, telah menjadi komponen penting dalam desain produk digital modern. Brand-brand terkenal di seluruh dunia telah berhasil mengintegrasikan UX Writing ke dalam user experience mereka dengan cara yang kreatif dan efektif.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 15 contoh dan studi kasus lengkap mengenai UX Writing oleh brand-brand terkenal, serta proses implementasinya. Yuk simak!.

Baca panduan lengkap menjadi UX Writer berikut.

1. Airbnb

Studi Kasus: Airbnb menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang empatik dan informatif. Mereka mengintegrasikan pesan-pesan yang personal dan mengundang, serta instruksi yang jelas dalam aplikasi dan situs web mereka untuk memandu pengguna melalui proses pemesanan dan pengalaman menginap.

Proses: Tim UX Writing Airbnb melakukan penelitian yang mendalam tentang preferensi dan kebutuhan pengguna, serta menguji berbagai versi pesan untuk mengidentifikasi yang paling efektif dalam memandu pengguna dan membangun kepercayaan.

2. Slack

Studi Kasus: Slack menggunakan UX Writing untuk menciptakan antarmuka yang ramah dan produktif bagi pengguna mereka. Mereka memperhatikan setiap detail pesan, notifikasi, dan instruksi untuk memastikan pengguna merasa terhubung dan terbantu dalam menggunakan platform mereka.

Proses: Tim UX Writing Slack bekerja secara terintegrasi dengan tim desain dan pengembangan untuk memastikan konsistensi pesan dan user experience yang mulus di seluruh platform. Mereka melakukan pengujian pengguna berulang untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah komunikasi.

3. Google

Studi Kasus: Google menggunakan UX Writing untuk menyampaikan pesan yang jelas dan singkat di seluruh produk dan layanan mereka, mulai dari hasil pencarian hingga aplikasi Gmail dan Maps. Mereka fokus pada kesederhanaan dan kejelasan dalam setiap kata yang mereka gunakan.

Proses: Tim UX Writing Google mengadopsi pendekatan berbasis data untuk memahami perilaku pengguna dan menyesuaikan pesan-pesan mereka sesuai dengan konteks dan kebutuhan pengguna. Mereka melakukan pengujian A/B secara teratur untuk mengoptimalkan efektivitas pesan mereka.

4. Spotify

Studi Kasus: Spotify menggunakan UX Writing untuk menciptakan personal experience dan menghibur bagi pengguna mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang ramah dan mengundang di antara lagu-lagu dan playlist, serta instruksi yang jelas untuk mengarahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi mereka.

Proses: Tim UX Writing Spotify bekerja sama dengan tim kurasi musik dan interface design untuk menciptakan pesan-pesan yang sesuai dengan estetika merek dan preferensi pengguna. Mereka melakukan analisis data untuk memahami perilaku mendengarkan dan preferensi pengguna.

5. Dropbox

Studi Kasus: Dropbox menggunakan UX Writing untuk menyampaikan pesan-pesan yang menginspirasi dan informatif di aplikasi dan situs web mereka. Mereka memperhatikan setiap detail pesan yang muncul selama proses penyimpanan dan berbagi file, serta memberikan bantuan yang jelas bagi pengguna yang membutuhkannya.

Proses: Tim UX Writing Dropbox bekerja sama dengan tim pengembangan produk untuk memastikan kesesuaian pesan dengan fungsionalitas produk dan kebutuhan pengguna. Mereka melakukan pengujian pengguna untuk mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan dalam komunikasi.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca panduan lengkap Graphic Design di sini.

6. Netflix

Studi Kasus: Netflix menggunakan UX Writing untuk memandu pengguna melalui pengalaman menonton yang dipersonalisasi dan menyenangkan. Mereka menyertakan pesan-pesan yang ramah dan cerdas di antara judul-judul dan rekomendasi, serta petunjuk yang jelas dalam menggunakan fitur-fitur aplikasi mereka.

Proses: Tim UX Writing Netflix terlibat dalam proses desain produk dari awal hingga akhir, bekerja sama dengan tim pengembangan dan analisis data untuk memastikan pesan-pesan mereka sesuai dengan preferensi pengguna dan tujuan bisnis perusahaan.

7. Instagram

Studi Kasus: Instagram menggunakan UX Writing untuk menciptakan pengalaman yang inspiratif dan berhubungan emosional bagi pengguna mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang mendukung dalam aplikasi mereka, mulai dari pengunggahan foto hingga eksplorasi konten.

Proses: Tim UX Writing Instagram bekerja secara kolaboratif dengan tim desain produk untuk memastikan konsistensi pesan dan gaya dalam seluruh platform. Mereka menggunakan data pengguna untuk memahami preferensi dan perilaku pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi.

8. Amazon

Studi Kasus: Amazon menggunakan UX Writing untuk memandu pengguna melalui proses belanja yang kompleks dan menyediakan informasi yang relevan dan bermanfaat tentang produk-produk mereka. Mereka memperhatikan setiap detail pesan-pesan yang muncul selama proses penjelajahan dan pembelian.

Proses: Tim UX Writing Amazon bekerja secara terintegrasi dengan tim pengembangan produk dan analisis data untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna. Mereka melakukan pengujian pengguna dan pengoptimalan kontinu untuk meningkatkan efektivitas pesan mereka.

9. Apple

Studi Kasus: Apple menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang intuitif dan menyenangkan di seluruh produk dan layanan mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang ringkas dan informatif dalam aplikasi mereka, serta instruksi yang jelas dalam menggunakan fitur-fitur perangkat.

Proses: Tim UX Writing Apple terlibat dalam proses desain produk dari awal hingga akhir, bekerja secara kolaboratif dengan tim pengembangan, desain, dan pengujian pengguna. Mereka mengadopsi pendekatan pengujian yang ketat untuk memastikan kesesuaian pesan dengan kebutuhan pengguna.

10. Twitter

Studi Kasus: Twitter menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang real-time dan interaktif di platform mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang singkat dan tajam di antara tweet-tweet dan tren yang sedang berlangsung, serta instruksi yang jelas dalam menggunakan fitur-fitur platform.

Proses: Tim UX Writing Twitter bekerja secara terintegrasi dengan tim pengembangan produk dan analisis data untuk memahami dinamika percakapan dan preferensi pengguna. Mereka menggunakan data pengguna untuk mengoptimalkan efektivitas pesan mereka.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

11. LinkedIn

Studi Kasus: LinkedIn menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang profesional dan berdampak di platform mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang mendukung dalam profil pengguna, pesan-pesan pribadi, dan fitur-fitur jaringan sosial.

Proses: Tim UX Writing LinkedIn bekerja secara kolaboratif dengan tim desain produk dan analisis data untuk memastikan kesesuaian pesan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Mereka melakukan pengujian pengguna dan pengoptimalan kontinu untuk meningkatkan efektivitas pesan mereka.

12. Microsoft

Studi Kasus: Microsoft menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang intuitif dan produktif di berbagai produk dan layanan mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang informatif dan bantuan kontekstual dalam aplikasi mereka, serta instruksi yang jelas dalam menggunakan fitur-fitur perangkat lunak.

Proses: Tim UX Writing Microsoft bekerja secara terintegrasi dengan tim pengembangan produk dan analisis data untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna. Mereka melakukan pengujian pengguna dan pengoptimalan kontinu untuk meningkatkan efektivitas pesan mereka.

13. Adobe

Studi Kasus: Adobe menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang kreatif dan terhubung di seluruh produk dan layanan mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang inspiratif dan edukatif dalam aplikasi mereka, serta instruksi yang jelas dalam menggunakan fitur-fitur desain.

Proses: Tim UX Writing Adobe bekerja secara kolaboratif dengan tim desain produk dan analisis data untuk memastikan kesesuaian pesan dengan kebutuhan pengguna kreatif. Mereka melakukan pengujian pengguna dan pengoptimalan kontinu untuk meningkatkan efektivitas pesan mereka.

14. YouTube

Studi Kasus: YouTube menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang menarik dan beragam di platform mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang mendukung dalam navigasi situs, deskripsi video, dan fitur-fitur interaktif.

Proses: Tim UX Writing YouTube bekerja secara terintegrasi dengan tim pengembangan produk dan analisis data untuk memahami preferensi dan perilaku pengguna. Mereka melakukan pengujian pengguna dan pengoptimalan kontinu untuk meningkatkan efektivitas pesan mereka.

15. Pinterest

Studi Kasus: Pinterest menggunakan UX Writing untuk menciptakan user experience yang inspiratif dan personal di platform mereka. Mereka menyertakan pesan-pesan yang mengundang dan menginspirasi dalam penelusuran, pin, dan board pengguna.

Proses: Tim UX Writing Pinterest bekerja secara kolaboratif dengan tim desain produk dan analisis data untuk memastikan kesesuaian pesan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Mereka menggunakan data pengguna untuk mengoptimalkan efektivitas pesan mereka.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Brand-brand terkenal seperti Airbnb, Slack, Google, dan banyak lagi telah mengambil langkah-langkah kreatif dan efektif dalam mengimplementasikan UX Writing dalam produk dan layanan mereka. Dengan memperhatikan setiap detail pesan-pesan yang mereka sampaikan, mereka telah berhasil menciptakan user experience yang unik, informatif, dan berdampak. Dengan mempelajari studi kasus ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang berharga tentang praktik terbaik dalam UX Writing dan proses implementasinya.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill