Collaborative Hiring, atau sering disebut sebagai perekrutan kolaboratif, adalah pendekatan dalam proses rekrutmen di mana berbagai pihak dalam perusahaan turut serta dalam pengambilan keputusan untuk memilih kandidat yang tepat. Pendekatan ini melibatkan berbagai departemen dan tim di perusahaan, bukan hanya HR, untuk memastikan bahwa keputusan perekrutan didasarkan pada beragam perspektif dan kebutuhan bisnis.
Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.
Daftar Isi
Apa Itu Collaborative Hiring?
Collaborative Hiring mengacu pada proses rekrutmen di mana tim dan departemen yang berbeda berkolaborasi untuk menilai dan memilih kandidat yang paling cocok untuk posisi yang tersedia. Hal ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan, diskusi, dan evaluasi bersama untuk memastikan bahwa keputusan rekrutmen didasarkan pada pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan tim dan perusahaan secara keseluruhan.
Pentingnya Collaborative Hiring
Collaborative Hiring memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pendekatan yang penting dalam strategi rekrutmen perusahaan. Pertama, melalui kolaborasi, perusahaan dapat mengidentifikasi kandidat yang sesuai dengan berbagai aspek posisi yang sedang dicari, termasuk keterampilan teknis, budaya perusahaan, dan nilai-nilai tim. Kedua, kolaborasi memungkinkan tim HR untuk mendapatkan masukan langsung dari tim operasional atau manajemen terkait mengenai kebutuhan spesifik posisi tersebut. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan antara harapan dari berbagai departemen dan realitas yang dihadapi oleh kandidat yang dipilih.
Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut.
Perbedaan Collaborative Hiring dan Perekrutan Biasa
Perbedaan utama antara Collaborative Hiring dan perekrutan biasa terletak pada tingkat keterlibatan berbagai pihak dalam proses. Dalam perekrutan biasa, keputusan lebih seringkali diambil oleh tim HR berdasarkan kriteria tertentu. Sedangkan dalam Collaborative Hiring, keputusan diambil secara bersama-sama setelah melalui diskusi, evaluasi, dan pertimbangan dari berbagai departemen dan tim.
Manfaat Melakukan Collaborative Hiring
Beberapa manfaat dari melakukan Collaborative Hiring antara lain:
- Perspektif yang Komprehensif: Memastikan bahwa keputusan rekrutmen didasarkan pada pemahaman yang luas tentang kebutuhan posisi.
- Penerimaan yang Lebih Baik: Kandidat yang dipilih cenderung lebih diterima oleh tim dan departemen terkait karena keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
- Reduksi Kesalahan Rekrutmen: Kolaborasi memungkinkan identifikasi potensial kesalahan atau kekurangan dalam kandidat sebelum keputusan akhir diambil.
Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.
Tantangan Melakukan Collaborative Hiring
Meskipun memiliki banyak manfaat, Collaborative Hiring juga dapat menghadapi beberapa tantangan, seperti kesulitan mengoordinasikan jadwal pertemuan, potensi konflik antar departemen, dan membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih besar.
Strategi Melakukan Collaborative Hiring untuk HR
Untuk berhasil melaksanakan Collaborative Hiring, HR dapat menerapkan beberapa strategi, antara lain:
- Komunikasi Efektif: Memastikan komunikasi yang efektif antara berbagai tim dan departemen yang terlibat dalam proses.
- Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan kepada tim HR dan departemen terkait mengenai pentingnya kolaborasi dalam rekrutmen.
- Penggunaan Alat dan Teknologi: Memanfaatkan alat dan teknologi yang memudahkan koordinasi dan kolaborasi, seperti platform rekrutmen bersama atau sistem manajemen kandidat.
Dengan menerapkan Collaborative Hiring secara efektif, perusahaan dapat membangun tim yang kuat dan beragam, yang pada gilirannya akan mendukung pencapaian tujuan bisnis jangka panjang.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.