Review Buku How to Break Deadlocks and Resolve Conflicts

Judul Buku: Negotiating the Impossible: How to Break Deadlocks and Resolve Conflicts

Nama Penulis: Deepak Malhotra

Nama Penerbit: Berrett-Koehler Publishers

Tahun Penerbitan: 2016

“Negotiating the Impossible: How to Break Deadlocks and Resolve Conflicts” ditulis oleh Deepak Malhotra, seorang profesor dan pakar dalam bidang negosiasi dari Harvard Business School. Buku ini diterbitkan oleh Berrett-Koehler Publishers pada tahun 2016.

Dalam buku ini, Deepak Malhotra membahas strategi dan pendekatan yang dapat digunakan untuk menghadapi dan menyelesaikan situasi negosiasi yang tampaknya mustahil atau mengalami kebuntuan. Penulis menggali berbagai kasus nyata dari berbagai bidang, termasuk politik, bisnis, dan diplomasi, untuk menggambarkan bagaimana negosiasi yang tampak mustahil dapat diatasi.

Melalui pengalaman dan penelitiannya, Malhotra memberikan wawasan yang berharga tentang cara menghadapi situasi negosiasi yang rumit dan mengatasi tantangan yang sulit. Ia mengajarkan kita untuk mengidentifikasi perspektif yang berbeda, berpikir kreatif, dan menemukan jalan keluar yang inovatif.

Buku ini memberikan panduan praktis dan strategi yang dapat digunakan oleh siapa pun yang terlibat dalam negosiasi yang sulit, baik dalam konteks bisnis, hubungan internasional, maupun kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan pendekatan yang disajikan dalam buku ini, kita dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam merundingkan kesepakatan yang tampaknya tidak mungkin dicapai.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Key Summary:

  1. Memahami Kepentingan: Dalam negosiasi yang sulit, kita perlu memahami kepentingan masing-masing pihak secara mendalam untuk mengidentifikasi kemungkinan kesamaan dan titik temu yang dapat menjadi dasar untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
  2. Mengembangkan Kreativitas: Kita harus berpikir di luar kotak dan mengembangkan solusi kreatif yang mungkin tidak terlihat pada awalnya. Dengan mempertimbangkan berbagai opsi baru, kita dapat menemukan jalan keluar yang tidak terduga dan mengatasi kebuntuan.
  3. Mengelola Emosi: Penting untuk mengendalikan emosi kita sendiri dan mengenali emosi lawan negosiasi. Dalam situasi yang sulit, kita perlu tetap tenang dan objektif, serta memahami bagaimana emosi dapat mempengaruhi proses negosiasi.
  4. Menggali Alternatif: Melihat lebih dari satu pilihan adalah kunci dalam negosiasi yang sulit. Kita harus mengidentifikasi dan mengembangkan alternatif yang dapat digunakan sebagai cadangan jika kesepakatan utama sulit dicapai.
  5. Berkomunikasi Efektif: Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam negosiasi. Kita perlu mendengarkan dengan saksama, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan menyampaikan gagasan dengan jelas dan persuasif untuk mempengaruhi pihak lain.
  6. Menghindari Jargon: Menghindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang mungkin tidak dipahami oleh semua pihak. Kita harus berkomunikasi dengan bahasa yang dapat dimengerti dan mencoba menjelaskan konsep yang kompleks secara sederhana.
  7. Membangun Kepercayaan: Kepercayaan merupakan fondasi penting dalam negosiasi yang sulit. Kita perlu berkomitmen untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan dengan cara menghormati janji, transparansi, dan integritas.
  8. Mengenali Kekuatan dan Kelemahan: Memahami kekuatan dan kelemahan kita sendiri serta kekuatan dan kelemahan pihak lain membantu kita untuk mempersiapkan strategi negosiasi yang lebih efektif. Kita dapat menggunakan informasi ini untuk menciptakan nilai tambah dalam kesepakatan.
  9. Mengatasi Perbedaan Budaya: Jika terlibat dalam negosiasi lintas budaya, kita harus menghormati perbedaan tersebut dan mempelajari norma dan kebiasaan pihak lain. Menunjukkan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya mereka dapat membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan peluang untuk mencapai kesepakatan.
  10. Menggunakan Kelembutan dan Kekerasan: Dalam negosiasi yang sulit, kita harus pandai memilih saat yang tepat untuk menggunakan kelembutan atau kekerasan dalam mempengaruhi pihak lain. Terlalu lemah atau terlalu agresif dapat merusak hubungan dan menghambat proses negosiasi.
  11. Fokus pada Minat Bersama: Kita harus mencari minat bersama antara pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi, yang dapat menjadi dasar bagi solusi yang saling menguntungkan. Menghindari sikap “menang-kalah” dan berusaha mencapai hasil yang memuaskan semua pihak.
  12. Bersiap dengan Informasi Mendalam: Persiapan yang matang dengan memperoleh informasi yang mendalam tentang topik dan pihak-pihak yang terlibat membantu kita untuk menghadapi negosiasi yang sulit dengan keyakinan dan otoritas.
  13. Mengatasi Hambatan Komunikasi: Kita perlu menyadari hambatan komunikasi yang mungkin timbul, seperti persepsi yang salah, kebisingan lingkungan, atau bahasa non-verbal yang ambigu. Dengan mengatasi hambatan ini, kita dapat memastikan pesan kita tersampaikan dengan jelas.
  14. Mencari Poin Kesepahaman: Dalam negosiasi yang sulit, penting untuk mencari poin kesepahaman atau persamaan pandangan antara pihak-pihak yang terlibat. Fokus pada hal-hal yang saling disepakati dapat membantu mengurangi konflik dan mencapai kesepakatan yang lebih mudah.
  15. Mengatasi Posisi Ekstrim: Kita harus waspada terhadap posisi ekstrim yang mungkin diambil oleh pihak lain. Mengajukan pertanyaan untuk memahami alasan di balik posisi tersebut dapat membuka ruang untuk eksplorasi solusi alternatif.
  16. Menghadapi Tekanan: Dalam situasi negosiasi yang sulit, tekanan dari pihak lain dapat meningkat. Kita perlu belajar mengatasi tekanan tersebut dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang.
  17. Melihat Lebih Jauh: Mengadopsi perspektif yang luas dan mengidentifikasi tujuan jangka panjang membantu kita untuk melihat lebih jauh dari konflik saat ini dan mencari solusi yang berkelanjutan.
  18. Menghargai Proses: Proses negosiasi itu sendiri adalah penting. Kita perlu menghormati dan memperhatikan langkah-langkah proses tersebut, termasuk mendengarkan, memberi umpan balik, dan merespons secara konstruktif.
  19. Berfokus pada Solusi, Bukan Masalah: Alih-alih terjebak dalam memperdebatkan masalah, kita harus beralih ke upaya mencari solusi bersama. Memusatkan perhatian pada solusi membantu mengatasi kebuntuan dan memajukan proses negosiasi.
  20. Belajar dari Kegagalan: Dalam negosiasi yang sulit, kegagalan mungkin terjadi. Kita perlu melihat kegagalan sebagai pembelajaran dan menganalisis apa yang bisa kita pelajari dari situasi tersebut untuk meningkatkan kemampuan negosiasi kita di masa depan.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill