Ringkasan Buku The Back of the Napkin by Dan Roam

Judul Buku: The Back of the Napkin: Solving Problems and Selling Ideas with Pictures

Nama Penulis: Dan Roam

Nama Penerbit: Portfolio

Tahun Penerbitan: 2008

“The Back of the Napkin: Solving Problems and Selling Ideas with Pictures” adalah buku yang ditulis oleh Dan Roam, seorang praktisi komunikasi visual dan konsultan bisnis terkenal. Buku ini diterbitkan oleh Portfolio pada tahun 2008.

Buku ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana mengatasi masalah dan menjual ide menggunakan gambar-gambar sederhana. Roam menggunakan konsep dasar gambar-gambar yang sederhana seperti yang biasanya ditemukan di belakang serbet untuk membantu kita memahami dan mengkomunikasikan gagasan secara lebih efektif.

Roam menjelaskan bahwa gambar adalah bahasa universal yang dapat mempermudah komunikasi kompleks. Dalam buku ini, ia memperkenalkan enam langkah proses berpikir visual yang membantu kita mengungkapkan ide-ide mereka dengan cara yang mudah dipahami dan meyakinkan. Langkah-langkah tersebut meliputi melihat, menunjukkan, membayangkan, menemukan, menguji, dan berbagi.

Melalui berbagai contoh kasus dan ilustrasi, Roam membantu kita memahami bagaimana mengubah ide kompleks menjadi gambar sederhana yang dapat dengan mudah dipahami oleh siapa pun. Ia juga mengajarkan teknik-teknik untuk menggambarkan hubungan antara berbagai elemen dan mengatur informasi dengan cara yang logis dan persuasif.

“The Back of the Napkin” sangat berguna bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, terutama dalam menyampaikan ide-ide yang kompleks. Buku ini relevan bagi pebisnis, profesional pemasaran, guru, mahasiswa, dan siapa pun yang ingin mempelajari seni komunikasi visual secara efektif. Dengan memanfaatkan kekuatan gambar, kita dapat mengatasi hambatan komunikasi dan membawa ide-ide mereka kepada orang lain dengan cara yang kuat dan meyakinkan.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Key Summary:

  1. Memulai dengan gambar sederhana: Kita dapat memulai dengan menggambar gambar sederhana untuk menggambarkan ide kita sebelum mencoba mengungkapkannya secara verbal. Hal ini membantu kita mengklarifikasi dan menyederhanakan ide-ide kompleks sebelum berbagi dengan orang lain.
  2. Identifikasi masalah utama: Dengan menggunakan gambar, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi masalah utama yang perlu dipecahkan. Gambar membantu kita memvisualisasikan tantangan yang kita hadapi secara lebih jelas, membantu kita fokus pada inti permasalahan.
  3. Gunakan garis dan bentuk yang sederhana: Kita tidak perlu menjadi seniman yang mahir untuk menggambarkan ide kita. Dengan menggunakan garis dan bentuk sederhana, seperti lingkaran, persegi, atau panah, kita dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami.
  4. Gunakan gambar untuk mendorong diskusi: Gambar dapat menjadi alat yang efektif untuk memulai diskusi dan mendorong partisipasi. Ketika kita menggambarkan ide kita dengan jelas, orang lain lebih cenderung terlibat dan memberikan tanggapan yang berarti.
  5. Menggunakan prinsip “SHOW” (Simple, Heartfelt, Owning, Wow): Ketika menggambarkan ide, kita harus berusaha membuatnya sederhana, tulus, mengambil tanggung jawab, dan memberikan kesan yang menarik. Prinsip ini membantu kita mengkomunikasikan gagasan dengan lebih kuat dan meyakinkan.
  6. Menggunakan diagram dan grafik: Kita dapat menggunakan diagram dan grafik sederhana untuk menggambarkan hubungan antara berbagai elemen. Ini membantu kita mengorganisir informasi secara logis dan mempermudah orang lain untuk memahaminya.
  7. Menggunakan gambar untuk menjelaskan data: Saat kita memiliki data yang kompleks, menggambarkannya dalam bentuk grafik atau diagram membantu kita menyajikan informasi tersebut secara lebih jelas dan mudah dicerna.
  8. Membayangkan solusi alternatif: Dengan menggambar sketsa, kita dapat dengan cepat memvisualisasikan solusi alternatif untuk masalah yang dihadapi. Ini membantu kita berpikir secara kreatif dan melihat berbagai kemungkinan.
  9. Menggunakan “Six by Six” untuk menguji gagasan: Prinsip ini melibatkan menggambar enam gambar yang mewakili enam cara berbeda untuk melihat atau mengatasi suatu masalah. Ini membantu kita menguji gagasan kita dari berbagai sudut pandang dan memastikan kita telah mempertimbangkan berbagai aspek.
  10. Menggunakan cerita visual: Menggambarkan cerita dalam bentuk gambar membantu kita mengaitkan gagasan-gagasan kita secara emosional dengan audiens kita. Ini membuat cerita kita lebih mengesankan dan mudah diingat.
  11. Membagi ide dengan gambar-gambar yang kuat: Kita dapat menggunakan gambar yang kuat untuk mengkomunikasikan pesan inti dengan cara yang menarik dan menggugah minat. Hal ini membantu kita menciptakan dampak yang lebih besar saat berbagi ide dengan orang lain.
  12. Menciptakan peta konseptual: Dengan menggambar peta konseptual, kita dapat mengorganisir dan menghubungkan ide-ide yang kompleks. Peta konseptual membantu kita melihat pola dan hubungan yang mungkin terlewatkan dalam presentasi verbal.
  13. Menggunakan gambar untuk mendapatkan perspektif baru: Dengan menggambarkan ide kita, kita dapat melihatnya dari perspektif yang berbeda dan menemukan solusi atau pemahaman baru. Gambar membantu kita “melihat” ide kita dengan lebih jelas.
  14. Menggunakan gambar untuk menggali gagasan yang tak terlihat: Terkadang, konsep yang penting sulit untuk dijelaskan secara verbal. Dengan menggambar gambar yang merepresentasikan konsep abstrak, kita dapat membantu orang lain memahami dan berpikir lebih dalam tentang gagasan tersebut.
  15. Membuat sketsa untuk memecahkan masalah secara kolaboratif: Dalam sesi kerja kelompok, menggunakan gambar untuk menciptakan sketsa bersama membantu memfasilitasi pemikiran dan kreativitas kolektif. Sketsa dapat menjadi titik awal yang baik untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill