Siapa yang tidak mengenal perusahaan startup. Startup merupakan usaha rintisan yang awamnya berumur tidak lebih dari lima tahun dari awal mereka beroperasi. Semua orang berlomba-lomba untuk menciptakan perusahaan startup terbaik versinya sendiri, salah satunya startup milik MySkill.id ini, loh. Ada anggapan bahwasanya merintis startup lebih mudah dibandingkan perusahaan corporate dengan cangkupan yang lebih besar.
Benarkah demikian? Untuk menjawabnya, MySkill.id menyediakan lima langkah awal yang dapat menjadi dasar apabila kamu bercita-cita menjalankan sebuah startup. Mari simak bersama, siapa tahu kamu bisa memulai langkah awalmu di sini.
1. Berangkat dari Sebuah Ide
Semua hal besar senantiasa berangkat dari pemikiran yang matang. Begitu juga terkait pembangunan startup ini. Critical thinking akan mengantar kita kepada ragam gagasan baru yang nantinya akan turut melahirkan solusi terkait hal tersebut. Sebelumnya, pahamilah apa yang hendak dibangun serta jangan lupa untuk menyiapkan rancangan lain yang nantinya akan memperkuat ide. Jangan pelit untuk berpikir! Semakin banyak business plan yang tersedia, besar harapan bahwa kamu telah siap menghadapi kemungkinan terburuk ketika menjalankan bisnis ini.
2. Mengerti Target dan Permintaan Pasar Startup
Setelah merampungkan ide, mulailah dengan menargetkan sasaran dari pembentukan startup milikmu. Jika tidak memiliki target, bagaimana mungkin kamu mampu memenuhi kebutuhan pasar? Berbekal daftar sasaran inilah, perlahan kamu bisa mulai mengerti jenis permintaan pasar yang paling banyak diminati massa. Inilah yang kelak akan membuat perusahaan berkembang.
Apabila hal tersebut menjadi acuan dalam pembangunan startup, maka dengan mudah perusahaan akan meningkatkan kualitas produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen. Bila tidak begitu, rasanya sulit untuk bersaing dengan startup lain yang tentunya akan sangat gencar menarik klien. Pelan tapi pasti, perusahaan akan tumbuh seiring dengan permintaan pasar yang ada.
Baca Juga: Awas Termakan Mitos! Ini Fakta Bekerja di Startup
3. Tim yang Sejalan Itu Adalah Kebutuhan Besar Startup
Mencari orang yang ingin bekerja merupakan hal yang lebih mudah ketimbang mencari partner kerja yang mampu berjalan seirama dengan kita. Hal ini sedikit tricky dan perlu pertimbangan yang matang terkait perekrutan pekerja nantinya. Terlebih lagi startup merupakan perusahaan baru yang membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga stabilitasnya. Team dengan visi yang sama tentu akan memudahkan banyak hal. Namun, bukan berarti memiliki pandangan yang berbeda itu tidak benar, ya.
Sederhananya, membangun perusahaan dengan orang-orang yang seirama tentu akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman. Membangunnya juga bukan suatu hal yang mudah, tidak sembarang orang yang kita terima mampu berjalan beriring dengan tujuan awal pembangunan startup ini. Jangan salah pilih rekan, ayo mulai tentukan kriteria teamwork impian kamu dari sekarang!
4. Perhatikan Modal
Tidak ada larangan untuk menjadi pribadi yang idealis, namun ada baiknya tetap sisipkan sisi realistis pada startup kamu. Perusahaan tentu tidak akan berkembang tanpa kontribusi dana yang cukup di dalamnya. Uang memang bukan segalanya, tetapi hal yang tidak dapat kita pungkiri bahwasanya tidak ada perusahaan yang dapat berjalan tanpanya. Ide yang hebat membutuhkan sokongan dana yang tepat.
Mulailah untuk mencari pendanaan sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak sumber dana yang bisa didapat agar perusahaan tetap berdiri. Salah satunya adalah modal yang berasal dari tabungan pribadi. Rasanya ini merupakan tipe pendanaan yang awam digunakan, sebab bagaimana mungkin seseorang mampu membangun sebuah perusahaan tanpa pegangan sepeser pun?
Berani saja tidak cukup. Seorang founder startup harus mampu berpikir ke depan, karena masa depan perusahaan juga bergantung pada leader-nya. Pendanaan juga bisa kamu dapatkan dengan cara mencari investor. Bangunlah banyak relasi dan tingkatkan kualitas perusahaan kamu agar para investor di luar sana tidak ragu menanam modal pada startup milikmu.
Baca Juga: Jangan Terkecoh! Yuk, Temukan 4 Perbedaan Perusahaan Startup dan Corporate
5. Keep on The Track
Sebuah perusahaan tentu membutuhkan perhatian yang penuh untuk menjaga keberlangsungannya. Setelah semua tahapan sebelumnya terpenuhi, tetaplah fokus dengan tujuan awal. Jangan terlena dengan apa yang telah tercapai. Titik lengah inilah yang di kemudian hari ditakutkan akan menjadi mata pisau bagi startup milikmu.
Ketika kamu sedang ada di fase tersebut, cobalah untuk mengingat tujuan awal membentuk perusahaan ini. Hal tersebut akan membantumu untuk kembali berada di jalur yang semestinya. Sebagaimana kita ketahui, tidak ada jaminan untuk kestabilan sebuah startup. Harus tetap ada pengembangan serta pertumbuhan yang akan membantu perusahaan ini untuk tetap berdiri.
Setelah dirasa kamu mampu memenuhi lima tahapan tersebut, sudah saatnya membuka bisnismu sendiri. Jangan lupa untuk mempertimbangkan keberlangsungan jangka panjang ya, tentu kamu tidak ingin perusahaan ini hanya berumur jagung, bukan? Beritahu kami perusahaan startup seperti apa yang ingin kamu bangun. Tinggalkan jejak digital di kolom komentar milik Myskill.id, ya.
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Myskill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Baca Juga: 6 Startup Pendidikan yang Boleh Banget Kamu Jadikan Tempat Belajar
Editor: Agnes Zefanya Yonatan