LinkedIn mungkin sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa yang sedang gencar mencari pengalaman kerja. Melalui LinkedIn, pengguna diharuskan untuk membuat personal branding selengkap dan semenarik mungkin agar para perekrut pekerjaan dapat dengan mudah mencari kandidat yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk paham cara membuat profil Linkedin yang baik.
Nah, Myskill.id akan menjelaskan 5 hal penting untuk membuat profil LinkedIn bagi kamu para fresh graduates maupun mahasiswa tingkat akhir yang ingin mencari pengalaman pekerjaan. Mari simak bareng-bareng!
Daftar Isi
1. Menggunakan Foto Profil Profesional
LinkedIn itu ibarat CV online. Agar para perekrut pekerjaan melirik dan tertarik dengan kamu, maka gunakan foto profil yang profesional dan rapi.
Pilihlah sebuah foto yang menurut kamu paling bagus dan dengan jelas menunjukkan wajahmu. Jangan lupa untuk memerhatikan background foto yang memiliki tone warna enak dilihat.
Ini akan menjadikan profil LinkedIn kamu lebih rapi dan casual, tapi tetap profesional.
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
2. Judul dan Ringkasan Profil Menarik, tapi Profesional
Agar para perekrut pekerjaan mudah menemukanmu di LinkedIn, buat sebuah slogan atau moto profesional yang ringkas, tapi tetap menarik.
Misalnya, kamu seorang lulusan Jurusan Teknik Elektro, maka kamu bisa menulisnya dengan “Seorang Lulusan Baru Teknik Elektro dari Universitas Diponegoro.”
Lalu, di ringkasan profil, kamu dapat mengisi secara singkat seperti mata kuliah peminatan, GPA (IPK), dan hal yang dicapai sewaktu berkuliah.
Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.
3. Masukkan Informasi Kontak
Agar para perekrut pekerjaan bisa menghubungi kamu, cantumkanlah beberapa informasi kontak seperti alamat email ataupun nomor telepon. Dengan mencantumkan informasi kontak yang jelas, maka perekrut pun akan mudah untuk reach out kamu.
Hal ini penting karena mungkin saja perekrut menginginkan lebih banyak informasi mengenai dirimu. Kamu pasti tidak ingin melewatkan kesempatan ini, bukan?
Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.
4. Cantumkan Tentang Pengalaman Sebelumnya
Masukkan pengalaman-pengalamanmu dalam bidang akademik maupun nonakademik. Seperti project, pelatihan, magang, maupun pekerjaan sebelumnya.
Ini akan memudahkan para perekrut pekerjaan dalam menentukan kandidat yang tepat dalam menyeleksi profil LinkedIn-mu. Selain sebagai syarat background pengalaman, bagian ini juga bisa menjadi personal branding kamu!
Sertifikat-sertifikat pendukung bisa kamu unggah juga agar para perekrut tahu bahwa kamu benar-benar pernah memiliki pengalaman dalam bidang yang disebutkan.
5. Rekomendasi Kuat atau Bukti Sosial
Kamu bisa memasukkan rekomendasi-rekomendasi dari dosen, teman kerja, supervisor, maupun atasan. Ini akan menjadi pertimbangan apakah kamu memang benar-benar mumpuni atau memiliki background pengalaman yang kuat pada bidang yang sebelumnya kamu tekuni.
Cantumkan juga portofolio hasil atau karya yang telah kamu buat sebelumnya. Portofoliomu dapat berupa kumpulan tulisan maupun gambar. Dengan portofolio, para perekrut pekerjaan akan lebih mudah memilihmu karena kamu telah mencantumkan hasil nyata dari background pekerjaanmu sebelumnya.
Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.
Itulah 5 hal penting dalam membuat profil LinkedIn bagi kamu mahasiswa yang sedang mempersiapkan pencarian kerja. Kamu juga bisa cek bootcamp Myskill.id tentang bagaimana membangun profil LinkedIn yang baik. Di sana kamu akan mendapatkan pelatihan dan pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan profil LinkedIn. Yuk, buruan cek!
Tetaplah berproses dan terus semangat!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.