5 Tahap Sebelum Kamu Menerapkan Design Sprint

Tahukah kamu apa itu design sprint? Design sprint merupakan metode yang berguna untuk memecahkan masalah secara cepat. Lima langkah kerja yang terkandung di dalamnya dapat membantu perusahaan guna membuat produk berdasarkan pola pikir design thinking. my

Apa itu design thinking? Sudah kami singgung sebelumnya, istilah tersebut ialah metodologi dalam menghadapi permasalahan bisnis yang ada dengan mengutamakan kepentingan konsumen. Jadi, ibaratnya kamu akan memperoleh tuntutan untuk berpikir bagaimana keputusan bisnis pada akhirnya nanti bisa berfokus ke kebutuhan konsumen. Namun, sebenarnya tak hanya berfokus pada itu saja, melainkan seperti melakukan prototyping.

Nah, selain prototyping tadi, ada tahapan lain yang harus kamu jalani sebelum menerapkan design sprint. Apa saja ya, listnya? Tenang, kamu bisa menyimak informasi berikut supaya lebih mengenal tahapan design sprint. Mari kita simak bersama-sama!

1. Understand sebagai Bagian dari Kelima Tahapan Sebelum Menerapkan Design Sprint

5 Tahap Sebelum Kamu Menerapkan Design Sprint
Pahami setiap komponen masalah yang ada

Tahap ini adalah langkah awal dalam usaha menyamakan pandangan mengenai suatu pembahasan produk. Topik pembahasan meliputi business goals, kebutuhan konsumen, batas kesanggupan kamu, siapakah stakeholdermu, dan lain sebagainya. Teknik spesifik yang biasanya perusahaan gunakan ialah wawancara.

Perusahaan mengadakan sesi wawancara bersama para pengguna dan calon pengguna. Hasil wawancara tersebut nantinya akan menjadi bahan bertukar pikiran seluruh anggota tim inti. Setelahnya, hasil dari pertemuan itu berbentuk struktur permasalahan agar nantinya bisa diselesaikan melalui proses selanjutnya.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca panduan lengkap Graphic Design di sini.

2. Diverge

5 Tahap Sebelum Kamu Menerapkan Design Sprint
Tim mesti bisa mencari solusi dalam menghadapi masalah

Tahap kedua merupakan tahap menghimpun ide atau gagasan sebanyak mungkin dari setiap individu yang tergabung dalam tim. Fungsinya apa? Sudah jelas untuk mencoba mencari solusi dari permasalahan yang tim temukan pada tahap pertama. 

Sebisa mungkin kamu dapat memetakan masalah supaya semua bisa terpantau. Ohiya, sahabat MySkill, penting untuk kamu mengantisipasi adanya pelebaran masalah agar tim juga fokus ke hal itu saja dan tidak terdistract dengan masalah lain yang sebenarnya tidak memberikan dampak besar.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

3. Decide Merupakan Tahap Ketiga dalam Proses Eksekusi Design Sprint

5 Tahap Sebelum Kamu Menerapkan Design Sprint
Berhati-hatilah dalam memutuskan rancangan terbaik

Tahap selanjutnya adalah memutuskan mana ide terbaik yang cocok dengan proyek bisnis kamu. Sebelum itu, anggota tim akan melalui proses diskusi panjang agar menemukan ide yang pas dan layak. Setiap orang yang ikut dalam diskusi tersebut sebagian besar pastinya telah mengungkapkan ide terbaiknya. Wah, cukup sulit juga ya dalam menentukan mana ide yang akan mereka jalankan.

Lebih lanjut, masing-masing aggota tim bisa menuliskan gagasan terbaiknya pada dot stickers dan menempelkannya ke papan. Selanjutnya, tinggal pilih deh mana yang sesuai dan hitung dengan cara voting. Sebelum lanjut ke langkah berikutnya, hasil keputusan itu akan dibentuk sedemikian rupa menjadi sebuah desain yang tertata.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

4. Prototype

5 Tahap Sebelum Kamu Menerapkan Design Sprint
Proses penciptaan produk yang kedudukannya sebagai tester

Pada tahap keempat, tim developer kemudian berkumpul guna berdiskusi dan membuat prototype berdasarkan desain yang telah semua orang setujui. Tahap ini memang cukup sulit untuk kamu lewati karena mesti menekan biaya pembuatan produk. 

Mengapa kamu harus melakukan itu? Ya sebab produk tersebut bukan merupakan hasil akhir atau anggap saja itu gambaran kecil yang perusahaan berikan. Akan tetapi, bukan berarti kamu boleh bersikap acuh tak acuh terhadap tingkat ketelitiannya, ya, soalnya pihak perusahaan menghindari sekali tanggapan negatif user.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

5. Validate sebagai Langkah Terakhir dalam Proses Design Sprint

5 Tahap Sebelum Kamu Menerapkan Design Sprint
User akan memvalidasi hasil usaha kamu

Pada tahap ini kamu melakukan validasi dengan kegiatan berupa penilaian oleh para user terhadap prototype produk yang sudah susah payah tim buat. Pengujian seperti ini sangatlah penting dijalankan oleh user yang tepat.

Maksudnya tepat itu seperti apa? Maksudnya adalah seseorang yang mempunyai wawasan atau keahlian yang sejalan dengan bidang yang kamu tekuni sekarang untuk produkmu. Lalu, developer perusahaan tidak boleh berkontribusi pada kegiatan penilaian ini supaya hasilnya lebih subjektif dan jelas.

Cukup sekian informasi yang bisa kami berikan terkait tahap-tahap yang wajib kamu lalui sebelum menggunakan design sprint. Semoga dapat membantu membuka wawasan kamu, sahabat MySkill. Tak lupa kembali kami ingatkan jika ada hal yang ingin kamu bagi, kamu dapat mencantumkannya pada kolom komentar, ya!

Sekadar pemberitahuan, MySkill.id memiliki berbagai macam layanan kelas yang topiknya menarik dan harganya pun tidak menguras isi dompet karena murah, lho. Wajib banget kamu cobain, nih. 

Selanjutnya, ada juga materi yang berhubungan dengan tema pembahasan kali ini, yaitu tentang metode google design sprint. Apabila kamu mengikuti kelas ini, kamu akan mendapatkan penjelasan mengenai proses umum mendesain tampilan layar, memahami permasalahan pengguna, tahapan google design sprint, dan memvalidasi solusi design.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill