Participatory Design: Definisi, Metode dan Manfaatnya

Sebuah bisnis akan selalu membutuhkan peningkatan dan inovasi sebagai upaya penyempurnaan bisnis yang baik. Salah satu caranya adalah dengan mengaplikasikan participatory design. Hal ini bisa menghadirkan konsep dan ide yang lebih inovatif bersamaan dengan meneliti dan memperbaiki kekurangan.

Oleh sebab itu, MySkill.id mengulas participatory design yang memiliki manfaat bagi proses penelitian dan pengembangan bisnis serta produk. Simak ulasan berikut ini, ya!

1. Apa itu Participatory Design?

Participatory design atau desain partisipatif adalah strategi yang membawa desainer dan pelanggan atau pengguna ke dalam proses penelitian dan pengembangan. Cara ini sebagai pengembangan solusi produk dalam proses berulang dan bersamaan dengan pengguna masa depan. Pendekatannya berfokus pada proses dan prosedur desain, bukan gaya desain.

Artinya user bekerja secara langsung dengan desainer untuk membuat desain interface yang ramah pengguna untuk meningkatkan pengalaman yang lebih baik. Dalam hal ini, semua pihak yang berkepentingan akan memberikan masukan untuk pertumbuhan proyek.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca panduan lengkap Graphic Design di sini.

2. Metode Participatory Design

Untuk mengkolaborasikan keinginan dan pengalaman, sejumlah metode yang bisa perusahaan lakukan antara lain:

• Merancang angket atau kuesioner dengan pertanyaan yang terbuka kepada pengguna atau pelanggan.
• Melakukan interview kepada sebagian pengguna terpilih untuk memberikan kritik dan saran yang objektif.
• Menggunakan formulir sebagai alat survey untuk akan mendapatkan kumpulan informasi, saran, maupun kritik yang lebih kuantitatif.
• Merancang prototype untuk menunjukan cara mengembangkan produk.
• Membuka forum untuk berdiskusi bersama terkait produk, pengembangannya, hal yang perlu perusahaan tingkatkan, dan lain sebagainya.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

3. Manfaat Desain Partisipatif

Desain partisipatif bisa digunakan pada banyak industri yang berbeda dan untuk berbagai kebutuhan. Secara umum, manfaatnya adalah menciptakan perspektif yang unik, orisinal, dan inovatif ke dalam sebuah proses desain dengan mempertimbangan sudut pandang dan pengalaman pengguna.

Hal ini dikarenakan pandangan desainer dan developer kebanyakan tidak sama dengan perspektif yang pengguna terima. Biasanya, selama proses user bisa saja menemukan peluang tersembunyi atau value yang selama ini terlewatkan. Manfaat lainnya adalah adanya peningkatan kualitas dan fungsionalitas berkelanjutan pada produk atau layanan.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

4. Kapan Waktu yang Tepat Untuk Menggunakannya?

Perusahaan dapat menerapkan metode ini kapan saja selama proses pengelolaan atau pengembangan situs web, produk, dan bisnis. Penerapannya akan cocok saat perusahaan menginginkan feedback dari pengguna, hal ini juga bisa meningkatkan pengalaman pengguna atau mempertanyakan relevansi produk di antara para pesaing.

Ya, itulah ulasan terkait participatory design atau desain partisipatif yang berguna untuk pengembangan bisnis dan produk masa depan dengan pengguna. Selalu ada plus dan minus dalam menjalankan metode apapun baik desain maupun bisnis. Desain partisipatif akan membawa manfaat yang baik, tetapi untuk melakukannya tetap membutuhkan perencanaan yang matang agar desainer dan pengguna dalam berjalan selaras.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Nah, kamu bisa memahami lebih dalam terkait topik ini bersama MySkill.id! Gabung dan ikuti kelas Desain UI-UX untuk belajar lebih banyak mengenai pengembangan produk digital, seperti proses desain, riset pengguna, Google Design Sprint, serta  validasi solusi desain.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill