B2B vs B2C Marketing, Yuk Kenali 5 Perbedaannya!

Ada yang sudah tahu tentang B2B vs B2C? Business-to-business (B2B) merupakan bisnis yang pelanggannya itu perusahaan lain. Contohnya seperti layanan software yang membantu SEO. Sementara itu, pelanggan pada business-to-customer (B2C) adalah individu. Contohnya yaitu online shop skincare yang menjual produk body lotion.

Meskipun sama-sama menjual produk kepada konsumen, sistem marketing mereka cukup berbeda. Singkatnya, pelanggan membeli suatu produk berdasarkan kebutuhan atau keinginannya sedangkan decision making bagi suatu business adalah berdasarkan diskusi yang melibatkan banyak orang.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Sepertinya sama saja ya? Jawabannya adalah tidak, apalagi jika dilihat dari bagaimana pemasaran ini menggunakan channels dan melibatkan pelanggannya. Berikut MySkill.id berikan penjelasan singkatnya, yuk simak!

1. Hubungan dengan Pelanggan: B2B vs B2C

B2B vs B2C Marketing, Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
B2B menginginkan hubungan yang awet sementara B2C memiliki hubungan singkat dengan pelanggan

Marketing B2B lebih fokus dalam membangun hubungan untuk waktu yang lama karena berkaitan dengan siklus pembelian yang berulang, bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Maka dari itu, bisnis akan berusaha untuk memberikan yang terbaik guna mendapat umpan balik yang bagus karena review yang diberikan akan mempengaruhi pengguna lain.

Strategi pemasaran B2C lebih menonjolkan penjualan produk, sehingga hubungan yang terjalin bersifat transaksional dan singkat. Karena jumlah customer biasanya lebih banyak, review penggunaan produk paling bagus dapat menutupi yang buruk, namun kualitas yang ditawarkan harus tinggi pula.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

2. Branding

B2B vs B2C Marketing, Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
B2B fokus untuk lead generation sementara B2C menginginkan produknya well recognize

Business-to-business lebih mementingkan hubungan bisnis dengan cara memberikan layanan terbaik dan konsisten, karena seperti  yang telah MySkill.id sampaikan, bahwa hubungan ini akan berjalan dalam waktu yang lama. Kemudian, bisnis akan selalu berusaha untuk menyesuaikan brand mereka dengan perubahaan keinginan target pasar.

Lain halnya dengan B2B, business-to-customer memprioritaskan pesan yang pelanggan berikan. Bisnis sangat menginginkan pelanggannya memberikan review bagus dan tinggi agar pembeli lain akan tertarik untuk membeli. Karena minimalnya interaksi dengan pelanggan, B2C akan berusaha untuk memberikan kesan terbaik bagi pelanggannya demi memastikan mereka akan repurchase.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

3. Decision Making Process: B2B Lebih Lama daripada B2C

B2B vs B2C Marketing, Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
Membutuhkan waktu diskusi lebih lama pada B2B untuk membeli produk daripada B2C

Butuh waktu lebih untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian pada B2B, karena selain memikirkan tingkat finansial, bisnis juga harus mempertimbangkan kebahagiaan pekerjanya. Contohnya seperti apakah jika biaya produk cukup tinggi, mereka harus merumahkan pekerja atau tidak, and so on.

Pada B2C, melalui penjelasan akan sebuah produk, pelanggan langsung dapat menentukan pilihan. Jika membutuhkannya, maka mereka dapat langsung membeli. Biasanya suatu bisnis akan menyederhanakan sistem pembelian mereka. Kamu pasti pernah kan nggak jadi beli barang karena proses pembelian dan pembayarannya ribet.

4. Audience Targeting

B2B vs B2C Marketing, Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
B2B memiliki audiens yang lebih spesifik sedangkan jangkauan B2C lebih luas

Business-to-business memiliki target pasar yang lebih kecil dan spesifik (focus on niche), sehingga mereka harus fokus pada data seperti demografi target pelanggan atau keinginannya. Misalkan menggunakan Google Analytics, bisnis akan lebih tahu apa intensi pelanggan terhadap suatu kata kunci.

Business-to-customer dengan target pasar yang lebih besar, maka penting untuk mereka menggunakan banyak channels. Mereka akan mengiklankan suatu produk dengan meng-highlight pesan-pesan tertentu. Taktik lainnya adalah dengan memunculkan banyak iklan atau mengoptimalisasikan landing  page. 

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut

5. Periklanan: Jangan Gunakan Jargon dalam Marketing B2B

B2B vs B2C Marketing, Yuk Kenali 5 Perbedaannya!
Penggunaan bahasa pada B2C lebih lugas

Alih-alih menggunakan kalimat persuasif, B2B marketing lebih menekankan pada penggunaan kata-kata yang umum dipahami oleh seorang ahli. Mereka tidak berusaha memikat pelanggan untuk melakukan pembelian secara impulsif, namun fokus pada membangun kepercayaan.

Copywriting dilakukan dengan kalimat yang lebih santai dan sederhana agar dapat membangkitkan emosi konsumen. Contohnya, seseorang membeli produk skincare seharga 50 ribu rupiah dan suatu bisnis yang membeli software senilai 10 juta rupiah. Opsi pertama memiliki waktu decision making yang lebih singkat bukan?

Itulah penjelasan terkait perbedaan B2B vs B2C marketing. Mereka sama-sama memasarkan suatu produk namun target pelanggan serta strategi pemasarannya berbeda. Apakah sekarang sudah paham perbedaannya? Kamu bisa berikan komentar di bawah jika mengetahui perbedaan lainnya ya. Yuk sharing ilmu!

Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join MySkill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill