Quiet Firing: Arti, Tanda, Alasan, dan Cara Menghindarinya

Quiet firing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses penghentian pekerjaan secara diam-diam atau tanpa pemberitahuan resmi kepada karyawan. Ini sering kali terjadi ketika seorang karyawan diberhentikan secara tidak langsung atau tidak langsung dipaksa untuk keluar dari pekerjaannya tanpa diberikan pemberitahuan atau kesempatan untuk memperbaiki situasi.
Berikut ini, mari kita bahas lebih lanjut terkait quiet firing, tanda-tanda yang mengindikasikan adanya quiet firing, alasan di baliknya, dan cara menghindarinya.

Arti Quiet Firing

Quiet firing adalah tindakan penghentian pekerjaan yang dilakukan tanpa pemberitahuan resmi atau proses yang transparan kepada karyawan yang bersangkutan. Proses ini sering kali dilakukan secara diam-diam oleh atasan atau manajer yang tidak ingin menghadapi konfrontasi langsung atau proses hukum yang rumit terkait dengan pemecatan.

Tanda-tanda Quiet Firing

  1. Penugasan yang Terus Berkurang: Karyawan mulai diberikan tugas-tugas yang semakin sedikit atau tidak relevan dengan tanggung jawab utama mereka.
  2. Isolasi dari Tim: Karyawan diisolasi dari tim atau proyek tertentu tanpa alasan yang jelas atau komunikasi yang tepat.
  3. Umpan Balik yang Kurang atau Negatif: Karyawan tidak lagi menerima umpan balik yang konstruktif atau positif dari atasan atau rekan kerja.
  4. Perubahan dalam Kebijakan atau Prosedur: Karyawan melihat perubahan yang tiba-tiba dalam kebijakan atau prosedur yang memengaruhi posisi atau pekerjaannya tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Alasan Quiet Firing

  1. Menghindari Konfrontasi: Atasan atau manajer mungkin tidak ingin menghadapi konfrontasi langsung dengan karyawan yang akan dipecat, sehingga mereka memilih untuk melakukan quiet firing.
  2. Mengurangi Ketidaknyamanan: Proses pemecatan formal dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau ketegangan di tempat kerja, sehingga atasan memilih untuk menghindari situasi ini dengan melakukan quiet firing.
  3. Menghemat Waktu dan Biaya: Proses pemecatan formal dapat memakan waktu dan biaya yang cukup besar bagi perusahaan, sehingga quiet firing dianggap sebagai alternatif yang lebih hemat biaya.

Cara Menghindari Quiet Firing

  1. Komunikasi Terbuka: Atasan atau manajer harus memastikan komunikasi terbuka dan jelas dengan karyawan. Mereka harus memberikan umpan balik secara teratur dan terlibat dalam dialog yang konstruktif.
  2. Pengembangan Karyawan: Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan untuk membantu mereka meningkatkan keterampilan dan kinerja mereka di tempat kerja.
  3. Proses Pemecatan yang Transparan: Jika terjadi situasi di mana pemecatan tidak dapat dihindari, atasan harus mengikuti proses pemecatan yang transparan dan adil. Mereka harus memberikan pemberitahuan yang memadai kepada karyawan dan memberikan kesempatan untuk mengatasi masalah atau memperbaiki kinerja mereka.

Kesimpulan

Quiet firing adalah proses penghentian pekerjaan yang dilakukan tanpa pemberitahuan resmi kepada karyawan yang bersangkutan. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan keraguan di tempat kerja serta merugikan reputasi perusahaan. Untuk menghindari quiet firing, komunikasi terbuka, pengembangan karyawan, dan proses pemecatan yang transparan sangat penting. Dengan menjaga komunikasi yang baik dan memberikan dukungan yang tepat kepada karyawan, perusahaan dapat mencegah terjadinya quiet firing dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.

Tinggalkan Balasan