Reksa Dana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang terdapat dalam pasar modal. Investasi jenis ini cukup populer di Indonesia dan sering menjadi pilihan masyarakat khususnya bagi investor pemula.

Hal tersebut karena investasi jenis ini tergolong user friendly, minim risiko, dan tentunya sudah berada dalam pengawasan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sehingga tak perlu khawatir kalau uang yang kamu investasikan akan hilang.

Lalu, apa sebenarnya reksa dana dan bagaimana cara menggunakannya? Yuk, simak penjelasan mengenai definisi, jenis-jenis, keuntungan, dan risikonya berikut ini!

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut

1. Pengertian Reksa Dana

Reksa Dana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
Reksa dana adalah salah satu wadah investasi bagi masyarakat

Inestasi jenis ini pertama kali muncul di Indonesia pada Juli 1996 yang diprakarsai oleh PT Danareksa Investment Management, salah satu anak perusahaan PT Danareksa (Persero). Selain sebagai pencetus, Danareksa juga menjadi perusahaan tertua di tanah air yang bergerak di bidang investment banking.

Merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).

Berdasarkan pengertian tersebut, ada 3 aspek penting terkait investasi jenis ini. Pertama, terdapat sumber dana yang berasal dari masyarakat atau pemodal. Kedua, pemodal menginvestasikan dana tersebut pada portofolio efek. Ketiga, manajer investasi (MI) bertugas untuk mengelola serta mengalokasikan dana pada produk investasi, seperti pasar uang, obligasi, saham, deposito, dan lain-lain.

Nantinya, keuntungan investasi ini berasal dari pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada NAB (Nilai Aktiva Bersih). Manajer investasi (MI) sendiri juga akan mendapatkan fee yang bersumber dari persentase nilai aset.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

2. Jenis-Jenis Reksa Dana

Reksa Dana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
Jenis-jenis berdasarkan tujuan, risiko, dan strategi

Berikut adalah uraian mengenai jenis-jenis pada investasi RD berdasarkan tujuan, risiko, dan strategi:

  • Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)/Money Market Funds

Jenis ini menginvestasikan 100% dana kelolaannya pada instrumen pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Tujuannya yaitu untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Apabila kamu berniat untuk investasi jangka pendek, RDPU bisa menjadi pilihan terbaik karena memiliki risiko paling minim daripada jenis yang lain. Namun, keuntungan yang kamu peroleh juga akan lebih sedikit atau berbanding lurus dengan tingkat risiko.

  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)/Fixed Income Funds

Fixed income funds merupakan jenis yang mengharuskan kamu untuk investasi dalam bentuk efek utang atau obligasi dengan minimal 80% dan maksimal 95% dari aktiva. Obligasi tersebut memiliki masa jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Adapun tujuan dari RDPT adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Jika kamu berniat melakukan investasi jangka menengah (2—5 tahun), RDPT bisa menjadi pilihan tepat. Namun, tingkat risikonya relatif lebih tinggi daripada RDPU.

  • Reksa Dana Saham (RDS)/Equity Funds

Hampir sama dengan jenis sebelumnya, jenis satu ini mengharuskan kamu untuk melakukan investasi dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas dengan besar minimal 80% dari aktiva.

Jika kamu berminat untuk melakukan investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun), RDS bisa menjadi pilihan karena memiliki keuntungan sekaligus risiko paling tinggi dari jenis lainnya.

  • Reksa Dana Campuran (RDC)/Discretionary Funds

Sesuai namanya, investasi jenis ini mengalokasikan dana pada berbagai macam produk, seperti saham, obligasi, deposito, dan lain-lain. Jenis ini bisa menjadi pilihan jika kamu berniat melakukan investasi jangka menengah (2—5 tahun).

Secara imbal hasil, RDC cenderung lebih menguntungkan dari RDPT, sedangkan dari segi risiko, tingkat kerugian jenis ini tergolong menengah hingga tinggi.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

3. Keuntungan dan Risiko

Reksa Dana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
Keuntungan dan risiko investasi di reksa dana

Segala jenis investasi tentu memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu pula dengan investasi jenis ini. Berikut adalah keuntungan dan risiko berinvestasi pada investasi jenis ini:

Keuntungan

  • Terjamin Keamanannya
  • Bebas Pajak
  • Modal Kecil
  • Minim Risiko
  • Aset Reksa Dana Tidak Berisiko Hilang
  • Praktis dan Efisien
  • Fleksibel

Risiko

  • Berkurangnya nilai unit penyertaan. Pengaruhnya adalah turunnya harga saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
  • Likuiditas, yakni risiko yang menyangkut kesulitan manajer investasi (MI) ketika  sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.
  • Wanprestasi, yakni risiko timbul ketika perusahaan yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera membayar ganti rugi.

Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.

Itulah penjelasan mengenai reksa dana mulai dari pengertian, jenis, keuntungan, dan risikonya. Di samping belajar terkait investasi, yuk, kembangkan juga skill dan karier kamu dengan mengikuti E-Learning serta Bootcamp di MySkill.id!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill