Dalam mengelola bisnis, salah satu hal utama yang tidak boleh terlewatkan adalah mencari cara untuk menggaet konsumen agar bisnis tetap hidup dan berkembang. Hal ini tentunya membutuhkan strategi pemasaran yang tepat agar bisa mencapai target konsumen yang diinginkan.
Secara umum, strategi pemasaran merupakan rangkaian perencanaan dalam memasarkan produk atau jasa dengan menjangkau target pasar tertentu dan mengubah mereka menjadi konsumen.
Strategi pemasaran menempati posisi yang penting supaya bisnis mencapai keberhasilan. Tanpa adanya strategi pemasaran yang baik dan efektif, akan sulit untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis. Lantas, sebagai pemilik bisnis, apa saja strategi pemasaran yang harus kamu lakukan agar bisa memperoleh hasil yang memuaskan? Berikut MySkill.id sudah merangkum 5 strategi pemasaran efektif untuk bisnis yang perlu kamu ketahui.
Daftar Isi
1. Menentukan Tujuan dan Target Pasar sebelum Mulai Menerapkan Strategi Pemasaran
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tujuan dan target pasar dari bisnis kamu. Tujuan dari strategi pemasaran bisa berbeda-beda tergantung dari bisnis yang kamu jalani, misalnya untuk meningkatkan penjualan produk, meningkatkan konversi, dan lain sebagainya.
Setelah menentukan tujuan, kamu perlu mengetahui target pasar dari bisnismu. Mulai dengan riset, lakukan riset mendalam terkait siapa yang akan menjadi target pasar. Semakin spesifik target pasar, maka semakin besar pula peluang bisnis kamu untuk sukses.
Sebagai contoh, kamu menjual produk pakaian muslim untuk perempuan remaja, kamu bisa menargetkan pasar dengan menyesuaikan pada produk yang diproduksi. Jadi, kamu bisa menargetkan perempuan muslim dengan rentang umur 12 sampai 17 tahun sebagai target pasar.
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
2. Mengoptimalkan Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial
Saat ini, media sosial menjadi alat pemasaran yang paling efektif untuk mempromosikan hingga melakukan penjualan produk atau jasa. Sebab, hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda aktif menggunakan media sosial.
Bahkan, sudah banyak bisnis offline yang melakukan pemasaran lewat media sosial melihat potensinya yang sangat tinggi. Hal ini pula yang membuat banyak bisnis beralih ke ranah online untuk memasarkan produk atau layanan jasa mereka.
Pemasaran media sosial juga mudah digunakan sehingga sangat cocok untuk pebisnis yang masih pemula. Strategi menggunakan media sosial ini bisa menyasar banyak target sehingga sering diterapkan oleh berbagai perusahaan.
Dengan media sosial, bisnis kamu dapat menjalin interaksi secara luas dengan berbagai kalangan. Selain itu, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk bisa menjangkau visibilitas yang tinggi. Kamu juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan influencer di media sosial untuk menjangkau lebih banyak konsumen secara cepat. Meskipun mengeluarkan biaya yang lebih mahal, tapi hasil yang nantinya kamu dapatkan juga setimpal.
Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.
3. Menerapkan Content Marketing
Content marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten. Tujuannya, menghasilkan konten yang unik, berkualitas, penting, konsisten, dan relevan untuk menarik sebanyak mungkin konsumen.
Saat ini, content marketing menjadi strategi yang efektif karena mampu menghasilkan banyak konten untuk sasaran pasar yang beragam. Salah satu media utama untuk menjalankan content marketing adalah website.
Website bisa berguna untuk mendapatkan traffic tinggi melalui pencarian organik. Website bisa menjadi tempat kamu untuk menunjukkan kepada calon konsumen bahwa kamu memang benar-benar ahli di industri yang kamu geluti tersebut.
Tertarik jadi Graphic Designer? Baca panduan lengkap Graphic Design di sini.
4. Memanfaatkan Iklan Berbayar
Strategi pemasaran efektif lainnya yang bisa kamu terapkan adalah dengan menggunakan iklan berbayar. Ada banyak ruang iklan yang bisa kamu pilih sesuai dengan target pasar kamu. Kamu bisa membayar penyedia ruang iklan agar mereka bisa menampilkan produk atau jasa kamu di ruang tersebut.
Harga yang biasanya kamu bayar berbeda-beda tergantung penempatan, jenis iklan, dan negosiasi. Iklan berbayar terdiri dari beberapa kategori, di antaranya iklan display atau banner, pay-per-impression (PPI), pay-per-click (PPC), iklan media sosial, dan lainnya. Berbagai cara beriklan ini terbukti efektif bagi bisnis yang ingin menunjukkan brand ke audiens dengan skala luas, spesifik, dan proses yang lebih cepat.
Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.
5. Menawarkan Produk dan Layanan Jasa Secara Gratis
Siapa yang tidak suka produk gratis? Strategi pemasaran dengan menawarkan produk atau layanan secara gratis dianggap ampuh untuk menarik lebih banyak konsumen. Hal ini karena banyak orang menyukai produk gratis dan tidak ingin melewatkannya begitu saja.
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
Selain itu, menawarkan produk gratis sangat cocok untuk calon konsumen potensial yang belum pernah mencoba produk atau jasa kamu. Jika yang kamu jual produk, maka kamu bisa menawarkan sample gratis dari produk tersebut, dan jika layanan jasa, kamu bisa menawarkan percobaan gratis untuk menarik minat calon konsumen.
Berbagai strategi pemasaran untuk bisnis ini bisa kamu pelajari secara spesifik di salah satu kelas MySkill.id, yakni Merancang Strategi Brand Marketing. Dalam kelas ini, kamu akan belajar komponen suatu brand, pemetaan esensi brand, strategi komunikasi brand, aktivasi brand, dan studi kasus. Kamu juga akan mendapat sertifikat setelah mengakses seluruh modulnya, lho. Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.