Reksa Dana: Ini 5 Tips Investasi yang Terbukti Menguntungkan

Reksa dana (RD) merupakan salah satu jenis investasi yang cocok jadi pilihan bagi para pemula. Selain proses transaksi yang mudah, investasi jenis ini juga menawarkan berbagai pilihan investasi dengan harga cukup terjangkau.

Nah, bagi kamu yang baru saja atau ingin memulai terjun di pasar modal, yuk, simak 5 tips investasi reksa dana yang terbukti menguntungkan berikut ini!

1. Perhatikan Legalitas Perusahaan Reksa Dana

Langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai investasi adalah memastikan legalitas perusahaan. Di Indonesia sendiri, legalitas lembaga keuangan berada pada wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun, masih banyak perusahaan yang belum memiliki izin dari segi legalitas. Oleh karena itu, cek perusahaan pilihanmu apakah sudah terdaftar atau belum di OJK melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini

2. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi Reksa Dana

Tujuan yang jelas dan jangka waktu yang tepat merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam berinvestasi. Dari segi tujuan dan waktu, reksa dana terbagi dalam 3 jenis, yakni:

• Jangka panjang (>5 tahun). Salah satu investasi yang tepat untuk jenis ini adalah reksa dana saham. Adapun investasi jangka panjang biasanya dipakai untuk persiapan dana pensiun atau pendidikan anak.
• Jangka menengah (2—5 tahun). Di antara rekomendasi investasi untuk jenis ini adalah reksa dana pendapatan tetap dan campuran.
• Jangka pendek (<1 tahun—2 tahun). Salah satu investasi yang tepat untuk jenis ini adalah reksa dana pasar uang.

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut

3. Kenali Profil Risiko ketika Berinvestasi

Profil risiko merupakan indikator yang menunjukkan seberapa besar seseorang dapat menerima risiko berupa kerugian investasi. Dalam hal ini, investor terbagi menjadi dua golongan, yakni mereka yang sanggup menghadapi risiko tinggi dan mereka yang hanya mampu menanggung risiko rendah.

Ketika berinvestasi, kamu tidak bisa lepas dari kemungkinan merugi. Oleh karena itu, guna menghindari stres akibat kerugian tersebut, penting untuk menentukan profil risiko terlebih dahulu sebelum benar-benar memilih investasi mana yang akan kamu beli.

Umumnya, profil risiko ini ditentukan oleh faktor usia, lingkungan, dan pengetahuan serta pengalaman dalam berinvestasi. Adapun berikut adalah macam-macam profil risiko yang harus kamu kenali:

• Agresif, yakni investor yang memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap kerugian. Mereka biasanya telah berpengalaman dan justru menjadikan portofolio merah sebagai peluang untuk terus menambah investasinya. Jenis investasi yang tepat bagi tipe ini adalah investasi saham dan indeks.
• Moderat, yakni investor yang memiliki tingkat toleransi menengah terhadap kerugian. Mereka mulai bisa menerima dan siap bertanggung jawab atas risiko investasi. Adapun rekomendasi investasi untuk tipe ini adalah investasi pendapatan tetap campuran, hingga saham.
• Konservatif, yakni investor yang memiliki tingkat toleransi rendah terhadap kerugian. Di antara ciri investor konservatif adalah mudah panik, bingung, cemas atau khawatir ketika mendapati kerugian. Oleh karena itu, beberapa rekomendasi jenis investasi untuk tipe ini adalah investasi pendapatan tetap dan pasar uang.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

4. Pilih Manajer Investasi yang Tepat

Setelah menentukan jenis investasi, langkah berikutnya yang harus kamu lakukan adalah memilih manajer investasi yang tepat. Manajer investasi bertugas untuk mengelola dana masyarakat dan menginvestasikannya ke berbagai instrumen dalam bentuk reksa dana.

Oleh karena itu, pastikan kamu memilih manajer investasi yang baik dengan cara menelusuri rekam jejak dan melihat kinerjanya melalui portofolio investasi yang pernah dikelola.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

5. Pahami Nilai Drawdown Reksa Dana

Drawdown merupakan sebuah indikator yang dipakai untuk melihat berapa potensi kerugian maksimal dari suatu produk RD. Jika RD memiliki angka drawdown sekitar 30% dalam setahun, artinya kinerja RD tersebut pernah merosot hingga 30%.

Biasanya, nilai drawdown yang tinggi terjadi pada jenis RD saham atau campuran. Sementara itu, nilai drawdown yang relatif rendah terdapat pada RD pasar uang, yakni nol koma sekian persen, bahkan 0,00%.

Itulah uraian mengenai 5 tips investasi reksa dana yang terbukti menguntungkan. Nah, di samping belajar terkait investasi, yuk, kembangkan juga skill dan karier kamu dengan mengikuti E-Learning serta Bootcamp hanya di MySkill!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill